Bola.com, Malang - Virus Corona yang berasal dari Wuhan, China terus menimbulkan kekhawatiran. Korea Selatan jadi satu dari empat negara di luar China yang paling cepat penyebaran virusnya, terutama dari daerah Daegu.
Gelandang Arema FC, Oh In-Kyun yang berasal dari Korea Selatan mengaku khawatir dengan kondisi tersebut. Sampai saat ini, dia masih mengikuti perkembangan. Apalagi, keluarganya masih berada di Korea Selatan.
Baca Juga
Beda Karakter Suporter di Indonesia dan Italia Menurut Bang Jay Idzes, Apa Tuh?
Mata Hansamu Yama Berkaca-kaca, 8 Bulan Melawan Cedera dan Kembali Jadi Starter di Persija: Gua Disuruh Pensiun...
Kekasih Kabarkan Hokky Caraka Dilarikan ke IGD Setelah Bela Timnas Indonesia Vs Filipina: Pipi Luka Dalam, Dijahit, Demam, Menggigil
Advertisement
“Kalau melihat situasi di negara saya sekarang, tentu khawatir. Sudah ada 5.000 orang yang kabarnya terkena virus,” kata pemain 35 tahun ini.
Untungnya, tempat tinggal In-kyun jauh dari Daegu.
"Keluarga saya aman. Tapi di kota saya tinggal, kabarnya ada 4-5 orang yang kena. Tidak banyak," kata mantan pemain Persib ini.
In-Kyun terus berkomunikasi intensif dengan keluarganya. Padahal, semula keluarganya dari Korea akan ke Indonesia. Namun, dengan kondisi saat ini, rencana itu akan sulit dilakukan. Selain itu, penerbangan Korea ke Indonesia juga sudah dibatasi.
“Sebenarnya keluarga mau datang minggu depan ke sini. Tapi situasi seperti ini, susah. Mungkin kalau ada libur panajng, akan bertemu di tempat yang aman,” kata pemain yang gabung Arema FC pada awal musim 2020 ini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Daegu
Selama virus corona belum teratasi, setiap negara akan memberlakukan pemeriksaan ketat bagi warga asing yang akan datang. Jika melihat kondisi Korea Selatan, saat ini aktivitas di luar rumah hingga bandara juga menurun drastis.
Daegu jadi kota yang penduduknya paling banyak terkena virus corona. Penyebaran virus ini merebak setelah satu orrang yang disebut pasien 31 tidak menyadari terkena virus itu tapi masih beraktivitas normal.
Advertisement