Bola.com, Jakarta - Bek veteran Bhayangkara FC, Ruben Sanadi, mengusulkan PSSI merevisi keputusan terkait pemangkasan gaji pemain hingga 75 persen selama Maret-Juni 2020. Pemain berusia 33 tahun itu merasa prihatin dengan rekan seprofesi yang menerima upah tidak terlalu besar.
"Kalau saya sebagai pemain menerima saja. Tapi, kasihan dengan teman-teman yang memiliki gaji yang tidak tinggi," ujar Ruben.
Baca Juga
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Gelandang Newcastle United Bantah Punya Darah Negeri Jiran, Minta Jangan Dihubungkan Lagi dengan Timnas Malaysia
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025
Advertisement
"Kasihan mereka kalau hanya mendapatkan 25 persen dari total gaji sebulan. Mereka ada keluarga yang harus dihidupi. Mungkin kalau 50 persen gaji itu baru lebih baik," kata Ruben.
Ruben memahami setiap klub, tidak terkecuali Bhayangkara FC, dalam kondisi serba sulit. Apalagi, pemasukan ikut berhenti saat kompetisi disetop.
"Tapi, susah juga jika kondisinya seperti ini karena klub juga tak ada pemasukan. Situasinya serbasulit. Kami tidak mengharapkan hal ini terjadi," imbuh mantan bek Persebaya Surabaya itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bagaimana Kebijakan Pemotongan Gaji Bhayangkara FC?
Lantas, apakah Bhayangkara FC akan mengikuti keputusan dari PSSI untuk membayar gaji para pemainnya maksimal 25 persen untuk Maret-Juni 2020? Ruben masih belum tahu apakah timnya itu memberlakukan pemangkasan upah.
"Kalau di Bhayangkara FC, masih belum ada perbincangan. Saya menunggu saja bagaimana kebijakan dari manajemen," jelas Ruben.
"Kondisi seperti ini tentunya membuat sedij karena sepak bola itu penghidupan. Tapi mau bagaimana lagi, ini musibah," tuturnya.
Advertisement