Bola.com, Malang - Arema ternyata masih menambah amunisi di hari terakhir pendaftaran pemain Shopee Liga 1 2020 pada Selasa (10/3/2020). Tim berjuluk Singo Edan ini kedatangan satu stopper. Dia adalah Gitra Yuda Furton, eks pemain klub Liga 2, Martapura FC.
Namanya memang kurang mentereng untuk tim sekelas Arema. Namun, hal itu tidak jadi masalah bagi pelatih tim Singo Edan, Mario Gomez. Pelatih asal Argentina itu lebih memilih pemain yang punya tipikal pekerja keras di lapangan, ketimbang nama besar.
Advertisement
"Kami kedatangan satu stopper. Kebetulan sekarang hari terakhir pendaftaran pemain. Dia asal klub klub Kalimantan. Semoga bertambahnya amunisi pemain ini bisa membuat tim lebih solid," kata Sudarmaji, Media Officer Arema.
Gitra masih belum gabung dalam sesi latihan tim pada Senin (9/3/2020) karena Arema menggelar latihan pagi, saat dia belum tiba di Malang.
Arema sempat menyeleksi stopper sebelum kompetisi dimulai, yakni Ridwan Abdullah. Dia juga eks pemain klub Liga 2, Babel United. Namun, bek jangkung itu akhirnya dipulangkan.
Yang jadi pertanyaan, apakah Gitra sudah memenuhi keinginan tim pelatih? Dia direkrut tanpa seleksi dan dari dari Liga 2, mengingat sudah tidak ada waktu lagi untuk melakukan seleksi. Kini, dia jadi satu-satunya pemain yang didatangkan tim pelatih Arema dari tim kasta kedua.
"Untuk pemain baru ini, dia masih muda dan pelatih memang mengumpulkan banyak pemain muda musim ini," lanjut Sudarmaji.
Jika melihat pengalaman Gitra, dia pernah membela dua tim kasta tertinggi Indonesia, yakni tim tanah kelahirannya, Semen Padang, serta PS TNI, sehingga dia sudah punya modal untuk kembali ke Liga 1.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sebuah Perjudian?
Dari informasi yang dihimpun Bola.com, awal tahun ini dia sempat seleksi di klub kasta kedua, Semen Padang. Hal ini bisa diartikan jadi sebuah perjudian.
Meski Gitra didatangkan sebagai pelapis duet Bagas Adi Nugraha dan Matias Malvino, diharapkan Arema tidak mengulangi kesalahan dalam perekrutan pemain belakang.
Musim ini, ada Ganjar Mukti yang didatangkan dari PSIS Semarang. Setelah dikontrak, dia justru dipinjamkan ke Persiraja Banda Aceh karena karakternya tidak sesuai dengan skema pelatih.
Sedangkan musim lalu, Arema punya bek senior Rachmat Latief. Dia hanya tampil sekali di Liga 1, selebihnya jadi cadangan atau tidak masuk line-up. Justru Arema sering mengorbankan gelandang serbabisa, Hanif Sjahbandi, untuk jadi stopper saat ada pemain yang absen.
Namun, manajemen Arema musim ini percaya dengan kemampuan Gomez. Apalagi dia mengorbitkan beberapa pemain ketika menangani dua tim sebelumnya. Persib Bandung dan Borneo FC.
Bisa diambil contoh ketika di Persib, Gomez mendatangkan Ardi Idrus dari PSS Sleman, yang ketika itu masih di Liga 2. Tetapi, hasilnya, kini pemain asal Ternate itu menjelma jadi satu di antara bek sayap terbaik di Indonesia.
Advertisement