Bola.com, Solo - PSP Padang yang menjadi wakil Sumatra Barat, keluar sebagai juara Piala Soeratin U-15 2020. Sumbar mengalahkan Kalimantan Barat dengan skor 2-1 dalam partai final di Stadion Manahan, Sabtu (29/2/2020) malam.
Gawang Sumbar yang dikawal Aldo Fernandi sempat dikejutkan oleh gol Kalbar pada babak pertama melalui sontekan Krisna Sulistia menit ke-25. Namun, Sumbar berhasil membalasnya bahkan membalikkan keadaan pada babak kedua.
Baca Juga
Fix! Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025, Menanti Racikan Gerald Vanenburg
Ironi Rafael Struick, Cuma 1 Kali Main dari 12 Laga Terakhir Brisbane Roar dan Menghilang dalam 4 Partai Terkini Liga Australia
Lompatan Besar Malut United dan PSBS Biak di BRI Liga 1: Kembali Bangkitkan Sepak Bola Indonesia Timur
Advertisement
Sumbar memastikan kemenangan berkat gol dari Zulkifli Yahya dan Haviv Mumtaza. Ini merupakan gelar pertama bagi Sumatera Barat di ajang Piala Soeratin U-15.
Sebelumnya, Sumbar berhasil lolos ke final putaran nasional setelah menyingkirkan DKI Jakarta dengan skor tipis 1-0. Sementara, Kalbar menang telak 5-2 atas Banten.
Pelatih tim Sumatra Barat, Tri Gustian usai pertandingan mengaku kesabaran anak asuhnya berbuah manis. Meski kecolonhan gol pada babak pertama, para pemainnya menunjukkan mental juara dengan bermain enjoy.
"Alhamdulillah sejak lolos ke semifinal anak-anak tampil sesuai yang kami harapkan. Bermain sabar, menjalan instruksi, dan begitu semangat," ungkap Gustian kepada Bola.com.
Video
Cerita Masa Lalu Suhatman Imam, Legenda Semen Padang
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penantian Panjang
Gelar juara Piala Soeratin U-15 2020 ini mengakhiri penantian panjang klub asal ranah Minang tersebut. Terakhir kali tim Sumbar melaju ke final pada tahun 1975.
"Luar biasa, penantian yang sangat panjang dan bersejarah. Prestasi ini untuk masyarakat Padang dan Sumatra Barat. Menjadi tonggak sejarah kebangkitan sepak bola Sumbar," jelas Gustian.
Advertisement