Bola.com, Kediri - Warga Kota Kediri, Sabtu (15/2/2020), berduka. Wakil Wali Kota Kediri, Hj. Lilik Muhibah tutup usia karena sakit. Almarhumah yang hampir dua periode mendampingi Wali Kota Abdullah Abubakar ini meninggal saat dirawat di RSUD Dr. Sutomo Surabaya.
Segenap manajemen dan pemain Persik Kediri pun menyampaikan belasungkawa dengan takziah di rumah duka Ponpes Al Islah Kota Kediri.
Baca Juga
Siap Saingi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Vietnam Panggil 30 Pemain untuk Pemusatan Latihan ke Korsel
Sudah Sembuh dari Cedera, Mungkinkah Asnawi Mangkualam Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia? PSSI Menjawab
Super Pede! Herve Renard Yakin Bawa Arab Saudi ke Piala Dunia 2026, Pantang Kalah di Markas Timnas Indonesia
Advertisement
Saat ini Faris Aditama dkk. diliburkan usai melakoni Piala Gubernur Jatim di Bangkalan, Madura. Hanya beberapa pemain yang mewakili tim bertakziah, satu di antaranya adalah pemain asing, Ante Bakmaz.
Bek tengah asal Australia ini datang bersama sekretaris tim, Arif Priyono. Mantan pemain Madura United 2019 ini punya pengalaman berkesan saat melayat. Terutama soal toleransi beragama.
Awalnya, Ante Bakmaz segan hadir pada acara penghormatan terakhir untuk almarhumah Hj. Lilik Muhibah, karena dia pemeluk Katolik.
"Setelah saya jelaskan bahwa di Indonesia toleransi beragama dijunjung tinggi, Ante Bakmaz pun mengerti. Dia pun senang hati datang dengan saya ke rumah duka," tutur Arif Priyono.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Toleransi Beragama
Rumah almarhumah Hj. Lilik Muhibah menyatu dengan Ponpes Al Islah. Ante Bakmaz pun kembali dihinggapi keraguan.
"Apa boleh saya masuk pondok? Saya bukan muslim," tanya Bakmaz kepada Arif Priyono.
Setelah dijelaskan perihal toleransi dan kerukunan antarpemeluk agama, Ante Bakmaz pun ikut duduk bersama pelayat lainnya.
"Bakmaz baru pertama kali ikut prosesi seperti ini. Jadi wajar bila di benaknya banyak tanda tanya. Tapi dia mengaku dapat pengalaman sangat berkesan soal beragama dan budaya di Indonesia," kata Arif Priyono.
Advertisement