Bola.com, Jakarta - Legenda Timnas Brasil, Pele, tutup usia pada Jumat (30/12/2022) dini hari WIB, setelah berjuang melawan penyakit kanker usus. Banyak kenangan indah di lapangan hijau yang ditorehkan legenda sepak bola Brasil itu.
Satu di antaranya ia pernah menghadapi Timnas Indonesia di Stadion Utama Senayan pada 1972. Sayangnya, Pele tak memperlihatkan aksinya yang berkelas dan membuat publik di Tanah Air kecewa.
Baca Juga
BRI Liga 1: Transisi Bertahannya Lemah, Persis Dibuat Tak Berdaya oleh Dua Winger Timnas Indonesia
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Advertisement
Dalam laga persahabatan yang berlangsung pada 21 Juni 1972 itu, Pele tampil bersama Santos. Klub asal Brasil itu menjajal kekuatan Tim Garuda yang kala itu ditangani Endang Witarsa.
Kehadiran Pele mampu mencuri perhantian pencinta sepak bola di Indonesia. Apalagi, pria yang bernama asli Edson Arantes do Nascimento itu menorehkan prestasi mengilap bersama Timnas Brasil, yakni meraih trofi Piala Dunia 1958, 1962, dan 1970.
Sayangnya, penampilan Pele di Jakarta jauh panggang dari api. Alih-alih memukau publik Jakarta dengan gocekannya, Pele justru membuat kecewa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Seperti Dewa Stadion
Majalah Tempo edisi 1 Juli 1972 menggambarkan. "Pele, Mutiara Hitam Brazil jang mendjadi pusat perhatian, malam itu tidak mengesankan sedikit pun kehadiran “dewa stadion” sebagai jang digelarkan orang Brazil pada dirinja,"
Aksi ala-kadarnya dari Pele membuat kecewa 75 ribu penonton yang hadir di Senayan saat itu. Menurut Tempo, aksi mayoritas para pemain Santos tidak sesuai dengan honor yang dibayarkan.
Masih menurut Tempo kala itu, Santos dibayar 45 ribu dollar Amerika Serikat -kurs saat itu Rp 420 per 1 dollar.
"Maka tidak heran kalau gaja permainan prof Santos dan insiden-insiden jang mentjukai waktu permainan jang berharga, menimbulkan kutukan-kutukan penonton," tulis Tempo terkait aksi Pele dkk.
Advertisement
Mengesankan di Luar Lapangan
Penampilan Pele di luar lapangan justru jauh lebih mengesankan. Pria kelahiran Minas Gerais itu disebut sederhana dan ramah.
"Kesederhanaan dan kerendahan hati Pele seperti jang dikesankan pada Captain Partono, pilot CIA “Bali Express” dan pramugari Christina Loing–jang mengangkut Pele dan rombongan ke Djakarta–merata pula pada mereka jang langsung berkenalan dengan Radja Bola ini," tulis Tempo.
Pada akhirnya, pertandingan di Senayan dimenangi Santos. Pele, meski bermain buruk, mencetak satu dari tiga gol kemenangan Santos.
Pertandingan berakhir dengan skor 3-2. Dua gol Santos ke gawang Roni Paslah dicetak Jadel dan Edu. Sementara, dua gol Timnas Indonesia diborong Risdianto.
Bertabur Rekor
Pele mengembuskan napas terakhir pada usia 82 tahun di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paulo, Brasil. Kabar Pele tutup usia dikonfirmasi oleh manajer bisnisnya, Joe Fraga.
Pria bernama lengkap Edson Arantes de Nascimento itu sudah lama dirawat di rumah sakit, tepatnya sejak 29 November 2022. Dia mengidap kanker kolon sejak September 2021, serta beberapa penyakit lainnya.
Semasa hidupnya dan saat aktif menjadi pesepak bola, Pele menorehkan tinta emas bersama Brasil di kancang Piala Dunia. Rekor demi rekor pernah ia lakukan untuk tim Samba.
Sumber: Tempo, Liputan6, BBC
Advertisement