Bola.com, Jakarta - Wabah virus corona COVID-19 telah membuat Shopee Liga 1 2020 untuk sementara ditangguhkan. Paling cepat kompetisi kasta tertinggi sepak bola di Tanah Air itu berputar pada 1 Juni mendatang.
Kondisi itu akhirnya membuat klub memutuskan untuk meliburkan aktivitas timnya. Tak terkecuali, Bhayangkara FC.
Advertisement
Berbagai cara pun dilakukan para pemain guna mengisi kekosongan. Seperti yang dilakukan oleh pemain Bhayangkara FC, Adam Alis Setyano.
"Ya kalau sekarang saya pasti lebih banyak di rumah saja. Sesekali paling saya latihan di dekat rumah, kebetulan ada lapangan kosong di dekat rumah," ujar Adam.
Di luar program latihan, Adam mengaku punya kesibukan lain. Yaitu menjaga kafe miliknya.
Bareng istrinya, Fijrin Liana, gelandang serang kelahiran 19 Desember 1993 itu sibuk melayani konsumen.
Tapi, kafe tersebut hanya menerima pesanan untuk dibawa pulang. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Kafe milik saya dan istri sudah mulai buka lagi. Tapi hanya khusus melayani layanan take away. Tidak ada yang nongkrong di kafe. Saya menjaga kafe saat malam hari," kata Adam Alis yang pernah mencicipi bermain di klub Bahrain, East Riffa.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gaji Dipotong?
Berbagai klub Shopee Liga 1 2020 merespons aturan yang dibuat PSSI mengenai pembayaran 25 persen gaji pemain dari kontrak kerja awal ketika pandemi virus corona memaksa kompetisi ditangguhkan. Terkini, Bhayangkara FC menanggapi dengan positif.
PSSI mempersilakan setiap tim Shopee Liga 1 dan Liga 2 untuk membayar maksimal 25 persen gaji para pemainnya untuk periode Maret-Juni 2020. Artinya, akan ada pemangkasan upah besar-besaran.
Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Sumardji mengatakan timnya manut dengan peraturan yang dirumuskan oleh PSSI. Pemotongan gaji pemain hingga 75 persen dianggap rasional karena kompetisi berhenti.
"Kami sebagai klub mengikuti apa yang sudah diputuskan federasi. Lagi pula, memang saat ini tidak ada aktivitas yang dilakukan tim. Jadi, kami mengikuti keputusan," kata Sumardji.
Bhayangkara FC disinyalir sebagai satu di antara tim dengan pengeluaran gaji terbesar. Yang menjadi rujukan adalah ketika tim berjulukan The Guardians ini agresif di bursa transfer awal musim dengan mendatangkan banyak pemain beken.
Â
Sumber asli: Bola.net
Disadur dari: Bola.net (Fitri Apriani, Published 2/4/2020)
Â
Advertisement