Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia bermain tanpa strategi saat dicukur Persita Tangerang 1-4 dalam pertandingan uji coba di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (22/2/2020). Pilihan ini diambil pelatih Shin Tae-yong untuk mengukur sejauh mana kondisi fisik dan mental para pemain.
"Jadi untuk pertandingan kali ini, saya sama sekali tidak mengaplikasikan strategi. Tapi, saya hanya fokus terhadap ketahanan tubuh dan mental para pemain," ujar Shin Tae-yong.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Advertisement
"Anak-anak kelelahan saat mengarungi uji coba ini. Tapi, saya jadi tahu kemampuan masing-masing pemain Timnas Indonesia di level ini karena sebelumnya tak ada uji coba untuk memberikan penilaian," kata pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Laga latih tanding melawan Persita merupakan bagian dari rangkaian pemusatan latihan Timnas Indonesia pada 13-23 Februari 2020 di Jakarta. Selama berlatih, Shin Tae-yong banyak memberikan menu latihan fisik, bukan strategi dan taktik.
"Karena kelelahan, latihan yang begitu berat, dan kondisi tidak baik, seperti ini hasil pertandingannya. Namun, setelah uji coba ini kami sudah mengantungi kelebihan serta kekurangan para pemain," jelas Shin Tae-yong.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mulai Soroti Kepemimpinan Wasit Indonesia
Adapun, empat gol Persita diciptakan oleh Samsul Arif, Aldi Al Achya, Eldar Hasanovic, dan gol bunuh diri Rachmat Irianto. Timnas Indonesia hanya mampu membalas satu gol melalui tendangan bebas Rizky Rizaldi Pora.
Sepanjang pertandingan, Timnas Indonesia menampilkan permainan keras. Wasit kerap meniupkan peluit tanda pelanggaran. Namun, Shin Tae-yong kurang setuju dengan kepemimpinan pengadil pertandingan.
"Sebenarnya, jujur, wasit terlalu mudah mengambil keputusan atau memberikan pelanggaran. Padahal di dunia internasional, harusnya laga itu bisa lebih keras lagi," imbuh Shin Tae-yong.
Advertisement