Bola.com, Bandung - Mantan kapten Persib Bandung, Atep, menyesalkan sikap manajemen PSKC Cimahi terkait pembayaran gaji setelah Liga 2 2020 dihentikan oleh PSSI karena pandemi virus corona. Atep dan beberapa rekannya tidak mendapatkan gaji.
Atep mengaku bersama beberapa rekannya, seperti Tantan, Siswanto, dan Khokok (Roniarto) tidak mendapatkan gaji di PSKC Cimahi. Alasan manajemen karena para pemain tersebut sudah menerima down payment atau DP.
Baca Juga
Advertisement
"Sebagian pemain memang sudah dapat gaji 50 persen dari total gaji, tapi yang sudah dapat DP tidak digaji. Seperti saya, Tantan, Siswanto, dan Khokok," jelas Atep saat dihubungi Kamis (9/4/2020).
Eks pemain Persib Bandung itu lebih menyesalkan lagi pihak manajemen klub tidak merespons sama sekali saat diminta kejelasan alasan. Padahal manajemen klub sudah dihubungi melalui sambungan telepon maupun WhatsApp.
"Saya koordinasi dengan yang lain termasuk APPI bahwa masalah DP itu sebenarnya kesepakatan kontrak di luar gaji. Yang kami bahas dan ingin tanyakan ini masalah gaji, tapi sampai sekarang belum ada konfirmasi," tegas Atep.
Pihak manajemen PSKC, kata Atep, beralasan secara perhitungan DP sudah cukup buat gaji. Padahal aturan disepakati antara DP dan gaji berbeda.
"Dari pengalaman saya bermain di klub lain antara DP dan gaji itu memang berbeda. Sambil menunggu saya tetap koordinasi dengan APPI dan teman-teman lain yang tidak dapat gaji," kata mantan kapten Persib Bandung itu.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ada Ancaman
Ada yang lebih miris menurut cerita Atep. Seorang rekannya di PSKC, Siswanto, sempat mendapat balasan dari Ketua PSKC Cimahi dengan mempersilakan melapor ke pihak terkait, baik itu APPI atau BOPI.
"Siswanto berbalas pesan dengan ketua, tapi semacam ada ancaman juga dari PSKC, 'silakan saja kamu lapor, kamu tanyakan kepada APPI atau BOPI, kalau saya salah saya bayar. Kalau kamu salah, kamu kembalikan uangnya," ujar Atep menirukan nada ancaman manajemen PSKC.
"Padahal kami minta ada diskusi dan solusi yang bagus tapi malah semacam ada ancaman. Jadi bingung," tambah Atep seraya mengakhiri.
Advertisement