Bola.com, Jakarta - PSSI secara resmi menunjuk Shin Tae-yong sebagai manajer pelatih Timnas Indonesia pada Sabtu (28/12/2019). Penunjukan Shin Tae-yong sebagai manajer pelatih Timnas Indonesia mencetak sejarah baru.
Pria asal Korea Selatan itu menjadi pelatih asal Asia kedua yang menukangi Timnas Garuda. Kali terakhir Timnas Indonesia diasuh pelatih asal Asia (di luar Indonesia) terjadi pada 1951-1953.
Baca Juga
Pandit Malaysia Desak Oxford United Segera Beri Menit Bermain yang Cukup untuk Marselino Ferdinan
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Ketika itu, pelatih Singapura, Choo Sheng Quee bersama Tony Wen, dipercaya memimpin Timnas Indonesia ketika berlaga di Asian Games 1951. Setelah resmi ditunjuk, Shin Tae-yong tak menunggu waktu lama untuk langsung mengambil alih kursi pelatih Timnas Indonesia, malai dari kelompok umur hingga senior.
Terbaru, Shin Tae-yong baru saja menyelesaikan pemusatan latihan tahap pertama Timnas Indonesia senior pada Minggu (23/2/2020). Training Center (TC) yang berlangsung di Jakarta itu diikuti 34 pemain yang dimulai sejak 13 Februari.
Berbagai gebrakan pun dilakukan Shin Tae-yong pada gaya kepelatihannya. Eks pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu memberikan beberapa aturan dan berbagai kebijakan baru.
Padahal, metode latihan Shin Tae-yong baru terfokus pada fisik pemain Timnas Indonesia. Pelatih berusia 50 tahun itu belum memberikan arahan taktik secara mendalam.
Sederet manuver yang dilakukan Shin Tae-yong pun menuai reaksi dari para pemain yang mengikuti TC bersamanya. Berikut ini Bola.com merangkumnya dari berbagai sumber, beda komentar 6 pemain setelah mengikuti latihan bersama Shin Tae-yong.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Ilija Spasojevic
Pada pemusatan latihan tahap pertama, banyak diikuti pemain-pemain muda. Dari 34 pemain yang dipanggil, hanya lima pemain yang usianya lebih dari 30 tahun.
Kelima pemain tersebut ialah Fachruddin Aryanto (30 tahun), Rizky Rizaldi Pora (30), Stefano Lilipaly (30), Irfan Bachdim (31), dan Ilija Spasojevic (32). Hal tersebut tentunya mengindikasikan Shin Tae-yong ingin melakukan regenerasi dalam Timnas Indonesia senior.
Manuver yang dilakukan Shin Tae-yong tersebut langsung menuai reaksi, satu di antaranya Ilija Spasojevic sebagai pemain paling tua.
"Bagus sekali mereka ada di sini. Saya senang ada regenerasi pemain di Timnas Indonesia," ujar pemain yang karib dipanggil Spaso tersebut dilansir dari Antara.
"Mereka semua bekerja keras. Kami sebagai pemain senior menerima semuanya. Tidak melihat apakah mereka dari Timnas Indonesia U-19 atau tidak," jelas Spasojevic.
Advertisement
2. Asep Berlian
Asep Berlian menjadi satu di antara pemain yang direkomendasikan Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia. Asep mengaku banyak perbedaan yang dirasakannya bersama pelatih berusia 50 tahun itu.
Meski metode latihan tergolong berat, Asep merasa terkesan dengan gaya melatih Shin Tae-yong. Menurut Asep, Shin Tae-yong berbeda dengan pelatih-pelatih yang pernah mengasuhnya.
"Luar biasa perbedaannya. Dari segi disiplin dan kerja keras diajarkan semua oleh beliau. Kami juga jadi bisa menghargai diri sendiri," kata Asep Berlian kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
"Ketika lelah dan letih setelah berlatih, kami juga jadi bisa menghargai diri sendiri. Itu yang beliau ajarkan ke kami. Selain itu, perbedaannya adalah latihan fisik yang sangat terasa karena hampir setiap hari ada sesi gym," tegas pemain Madura United itu.
3. Febri Haryadi
Febri Haryadi merupakan satu di antara pemain langganan masuk timnas dalam tiga era pelatih berbeda, mulai dari Luis Milla, Simon Mcmenemy, dan Shin Tae-yong. Febri pun mengaku mendapat pelajaran baru bersama Shin Tae-yong.
