Bola.com, Jakarta - Indonesia pernah memiliki dua ikon sepak bola, yakni Kurniawan Dwi Yulianto dan Bambang Pamungkas. Keduanya menjadi poros sepak bola Tanah Air dalam urusan mencetak gol.
Kurniawan Dwi Yulianto dan Bambang Pamungkas bisa dibilang berasal dari generasi yang hampir sama. Keduanya bahkan sempat tampil bersama di Timnas Indonesia.
Baca Juga
Mengulas Rapor Buruk Shin Tae-yong di Piala AFF: Belum Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara, Edisi Terdekat Bagaimana Peluangnya?
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Duel Pelatih Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Paul Munster Pengalaman, Carlos Pena Memesona
Advertisement
Memiliki postur tubuh yang hampir sama, kedua pemain tersebut sempat menjadi mimpi buruk buat para kiper lawan. Secara kualitas, keduanya pun saling melengkapi.
Kurniawan Dwi Yualinto mengawali kiprahnya dengan bergabung dengan PSSI Primavera, tim yang dibentuk PSSI untuk masa depan Indonesia. Pada 1994, pemain yang akrab disapa Si Kurus itu kemudian menimba ilmu di Sampdoria Primavera.
Pada tahun yang sama, Kurniawan dikontrak klub Swiss, FC Luzern. Namun, sang pemain gagal menunjukkan kemampuannya sehingga hanya bertahan semusim di Swiss.
Kurniawan kemudian kembali ke Indonesia dengan bergabung bersama Pelita Bakrie. Kemudian sepanjang kariernya Kurniawan sempat memperkuat klub-klub elite Indonesia semisal PSM Makasar, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, PSS Sleman, Persitara Jakarta Utara hingga Persela Lamongan. Kurniawan juga sempat bermain di Malaysia bersama Serawak FA.
Selama bermain di Indonesia, Kurniawan tercatat sukses mencetak 162 gol. Kurniawan tercatat pernah meraih dua gelar liga di Indonesia, yakni bersama PSM Makassar pada Ligina 1999-2000 dan dengan Persebaya Surabaya pada Divisi Utama Liga Indonesia 2004.
Berbeda dengan Kurniawan, Bambang Pamungkas sepanjang kariernya hanya memperkuat 2 klub di Indonesia, yakni Persija Jakarta dan Pelita Bandung Raya. Pemain yang akrab disapa Bepe itu tercatat mencetak 178 gol sepanjang kariernya bersama klub Indonesia.
Pencapaian itu membuat Bepe menjadi pemain ketiga yang mencetak banyak gol sepanjang sejarah liga Indonesia setelah Cristian Goncalves (249 gol) dan Budi Sudarsono (185 gol). Pencapaian Bepe berpeluang tergeser oleh Boaz Solossa yang berjarak dua gol dan saat ini masih aktif bermain.
Bepe secara prestasi juga menyamai Kurniawan. Selama menjadi pemain, Bepe tercatat sudah mempersembahkan dua gelar buat Persija Jakarta, yakni gelar juara liga pada 2001 dan 2018.
Berkat penampilan luar biasa semasa menjadi pesepak bola membuat Bambang Pamungkas masuk dalam daftar legenda sepak bola ASEAN versi AFC. Bepe sejajar dengan Neil Etheridge (Filipina), Soh Chin Aun (Malaysia), Kiatisuk Senamuang (Thailand), dan Le Cong Vinh (Vietnam).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tajam di Timnas Indonesia
Tak hanya di level klub, ketajaman Kurniawan Dwi Yulianto dan Bambang Pamungkas juga menular ke Timnas Indonesia. Keduanya saat ini menjadi pemain dengan jumlah gol terbanyak untuk Tim Garuda.
Untuk urusan gol di Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas lagi-lagi mengungguli Kurniawan. Pemain yang akrab disapa Bepe itu mencetak 38 gol dalam 86 penampilan bersama Timnas Indonesia rentang 1999-2012.
Bepe menghuni peringkat kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak Timnas Indonesia sepanjang sejarah. Posisi puncak dihuni legenda Timnas Indonesia, Soetjipto Soentoro dengan raihan 57 gol dalam 68 laga rentang 1965-1970.
Adapun Kurniawan berada tepat di bawah Bepe. Si Kurus terpaut lima gol dari Bepe yakni 33 gol dalam 59 penampilan bersama Timnas Indonesia rentang 1995-2005.
Namun, keduanya memiliki kesamaan karena tak mampu memberikan prestasi untuk Timnas Indonesia. Hal inilah yang sampai saat ini disesali oleh Kurniawan.
"Sebagai mantan pemain, saya gemas karena Timnas Indonesia selalu gagal meraih gelar. Hampir semua negara tetangga sudah merasakan gelar juara misalnya di Piala AFF seperti, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam," kata Kurniawan.
"Kami sebagai pemain merasa sebagai generasi yang gagal. Mudah-mudahan adik-adik kita bisa merebut piala ini, berprestasi lebih tinggi," ujar Kurniawan.
Saat ini, Kurniawan Dwi Yulianto melanjutkan karier sebagai pelatih klub Malaysia, Sabah FA. Adapun Bambang Pamungkas masih berada di Persija Jakarta dengan peran sebagai manajer tim.
Advertisement