Bola.com, Bangkalan - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menyempatkan diri menonton pertandingan Grup A Piala Gubernur Jatim 2020. Dia hadir dalam dua pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan, Rabu (12/2/2020).
Arsitek tim asal Korea Selatan itu datang bersama para asisten pelatih seperti Kim Hae-woon dan Lee Jae-hong. Mantan kiper Persipura Jayapura, Yoo Jae-hoon, juga ikut menemani dengan statusnya sebagai penerjemah.
Baca Juga
Advertisement
Shin Tae-yong mengaku ingin memantau para pemain yang bertanding di turnamen pramusim ini. Terdapat empat tim Liga 1 yang memiliki banyak pemain potensial di Grup A, yaitu Persebaya Surabaya, Madura United, Bhayangkara FC, dan Persik Kediri.
“Saya tidak terlalu kenal dengan nama-nama pemain. Saya beberapa kali nonton video. Ada nama baru, termasuk pemain U-19 juga. Saya ingin memeriksa potensi yang dimiliki pemain-pemain di sini,” kata pelatih berusia 50 tahun itu.
Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu menilai mayoritas pemain Indonesia mengalami masalah terkait kondisi fisik. Kesimpulan itu diambil Shin Tae-yong setelah menonton duel di turnamen Piala Gubernur Jatim 2020.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fisik Pemain Masih Jadi Sorotan
Selain itu, dia telah menganalisis permasalahan yang terjadi pada laga Kualfikasi Piala Dunia 2020 zona Asia. Shin Tae-yong merasa harus segera memperbaiki hal ini sebelum akhirnya nanti mendampingi skuat Garuda di pertandingan resmi.
“Saya sudah menonton lima laga kualifikasi, lalu menonton juga final SEA Games 2019 melawan Vietnam. Masalah utama ada di fisik pemain karena itu saya ingin ada perubahan. Sebelumnya, rata-rata pemain di timnas terlalu tua, saya ingin menggunakan generasi muda,” ucap Shin Tae-yong.
“Saya melihat suporter sebenarnya sangat fanatik. Tapi, masalah tetap pada fisik pemain sangat lemah. Kalau pemain punya fisik bagus, pasti mental akan naik. Fisik rendah, otomatis mental kurang. Saya akan membuat pemain punya visi bermain dan kuat berlari selama 90 menit,” imbuhnya.
Advertisement