Bola.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, meminta doa untuk kesembuhan asisten pelatih, Yunan Helmi. Sebelumnya, tangan kanan Djadjang Nurdjaman di tim berjulukan Laskar Antasari ini diduga terindikasi terjangkit virus Corona.
"Kami juga meminta doa untuk kesembuhan seorang anggota keluarga besar Barito Putera yang masih dalam perawatan medis. Semoga cepat diberikan kesembuhan dan diangkat penyakitnya," ujar Hasnuryadi.
Advertisement
Lebih lanjut ia juga mengajak kepada semua pihak agar tetap tenang, tidak panik serta tidak terpancing atau pun sampai menyebarluaskan informasi tidak jelas yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
"Hal ini karena informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dikhawatirkan justru akan memunculkan kegelisahan dan kepanikan publik. Belum lagi dampak psikologis yang dirasakan oleh mereka yang menjadi obyek dari kabar bohong atau hoaks," jelas pria yang karib dipanggil Hasnur itu.
Setelah Yunan Helmi berstatus suspect Corona, Barito Putera langsung mengambil langkah kilat dengan memeriksakan para pemainnya. Kabar baiknya, hasil tes kesehatan Rizky Rizaldi Pora dan kawan-kawan negatif COVID-19.
"Mari kita rapatkan barisan. Kita satukan sikap dan langkah untuk melawan COVID-19. Sebagaimana selalu diserukan pemerintah. Selalu menjaga kebersihan diri, menjaga jarak aman saat berinteraksi dan tak pernah putus berdoa agar Allah SWT segera mengakhiri ujian yang teramat berat ini," kata Hasnur.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kronologi Sakitnya Yunan Helmi
Belum lama ini, manajer Barito Putera, Mundari Karya, mengungkapkan kronologi asisten pelatih Yunan Helmi dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin, Banjarmasin. Pria berusia 45 tahun itu disebutkan mengalami sakit demam dan gejala yang mirip virus Corona.
"Sekitar pekan lalu, coach Yunan Helmi mengalami demam. Lalu kami memeriksakannya. Waktu itu kami masih berada di Banjarbaru, lokasi kedua kami selain Banjarmasin. Di sana, ada beberapa pemain terindikasi terkena demam berdarah. Termasuk coach Yunan Helmi juga," ujar Mundari ketika dihubungi Bola.com, 16 Maret 2020.
Sepulangnya dari Banjarbaru ke Banjarmasin, kondisi Yunan Helmi kembali memburuk. Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia U-22 ini terpaksa dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Suaka Insan, Banjarmasin, selama satu pekan.
"Waktu diperiksa di Banjarbaru, ternyata tidak positif demam berdarah. Hanya demam sedikit saja. Begitu pulang ke Banjarmasin, dia merasa demam lagi. Masuk ke rumah sakit. Dirawat satu pekan di sana," tutur Mundari.
Karena gejalanya, Yunan Helmi dipindahkan dari RSU Suaka Insan ke RSUD Ulin pada akhir pekan lalu. Diduga terpapar Covid-19, dia diisolasi hingga saat ini.
Mundari mengatakan Barito Putera masih menunggu hasil tes terhadap Yunan Helmi. Apakah yang bersangkutan positif mengidap virus Corona atau tidak, pihaknya tidak mau berspekulasi.
"Memang dia diisolasi dan hasil pemeriksaannya masih di Jakarta. Masalah coach Yunan Helmi positif virus Corona atau tidak, kami masih belum tahu," tutur Mundari.
Advertisement