Sukses


Harapan Gelandang Persib di Tengah Pandemi Virus Corona

Bola.com, Bandung - Gelandang Persib Bandung, Kim Jeffrey Kurniawan, mengungkapkan harapan di tengah pandemi virus corona. Saat ini, semua aktivitas di klub dihentikan akibat virus tersebut.

Selain itu, Shopee Liga 1 2020 juga dihentikan sampai batas waktu yang tidak ditentukan dengan status force majeure.

Hal ini tentu berimbas ke pemain. Selain pendapatan mereka turun, pemain tidak punya kegiatan sama sekali kecuali berada di rumah.

"Situasi sebenarnya mirip dengan 2015. Mungkin bedanya adalah bahwa 2015 ada kepastian kompetisi berhenti kalau sekarang masih digantungkan. Cuma semoga nanti tetap berjalan lagi dan tidak sampai berhenti total," kata pemain bernomor punggung 23 ini, dikutip dari situs resmi.

Kim pun berharap situasi sulit ini segera berakhir dan kembali normal agar Shopee Liga 1 2020 bisa berlanjut. Dia tak mau kondisi kompetisi terhenti seperti di 2015 terulang kembali.

"Kami berharap semua segera kembali baik lagi. Wabah ini segera berakhir supaya kehidupan normal dan liga bergulir lagi," ucap pemain yang gabung Persib Bandung pada 2016 itu.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Virtual Meeting

14 klub Shopee Liga 1 2020 kembali menggelar virtual meeting, Jumat (10/4/2020), untuk membahas nasib dan kebijakan mereka akibat pandemi COVID-19 yang masih belum bisa diprediksi waktu berakhirnya di Indonesia,

Rapat episode kedua ini lebih bersifat penegasan dari hasil pertemuan pertama.

"Hari ini ada 14 klub Liga 1 yang ikut virtual meeting. Ini merupakan kesepakatan bersama, setelah kami berdiskusi cukup panjang tadi. Intinya hasil rapat ini sebagai penegasan kami terhadap nasib kompetisi yang mengambang akibat pandemi Corona ini," kata Haruna Soemitro.

Direktur Madura United sebagai juru bicara virtual meeting menyatakan dalam situasi kompetisi yang terus mengambang saat ini, pengelola klub harus segera mengambil langkah tegas.

"Virus corona ini misterius. Kami tak tahu datangnya, kami juga tak tahu kapan perginya. Kami tak bisa terus menerus dalam situasi kegamangan seperti ini. Makanya, kami harus mengambil langkah konkret. Kebijakan ini mungkin tak mengenakkan bagi pihak lain. Tapi kami tetap berusaha mencari solusi terbaik buat semua, klub, pelatih, pemain, dan sponsor," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Poin yang DIhasilkan

Haruna Soemitro menyebut ada enam rumusan penting dari pertemuan tersebut. Berikut poin-poin tersebut:

1. Klub Liga 1 sepakat tetap akan membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial tim sesuai SK PSSI.

2. Jika kompetisi berhenti atau diberhentikan akibat pandemi COVID-19, maka status gaji bulan Juli hingga akhir masa kontrak adalah batal. Dan tidak ada kewajiban klub membayar kompensasi.

3. Merujuk poin 2 di atas, maka status pemain klub untuk tahun 2021 tetap sesuai dengan daftar dan klausul kontrak di tahun 2020, atau, tidak ada transfer antarklub Liga 1. Sehingga komposisi pelatih, pemain, dan ofisial peserta Liga 1 musim 2021 sama dengan musim 2020.

4. Nilai gaji maksimal untuk musim 2021 sama dengan yang diterima di tahun 2020.

5. Apabila pemain, pelatih, dan ofisial tidak sepakat dengan opsi tersebut, klub bisa memberikan surat keluar. Tapi tetap berdasarkan MOU klub Liga 1 yakni tidak akan membuka transfer. Kecuali pemain tersebut benar-benar baru, atau, mereka yang keluar dari klub Liga 1 bisa main di Liga 2 dan 3, atau sebaliknya.

6. Klub Liga 1 juga mendukung rencana PSSI menggelar turnamen sebagai pengganti Shopee Liga 1 2020, jika Pemerintah menyatakan pandemi COVID-19 benar-benar telah hilang dari Indonesia. Agar mutu turnamen terjaga, idealnya, turnamen digelar bulan September. Namun dengan perlakuan khusus, tentunya termasuk gaji pemain, pelatih, ofisial, dll.

Video Populer

Foto Populer