Menurut Febri, ia memeroleh tempaan semangat pantang dari pelatih asal Korea Selatan tersebut. Febri menambahkan, hal itulah yang selama ini kurang dari Timnas Indonesia.
"Porsi latihan pelatih Shin Tae-yong sangat keras dan berat. Beliau juga mengajarkan kami untuk pantang menyerah dan bisa melawan diri sendiri. Menurut dia, itulah kekuarang dari kami," kata Febri Hariyadi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
"Ketika kami capek, kami tidak mau melawan itu. Beliau tahu kekurangan kami di situ. Sekarang, beliau mengingatkan kami harus melawan rasa capek sebelum napas habis," tegas Febri.
Advertisement
4. Saddil Ramdani
Gelandang Timnas Indonesia, Saddil Ramdani, mengakui Shin Tae-yong merupakan sosok pelatih dengan nilai disiplin yang tinggi. Eks pemain Persela Lamongan itu menambahkan Shin Tae-yong banyak menerapkan aturan ketat buat para pemain selama pemusatan latihan, mulai makanan hingga jam istirahat.
"Alhamdulillah, saya merasa senang berlatih di bawah asuhan Shin Tae-yong. Kami di sini dilatih dengan kediplinan, kejujuran, dan juga kerja keras," kata Saddil kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/2/2020).
"Kami dituntut bagaimana disiplin bangun pagi. Kemudian timbang badan. Makan antara jam sekian hingga jam sekian dan latihan sore dari jam sekian ke sekian," ujar Saddil Ramdani.
Meski terdapat perbedaan gaya melatih, Saddil justru enggan membeda-bedakan sensasi latihan bersama Shin Tae-yong dengan pelatih timnas Indonesia sebelumnya. Menurut Saddil, setiap pelatih memiliki karakteristik dan metode latihan yang berbeda-beda.
"Saya tidak bisa membeda-bedakan mana yang bagus dan mana yang tidak. Setiap pelatih punya metode latihan tersendiri dan saya merasa senang, juga termotivasi, untuk berlatih dengan bagus," ujar pemain yang musim ini membela Bhayangkara FC itu.
5. Andy Setyo Nugroho
Andy Setyo menjadi satu di antara deretan pemain Timnas Indonesia U-22 yang dipromosikan ke timnas senior era Shin Tae-yong. Bersama Shin Tae-yong, Andy Setyo tentu merasakan kedisiplinan tinggi.
Kendati demikian, Andy Setyo menganggap Shin Tae-yong tidak punya perbedaan berarti seperti pelatih-pelatih lainnya. Hanya saja, arsitek asal Korea Selatan tersebut punya ciri khas dengan standar, yakni kedisiplinan tinggi.
"Tidak ada perbedaan mencolok antara Shin Tae-yong dengan pelatih lain. Cuma soal disiplin, dia lebih ketat," tutur Andy Setyo Nugroho.
Advertisement
6. Irfan Bachdim
Penyerang anyar PSS Slemam, Irfan Bachdim, menjadi satu di antara pemain di atas 30 tahun yang mengikuti pemusatan latihan bersama Shin Tae-yong.
Kekasih Jennifer Bachdim itu pun langsung berkomentar setelah mengikuti latihan. Irfan Bachdim itu tak segan-segan memuji, Shin Tae-yong,
Irfan menyebut pelatih asal Korea Selatan tersebut hampir sempurna sebagai pemimpin dalam sebuah tim. Lebih terperinci, Irfan menyimpulkan sosok Shin Tae-yong dengan tiga kata, jujur, disiplin, dan tegas.
"Coach Shin Tae-yong sangat jujur. Kalau ada masalah, dia langsung berbicara dengan pemain harus bagaimana," ujar Irfan Bachdim.
"Dia punya disiplin bagus. Visinya juga bagus. Saya pikir ini bagus untuk Timnas Indonesia," kata Irfan Bachdim.
Tak hanya itu, Irfan Bachdim menolak Shin Tae-yong sosok pelatih yang keras. Tapi, Shin Tae-yong punya ketegasan.
"Tidak ada pelatih yang keras. Kalau mau, pemain lebih baik harus kerja keras," ujar pemain Bali United itu.