Bola.com, Malang - Arema FC harus puas menyelesaikan Piala Gubernur Jatim 2020 di babak semifinal. Namun, gaya permainan Singo Edan selama tampil di turnamen pramusim tersebut ternyata mengundang pujian dari klub-klub lain.
Arema FC kalah 2-4 dari Persebaya Surabaya di semifinal Piala Gubernur Jatim 2020. Namun, yang menarik, Singo Edan tampil dengan gaya permainan yang sangat agresif pada tiga laga fase grup.
Advertisement
Bersama Mario Gomez sebagai pelatih kepala yang baru, Arema FC memang memiliki permainan yang lebih agresif. Ternyata permainan yang ditampilkan oleh Arema FC mengundang pujian dari manajer-manajer klub lain yang juga berpartisipasi di Piala Guberur Jatim 2020.
“Progresnya meningkat. Kami kalah di semifinal juga karena bermain dengan 10 pemain. Karakter tim ini sudah terlihat. Saya sempat ngobrol dengan teman manajer tim klub lain. Mereka bilang sudah lama Arema tidak bermain dengan gaya seperti saat ini yang memang ciri khas Arema dulu," ujar GM Arema FC, Ruddy Widodo.
Ruddy Widodo juga mengungkapkan Arema FC punya karakter bermain seperti ini ketika ditangani almarhum Suhartno pada musim 2014-2015. Setelah sang pelatih meninggal, Arema melakukan perubahan dan bermain dengan cara yang berbeda.
“Sekarang pemain kami di bawah 30 tahun. Hanya Oh In-Kyun yang di atas usia itu. Jadi banyak pemain muda dan mengalami perubahan 60 persen komposisinya. Ini sudah proses yang baik. Semoga di kompetisi hasilnya lebih bagus,” jelas GM Arema FC itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tetap Ada Evaluasi
Hanya saja masih ada sebuah pekerjaan rumah untuk Arema FC, yakni membuat permainan agresif tersebut tidak kebablasan. Singo Edan banyak mendapat kartu dari wasit dalam Piala Gubernur Jatim. Total 13 kartu kuning dan dua kartu merah dijatuhkan kepada pemain Arema.
Andaikan ini terjadi di kompetisi resmi, pasti kerugian yang didapatkan. Lantaran banyak pemain yang absen lantaran akumulasi kartu. “Dalam kompetisi, agresif boleh tapi harus main pintar juga. Jangan kasar,” tegas Ruddy Widodo.
Beberapa pemain Arema juga yakin mereka bisa bersaing di Liga 1. Seperti gelandang Dave Mustaine yang optimistis Singo Edan bisa bersaing di papan atas setelah tiga musim terakhir Arema selalu berkutat di papan tengah.
“Kami bisa bersaing di kompetisi nanti. Tentu dengan melanjutkan kerja keras yang sudah dilakukan selama persiapan ini,” jelas pemain asal Sidoarjo itu.
Advertisement