Bola.com, Jakarta - Musim ini, Persipura Jayapura masih jadi tim musafir. Mereka tidak bisa bermarkas di Stadion Mandala, Jayapura karena renovasi untuk venue PON 2020 belum rampung.
Kondisi ini sama seperti musim lalu. Faktor ini yang membuat performa Persipura sempat oleng pada awal musim 2019. Untungnya, manajemen mendatangkan pelatih lama, Jacksen Tiago. Jacksen berhasil mengembalikan ruh permainan Persipura, sehingga mereka menempati posisi ketiga pada akhir musim.
Baca Juga
3 Fakta Ole Romeny The Next Striker Timnas Indonesia: Dari Belanda U-15 Sampai U-20, Akhirnya Skuad Garuda
Budi Sudarsono Optimistis Timnas Indonesia Bisa Sulitkan Jepang: Peluang Tetap Ada, tapi Jangan Over-Confident
Wartawan Jepang Kaget dengan Euforia Timnas Indonesia: Negara Kami Ada Suporter, tapi Tak Seheboh di Sini
Advertisement
Kini, Jacksen sudah menangani tim sejak awal musim. Artinya, ada harapan tinggi kepadanya agar bisa membawa gelar untuk Persipura yang sudah puasa juara dalam tiga tahun terakhir.
Musim ini, Persipura tak melakukan perekrutan fantastis, hanya dua pemain asing pinjaman Arema FC, yakni Arthur Cunha da Rocha dan Sylvano Comvalius. Sedangkan di deretan pemain lokal, ada Fery Pahabol yang pulang kampung setelah merantau dengan Persebaya dan Kalteng Putra.
Meski materi pemain tidak mentereng, Persipura tetap punya target tinggi.
“Seperti arahan dari manajemen. Kami ingin jadi yang terbaik. Tentu tahu apa artinya ini,” jelas Jacksen.
Musim ini, Persipura juga melanjutkan proses regenerasi tim. Tidak ada lagi nama Anis Tjoe dan Imanuel Wanggai. Dua pemain gaek itu akan digantikan pemain yang muda yang lebih segar, yakni Israel Wamiau hingga Todd Rivaldo Ferre.
Tapi, mereka akan tetap dipadukan dengan senior seperti Boaz Salossa dan Ian Kabes. Sehingga Persipura akan tetap ditakuti lawannya.
“Persipura selalu punya materi pemain yang potensial. Sekarang kami harap bisa memulai kompetisi dengan baik, sehingga banyak pemain muda di tim ini lebih percaya diri menatap laga selanjutnya,” sambungnya.
Jacksen juga membuat anak buahnya terbiasa main sebagai tim musafir sejak pramusim. Persiapan Persipura dimulai di Kusuma Agro Wisata, Kota Batu akhir Januari lalu. Setelah itu, mereka ke Yogyakarta dan menjalani serangkaian uji coba.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemain Bintang: Boaz Solossa
Meski usianya sudah 33 tahun, Boaz Solossa akan tetap menjadi ruh Persipura. Ia sudah kenyang pengalaman dengan beragam posisi ketika membela Persipura.
Boaz pernah menjadi pemain sayap, targetman, hingga gelandang serang. Di semua posisi itu, Boaz selalu tampil bagus dan subur. Hanya, pada musim 2019, koleksi golnya hanya satu digit, yakni 9.
Namun, bukan berarti dia mulai menurun. Musim lalu, Boaz jarang tampil sejak menit pertama karena sempat dibekap cedera, sehingga menit bermainnya lebih sedikit dibandingkan musim 2018.
Musim ini, Boaz diprediksi bersinar seperti beberapa tahun silam karena sang pelatih, Jacksen Tiago, sangat paham bagaimana cara mengembalikan Boaz ke permainan terbaiknya. Tahun ini, kemungkinan Boaz tidak jadi ujung tombak. Dia akan melayani Sylvano Comvalius yang punya karakter sebagai striker murni.
Advertisement
Profil Pelatih: Jacksen Tiago
Pelatih berusia 51 tahun asal Brasil ini kembali berjodoh dengan Persipura.
Jacksen telah meraih gelar prestisius bersama tim Mutiara Hitam, yakni juara ISL 2009, 2011 dan 2013. Sementara, saat menangani Barito Putera, dia tidak memberikan gelar.
Persipura langsung melejit dari papan bawah ke posisi ketiga pada akhir musim setelah Jacksen kembali. Wajar jika kini dia dibebani target juara, meskipun manajemen tidak memberikannya anggaran besar untuk perekrutan pemain seperti saat melatih Barito Putera.
Di sinilah kemampuan Jacksen diuji. Musim ini, ia mulai membentuk skuat Persipura dengan menyeleksi pemain lokal. Itu dilakukan bukan hanya untuk tim senior. Mayoritas hasil penjaringan seleksi ditempatkan di Persipura U-19. Mereka digodok lebih dahulu di tim kelompok usia dan tahun depan bisa dipromosikan ke tim senior.
“Saya berpikir jauh ke depan untuk tim ini. Saya bekerja bukan untuk tahun ini saja. Saya menyiapkan tim untuk beberapa tahun ke depan. Dulu saya juga pernah melakukan seleksi seperti itu untuk menyiapkan generasi selanjutnya,” tegas Jakcen.
Komposisi Pemain
- Kiper: Fitrul Dwi Rustapa, Dede Sulaiman, Mario Fabio Londok, Gerri Mandagi
- Belakang: Ricardo Salampessy, Valentino Telaubun, Yustinus Pae, Israel Wamiau, Dony Monim, Fridolin Yoku, Imanuel Rumbiak, Arthur Cunha, Ahmad Yani Yakben.
- Tengah: Evraim Toncy Alves, M. Tahir, Gunansar Papua Mandowen, Todd Rivaldo Ferre, Ian Louis Kabes, Brian Fatari, David Rumakiek, Takuya Matsunaga, Thiago Amaral, Wulf Horota, Yosse Maniagasi, Patrick Womsiwor,
- Depan: Boaz Salossa, Ferry Pahabol, Marinus Manewar, Sylvano Comvalius
Posisi Musim Lalu: 3
Prediksi Bola.com: Penantang juara
Persipura merupakan tim yang konsisten bersaing di papan atas. Meski tak banyak merekrut pemain bintang, mereka tetap punya senjata pemain lokal. Skill individu dan kelebihan fisik pemain Papua jadi nilai plus tim ini.
Meski berstatus sebagai tim musafir, mereka tidak akan terpengaruh lagi karena sejak musim lalu mereka sudah berkeliling dari Sidoarjo dan Tenggarong untuk menggelar laga kandang. Jadi, secara mental pemain Mutiara Hitam akan lebih siap menghadapi musim ini.
Advertisement