Bola.com, Jakarta - Delapan tahun lalu, Makan Konate hanyalah seorang perantauan yang harap-harap cemas mengadu nasib di negeri orang. Jauh-jauh dari Mali, pemain kelahiran 10 November 1991 ini bermimpi untuk sukses berkarier di Indonesia.
Sore itu di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, penampilan Makan Konate dalam sebuah latihan dengan rekan-rekannya sesama pemain Afrika memikat hati Mundari Karya. Ia membawa sang pemain ke PSPS Pekanbaru pada 2012.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Satu musim di PSPS, Konate hengkang ke Barito Putera dan mencicipi gelar Liga Indonesia pertamanya bersama Persib Bandung pada musim 2014. Tiga tahun bermain di Indonesia dianggap cukup olehnya untuk melangkahkan kakinya ke Liga Malaysia dan bergabung dengan T-Team.
"Saya pertama kali bermain di Indonesia bersama PSPS selama enam bulan. Lalu saya pindah ke Barito Putera selama enam bulan sebelum bergabung dengan Persib. Pada 2015, saya juga berhasil membawa Persib menjuarai Piala Presiden. Setelah itu, saya pindah ke T-Team karena di kompetisi Indonesia sedang vakum," ujar Konate pada medio November 2019.
Saat berkarier Malaysia, Konate mengalami penurunan performa. Dia malah dihantam cedera parah. Kondisi itu memaksanya nyaris absen selama satu tahun pada 2017.
Konate lalu mencoba membangun ulang reputasinya dengan bergabung bersama Sriwijaya FC pada 2018. Setengah musim di sana, dia merapat ke Arema FC hingga akhir musim lalu.
Diperebutkan banyak klub pada bursa transfer Shopee Liga 1 2020, Konate memilih menyebrang ke rival Arema FC, Persebaya Surabaya. Perpindahannya dianggap tepat karena tim berjulukan Bajul Ijo ini punya ambisi yang lebih besar untuk menjadi juara di musim ini.
"Mengapa saya mau kembali bermain di Indonesia setelah dari Malaysia? Pertama, Indonesia itu negara muslim. Saya lihat banyak masjid. Ke mana pun saya jalan, saya selalu melihat masjid. Di Indonesia, mau di kompetisi apa pun hingga amatir, penonton selalu ramai. Semua suporter sangat fanatik di sini," jelas Konate.
Catatan Soccerway sejak pertama kalinya berkarier di Liga Indonesia, Makan Konate telah membukukan 126 penampilan. Dari jumlah itu, pemain yang identik dengan nomor punggung 10 ini mengemas 54 gol.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Paulo Sergio
Rekam jejak Paulo Sergio jauh lebih mentereng dibandingkan Makan Konate. Sebelum hijrah ke Liga Indonesia, dia pernah berbaju raksasa Portugal, Sporting CP, dan klub Spanyol, Deportivo Alaves.
Paulo Sergio bahkan pernah merasakan ketatnya Liga Champions bersama klub Siprus, Aek Limassol pada musim 2012-2013.
Paulo Sergio bergabung dengan Bhayangkara FC pada Liga 1 2017 dari klub Brunei Darussalam yang berkiprah di Liga Singapura, Brunei DPMM FC. Bersama tim milik kepolisian ini, dia langsung meraih trofi juara.
Paulo Sergio lalu pindah ke Bali United pada 2019. Lagi-lagi di musim pertamanya, pemain berusia 36 tahun ini kembali mencicipi gelar juara.
Masih dari referensi Soccerway, Paulo Sergio tampil dalam 85 pertandingan sejak berkarier di Liga Indonesia. Dia berhasil mencatatkan 21 gol dan 33 assists.
Advertisement