Bola.com, Bandung - Nama dua bersaudara, Robby Darwis dan Roy Darwis menghiasi Persib Bandung. Dua pemain itu menjadi andalan tim Maung Bandung pada era 1990-an. Namun, Robby saat itu lebih mentereng ketimbang Roy, adiknya.
Sosok Robby terlihat kemampuanya oleh pelatih Persib asal Polandia, Marek Janota pada awal 1980-an. Dari situ, kualitas Robby pun semakin terasah. Bersama Adjat Sudrajat, Robby menjadi pemain top Persib era 1980-1990an.
Baca Juga
Advertisement
Robby juga dipercaya menjadi kapten tim. Tak hanya itu, karier Robby pun mentereng di Timnas Indonesia. Berbeda dengan Roy, yang tidak lama memperkuat Persib. Sang adik lebih banyak duduk di bangku cadangan.
Meski demikian, kemampuan Roy Darwis tetap diperhitungkan. Ia pun diturunkan saat Persib berduel melawan AC Milan pada tahun 1994-1995. Kala itu, Persib kalah 0-8.
Akan tetapi, Roy tetap kalah pamor dari kakaknya. Bahkan, sosok Robby semakin terkenal setelah mendapat julukan Si Bima dan "Halik Ku Aing" (Menyingkir Biar Sama Saya). Julukan "Halik Ku Aing" itu muncul dari rumor, yakni setiap ada tendangan bebas, Robby selalu meminta mengeksekusinya.
Bersama Persib, Robby meraih juara perserikatan 1993-1994 dan Liga Indonesia edisi perdana (1994-1995). Tak heran, pria kelahiran Bandung, 30 Oktober 1964 itu sangat beken pada era 90-an.
Membawa Persib Bandung juara adalah momen terbaik saya. Sebelumnya juga saya main di SEA Games tahun 1987 dan 1991 bisa menyabet medali emas, padahal waktu itu tim asal Thailand dan Malaysia sedang top-topnya, tapi emasnya kita sabet. Itu yang menjadi kebanggaan saya dulu sampai sekarang," kata Robby Darwis dalam wawancara dengan Bola.com, 13 Agustus 2015.
Robby mendapat gelar pemain terbaik Indonesia tahun 1987 dan pemain legendaris Indonesia pada final Copa Indonesia 2007. Setelah 10 tahun bersama Persib, pemain asal Lembang ini memilih pensiun tahun 1997.
Hingga sekarang, Robby menjadi catatan sejarah sebagai satu di antara pemain terbaik Persib Bandung dan bek tangguh Timnas Indonesia.
Saksikan Video Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Uang Pensiun dari Timnas Indonesia: Rp150-200 Ribu
Selain di Persib, Robby dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia.
Robby mencatat 53 penampilan dan mencetak enam gol. Ia masuk catatan sejarah tim Garuda setelah meraih dua medali emas SEA Games 1987 dan 1991. Prestasi ini luar biasa mengingat hanya pada masa itulah Indonesia mampu meraih medali emas.
"Dulu ada dan beberapa tahun ini kami para pemain Timnas Indonesia dapat uang dari Yasindo Rp 150-200 ribu per bulan bagi semua atlet SEA Games yang sudah berprestasi dengan menyabet medali emas. Tapi, sudah dua tahun ini tidak pernah ada lagi," kata Robby.
Setelah gantung sepatu, Robby tetap berkutat di sepak bola. Ia memiliki pandangan perihal sepak bola era dulu dan sekarang.
"Kalau main ya sama saja, yang bedanya mungkin kalau sekarang lebih enak. Kita semua tahu berapa besaran kontrak pemain. Pelaksanaan kompetisi sekarang juga lebih profesional, bandingkan dengan saya dulu yang berkiprah di Perserikatan dan juga masa awal Liga Indonesia," katanya.
Advertisement
Pengawai Bank dan PNS
Setelah pensiun dari Persib Bandung, namanya selalu diingat oleh publik sepak bola Bandung. Kiprahnya meninggalkan kesan tersendiri buat bobotoh.
Robby juga berprofesi sebagai pegawai bank BNI’46 Bandung. Meski demikian, ia tak meninggalkan dunia sepak bola. Ia juga menjadi pelatih Produta dan Persikab. Robby pun menjadi asisten pelatih Persib Bandung pada tahun 2007–2010.
Ia juga menjadi caretaker saat Jaya Hartono memilih mundur dari Persib pada musim 2010. Lepas dari Persib, Robby pun mendirikan SSB Robby Darwis di kawasan asalnya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Kini, selain berprofesi pegawai Bank BNI'46 Bandung, Robby dipercaya sebagai arsitek PSKC Cimahi yang mengarungi Liga 2 2020. Sedang Roy Darwis aktif sebagai PNS di Kota Bandung.