Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta ditantang oleh salah satu klub raksasa Singapura, Geylang International FC di Stadion Gelora Bung Karno pada Minggu (23/2/2020) dalam tajuk The Dream Team.
Pada saat yang bersamaan, Persija juga akan melakukan launching tim, termasuk perkenalan pemain, jajaran pelatih, launching seragam, dan jersey untuk gelaran Liga 1 2020.
Baca Juga
Advertisement
Buat Geylang International FC, ini merupakan kesempatan bagus untuk menjajal kekuatan tim dari luar negeri, khsususnya sesama tim Asia Tenggara. Apalagi, Persija digadang-gadang bakal menjadi penantang serius pada Liga 1 2020 yang akan dimulai kurang lebih satu pekan ke depan.
Di sisi lain, prestasi Geylang dalam dua dekade belakangan sedang naik turun. Tim berjulukan The Eagles itu kalah pamor dengan Tampines Rovers, Young Lions, dan Home United. Padahal, prestasi tim yang berasala dari Bedok itu cemerlang di masa lampau.
Berdiri sejak 1973 silam dengan tujuan membangun klub sepak bola yang menjadi poros generasi muda, Geylang berhasil menjuarai Divisi 3 Liga Singapura. Itu membuatnya berhak naik ke National Football League Division One setahun berselang.
Geylang sempat mengubah nama klub menjadi Geylang United pada 1996. Lalu, tujuh berselang, manajemen klub mengembalikan nama Geylang International FC beserta mengganti logo pada 2013.
Era keemasan Geylang terjadi pada 1980-an hingga 1990-an, di mana mereka sanggup memenangi enam gelar Premier League Singapura enam kali beruntun.
Tahun 1996 merupakan tahun paling membanggakan buat klub berlogo elang tersebut. Sebab, mereka memenangi Piala Liga dan menjuarai Liga, tim pertama Singapura yang berhasil memenangi dua gelar tersebut dalam satu musim.
Sayang, setahun berselang, Geylang mengalami kemunduran prestasi. Selain gagal mempertahankan gelar, mereka juga hanya finis di posisi kelima dari sembilan peserta. Hingga 2000, Geylang gagal mendapatkan satu gelar pun.
Gelar kedua (era S-League), didapat Geylang pada 2001, musim yang luar biasa buat mereka karena dua strikernya, Alexander Duric dan Vrian Bothwell total menyumbangkan 57 gol.
Pada akhir musim, Geylang mencetak 84 gol dan hanya kebobolan 28 gol, sebuah rekor yang belum terulang hingga detik ini. Luka sempat kembali tercoret karena beberapa hari setelah dipastikan meraih gelar S-League, mereka tumbang 0-8 dari Home United pada final Piala Singapura, kekalahan terburuk sepanjang sejarah.
Pada 2004, untuk kali pertama Geylang berhasil menembus Piala AFC. Debutnya berjalan manis di mana mereka sanggup mencapai semifinal. Sayang, Geylang dikalahkan Al-Wahda.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bawa Sial
Pada 2013, seperti telah disebutkan di awal artikel, Geylang sempat mengubah nama kembali dari Geylang United menjadi Geylang International. Ini dilakukan karena baik nama dan logo klub dinilai membawa sial.
"Kalau dilihat dari logonya, Anda bisa melihat kalau logo elang yang ada seperti terkurung, tak punya sayap atau mata," kata Lu Kok Keng, vice chairman Geylang dikutip dari laman resmi klub.
"Pada logo baru, elang terlihat lebih tegap, bulu-bulunya jelas. Ada arogansi positif. Matanya juga lebih menatap optimistis. Cakaran pada bola berarti menegaskan ciri sepak bola Geylang, yakni penguasaan bola dari kaki ke kaki," katanya lagi.
Sumber: Geylang International FC.
Advertisement