Bola.com, Bangkalan - Bhayangkara FC secara tak terduga gagal melaju ke semifinal Piala Gubernur Jawa Timur 2020. Lebih difavoritkan menang atas Persik Kediri, tim berjulukan The Guardian justru dipermalukan dengan skor telak 0-3.
Kekalahan ini tentu sebuah kejutan karena sebelum laga ini Persik merupakan juru kunci klasemen, di mana dua pertandingan sebelumnya keok di tangan Persebaya dan Madura United.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Pelatih kepala Bhayangkara FC, Paul Munster, mengakui timnya dijauhi keberuntungan karena memiliki lebih banyak peluang tapi justru gagal menghasilkan gol. Sementara Persik yang lebih banyak tertekan malah berhasil mencuri tiga gol.
"Pada awal babak pertama sudah cukup bagus. Tapi, Persik mampu memanfaatkan celah di sektor pertahanan kami dengan memanfaatkan umpan silang," keluhnya.
Paul mengakui, rotasi yang ia lakukan dengan menempatkan dua pemain baru di sektor belakang membawa pengaruh terhadap soliditas lini belakang belakangnya, sehingga mampu dieksploitasi lawan.
Dalam pertandingan ini, Paul memasang Nur Hidayat sebagai bek tengah Bhayangkara FC bersama Lee Won Jae. Sementara Fatchu Rochman mengisi bek kiri menggantikan posisi Ahmad Jufrianto.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Di Bawah Standar
Absennya Putu Gede Juniantara yang bergabung dengan Timnas Indonesia diisi Alsan Sanda. Nur Hidayat dan Fatchu Rochman yang baru dimainkan di pertandingan ini ternyata tampil di bawah ekspektasi.
"Benar, dua pemain itu baru bermain di bawah standar. Saya tidak punya waktu untuk melatih anak-anak karena sehari main, sehari istirahat, dan main lagi," keluh pelatih asal Inggris ini.
Kekalahan ini membuat Bhayangkara FC harus mengepak koper dan kembali ke Jakarta. Ia mengakui dengan kekalahan ini, ia memiliki waktu untuk menjalankan program latihan. "Di sisi lain, kami diuntungkan dengan kekalahan ini karena ada waktu untuk berbenah," tutur Paul.
Advertisement