Sukses


Paul Munster Tak Mau Ada Pemain Bhayangkara FC Bergaya Bintang

Bola.com, Bangkalan - Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster menegaskan tidak ada pemain bintang di tim asuhannya. Meski Bhayangkara FC disebut sebagai tim bertabur bintang pada musim ini, pelatih asal Irlandia Utara itu menegaskan semua pemain harus bekerja keras dan bekerja sama untuk tim.

Musim ini Bhayangkara FC mendatangkan sejumlah pemain berlabel bintang seperti Ezechiel Ndouassel, Achmad Jufriyanto, Andik Vermansah, Saddil Ramdani, Ruben Sanadi, Renan Silva, dan Ahmad Nur Hardianto mengisi komposisi pemain Bhayangkara FC musim ini.

Bhayangkara FC pun mendapatkan julukan Los Galacticos Indonesia pada musim ini setelah serangkaian perekrutan anyar yang luar biasa itu. Namun, Munster tidak ingin pemainnya terkena star syndrome.

Munster menekankan semua pemain Bhayangkara FC harus menunjukkan penampilan terbaiknya dan bisa bekerja sama secara tim bukan secara individu.

"Tidak ada pemain bintang di sini. Semua harus bekerja sama untuk kepentingan tim," kata pelatih Bhayangkara FC itu.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Tersingkir dari Piala Gubernur Jatim

Skuat bertabur bintang yang dimiliki Bhayangkara FC tak bisa menjamin melangkah jauh di Piala Gubernur Jatim 2020. Setelah bermain imbang dengan Madura United dan menang tipis atas Persebaya Surabaya, Bhayangkara FC justru kalah telak 0-3 dari juru kunci Grup A, Persik Kediri.

Hal tersebut tentu saja mengejutkan. Padahal Bhayangkara FC hanya butuh satu poin untuk lolos ke semifinal dan hal tersebut bukan hal yang mustahil mengingat mereka menghadapi Persik yang dalam dua laga pertama kalah dari Persebaya Surabaya dan Madura United.

Namun, Paul Munster menyebut target Bhayangkara FC bukan menjadi juara turnamen pramusim Piala Gubernur Jatim. Bhayangkara FC punya target di Liga 1. Sementara Paul menjadikan ajang pramusim sebagai persiapan tim agar lebih siap di Liga 1.

"Dalam turnamen pramusim ini tujuannya merotasi pemain. Semua pemain kita beri menit bermain di turnamen ini. Saya ingin mereka menunjukkan kemampuan terbaik mereka," imbuhnya.

Hal itu terbukti dilaga melawan Persik, di mana Munster menerapkan sistem rotasi. Sang pelatih mengganti beberapa pemain yang sudah tampil dalam dua laga sebelumnya dengan pemain-pemain baru, terutama pemain muda yang dimiliki oleh Bhayangkara FC. Munster ingin ketika Liga 1 bergulir semua pemain sudah mendapatkan jam bertanding yang cukup.

Sumber: Liga Indonesia

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer