Sukses


Raphael Maitimo, Sang Petualang Sejati di Liga Indonesia

Bola.com, Jakarta - Dalam sembilan tahun kariernya di Liga Indonesia hingga saat ini, Raphael Maitimo tercatat membela sepuluh klub. Hampir di setiap musimnya, gelandang kelahiran Rotterdam, Belanda tersebut selalu berganti kostum.

Peserta Liga Primer Indonesia (LPI), Bali Devata, menjadi pelabuhan pertama Raphael Maitimo di Tanah Air pada 2011.

Jebolan Akademi Feyenoord ini lalu pundah ke Mitra Kukar pada pada 2013-2014, Sriwijaya FC pada 2015, Arema FC pada 2016, Persib Bandung pada 2017, Madura United pada 2018, Persebaya Surabaya pada 2018, PSIM Yogyakarta pada 2019, PSM Makassar pada 2019, dan Persita Tangerang pada 2020.

Sebelum merapat ke Bali Devata, Maitimo sempat ingin berbaju Timnas Indonesia di Piala AFF 2010. Waktu itu, dia masih berpasposr Belanda. Namun, Maitimo punya darah Indonesia dari kakeknya yang berasal dari Bukittinggi.

"Saya di sini bukan hanya bermain sepak bola, melainkan juga mencintai Indonesia," ujar Maitimo.

"Sewaktu kecil ayah saya sering bercerita tentang kebudayaan Indonesia. Begitu juga dengan sepak bola di sini. Setelah itu aku bertekad untuk menekuni sepak bola dan mereka mendukung hal tersebut," ucap Maitimo.

Mimpi Maitimo untuk berkostum Timnas Indonesia terwujud pada 2012. Setelah melalui proses naturalisasi yang panjang, dia dapat berkancah di Piala AFF 2012. Pada pertandingan debutnya berbaju logo Garuda di Dada, Maitimo mencetak gol pertamanya ketika bermain 2-2 melawan Malaysia.

"Saya sangat senang bisa membayar kepercayaan pelatih Timnas Indonesia ketika melawan Malaysia," tutur Raphael Maitimo.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Doyan Ganti Klub, Kenapa?

Fakta menunjukkan bahwa Raphael Maitimo bukan pemain loyal. Namun, dia punya alasan mengapa doyan pindah klub.

Saat pertama kali mendarat di Indonesia pada 2011, Maitimo hanya setengah musim membela Bali Devata. Pasalnya, kompetisi ketika itu berhenti di tengah jalan.

"Tidak boleh lupa dulu banyak masalah di sepak bola Indonesia. Waktu pertama kali saya ke sini pada 2011, kompetisi berhenti setelah enam bulan makanya saya harus pindah," jelas Maitimo.

Dia mencontohkan kondisi yang sama saat membela Sriwijaya FC pada 2015. Baru bergabung dengan tim berjulukan Laskar Wong Kito itu setelah dua musim berseragam Mitra Kukar, Maitimo terpaksa mencari klub lagi karena kontraknya diputus akibat penghentian kompetisi.

"Ketika saya membela Sriwijaya FC pada 2015, kompetisi juga berhenti dan semua kontrak pemain diputus. Makanya saya terpaksa cari klub lain, namun karena tak ada klub yang menerima sebab kompetisi disetop," ucap Maitimo.

"Setelah itu, saya bergabung dengan Persija dan Persita untuk menjaga kondisi. Maka dari itu saya terlihat sering bergonta-ganti tim karena melihat situasi," imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Subur di Persib

Raphael Maitimo dikenal sebagai pemain multiposisi. Selain gelandang bertahan, dia pernah diplot sebagai bek sayap kanan.

Saat memperkuat Persita dan Persija pada turnamen Piala Presiden dan Jenderal Sudirman, lima tahun lalu, Maitimo berperan sebagai gelandang serang. Bahkan kala berbaju Persib di Liga 1 2017, dia menjadi pemain untuk posisi false nine.

Mencatatkan 28 penampilan bersama Persib, Maitimo sukses membukukan sembilan gol.

4 dari 4 halaman

Tenggelam di Madura United, Bangkit Bersama PSM, dan CLBK dengan Persita

Karier Raphael Maitimo seakan tenggelam setelah memutuskan hengkang dari Persib dan bergabung dengan Madura United. Dia hanya bermain selama setengah musim dengan catatan lima penampilan.

Madura United meminjamkan Maitimo ke Persebaya Surabaya pada putaran kedua musim 2018. Dia kembali minim kontribusi dengan hanya mengoleksi dua penampilan.

Gelandang berusia 36 tahun ini rela turun kasta untuk membela PSIM Yogyakarta pada putaran pertama Liga 2 musim lalu sebelum menerima pinangan PSM pada putaran kedua. Maitimo sukses mencuri tempat utama setelah mengemas 18 pertandingan.

Sempat menganggur hingga kompetisi dimulai, Maitimo akhirnya mendapatkan pelabuhan baru. Gelandang berusia 36 tahun ini kembali merumput untuk Persita.

"Sebelumnya saya sudah pernah bermain di Persita, dan saya sangat menikmatinya. Meskipun hanya untuk satu turnamen pada 2015 waktu kompetisi sedang vakum," ucap Maitimo.

"Sejak saat itu, saya masih tetap menjalin komunikasi dengan manajemen Persita dan, sepertinya hanya tinggal menunggu waktu yang tepat, saya pasti kembali ke Persita," imbuh Maitimo.

"Persita juga memiliki banyak rencana luar biasa ke depannya. Dan saya sangat bersemangat bisa bekerja dengan banyak pihak di Persita yang sama-sama memiliki passion terhadap sepak bola," ujarnya.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer