Bola.com, Jakarta - Kelanjutan Shopee Liga I 2020 yang tak jelas menyusul meluasnya wabah Covid-19 membuat para pelaku sepak bola Indonesia terancam kehilangan pekerjaan. Satu di antara yang nasibnya terancam adalah Bojan Hodak pelatih asal Kroasia yang baru direkrut manajemen PSM Makassar menggantikan peran Darije Kalezic jelang persiapan kompetisi.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan, dalam Rapat Umum Dengar Pendapat (RUDP) dengan Komisi X DPR RI, Kamis (9/4/2020), mengungkapkan kemungkinan membatalkan Shopee Liga 1 dan Liga 2 bila pemerintah memperpanjang status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia yang sedianya berakhir 29 Mei 2020.
Advertisement
Artinya, Bojan terancam bernasib saya dengan koleganya terdahulu, Robert Alberts dan Hans Peter Schaller, karena PSM tak bisa melanjutkan kompetisi yang diikutinya. Robert mengalaminya pada Liga Super Indonesia 2010=2011.
Pelatih asal Belanda itu hengkang dari PSM Makassar karena klub kebanggaan Kota Daeng itu membelot ke Liga Prima Indonesia yang tak diakui oleh PSSI. Robert tak mau melatih klub yang tidak berlaga pada kompetisi resmi.
Begitu pula dengan Hans-Peter Schaller (Austria) yang menggantikan peran Alfred Riedl yang pulang ke negaranya sebelum Liga Super Indonesia 2015 dimulai. Peter Schaller hanya membawa timnya tampil dua kali karena kompetisi terhenti menyusul sanksi FIFA ke PSSI yang berseteru dengan Pemerintah.
Nasib yang mungkin saja bakal dialami Bojan menambah deretan pelatih asing yang kurang bernasib baik ketika menangani PSM. Dari 15 pelatih asing yang pernah menangani PSM termasuk Bojan, belum ada satu pun yang pernah membawa Juku Eja meraih trofi juara Liga Indonesia.
Memang ada Henk Wullems yang masuk dalam tim PSM saat berjaya di Liga Indonesia 1999/2000. Tapi, status pelatih berpaspor Belanda itu adalah Direktur Teknik. Sementara posisi pelatih kepala dipegang oleh Syamsuddin Umar.
Begitu pula pada 2019 lalu, Darije Kalezic memang menghapus dahaga gelar PSM Makassar. Tapi, pelatih berdarah Bosnia itu melakukannya di Piala Indonesia setelah menyingkirkan Persija Jakarta di partai puncak.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tiga Kali Runner-up Liga Indonesia
Pencapaian terbaik pelatih asing di PSM terjadi ketika Miroslav Janu (Republik Ceska) menangani tim. Pada dua musim beruntun, Janu mengantar Juku Eja bertengger di posisi runner-up.
Pada 2003, Juku Eja kalah bersaing dengan Persik Kediri. Di musim ini, striker PSM, Oscar Arevena menjadi top scorer dengan 31 gol. Semusim berikutnya, ambisi PSM dihentikan oleh Persebaya Surabaya, gelandang Juku Eja, Ponaryo Astaman mendapat gelar pemain terbaik.
Pengakuan atas penampilan apik PSM ditandai dengan pemanggilan enam pemainnya ke tim nasional senior yakni Irsyad Aras, Ortizan Salossa, Ponaryo Astaman, Jack Komboy, Charis Yulianto dan Syamsul Chaeruddin.
Robert Alberts mengkuti jejak Janu pada Shopee Liga 1 2018. Setelah berada di peringkat tiga pada 2017, PSM tampil trengginas pada Liga 1 2018.
Namun, PSM kembali gagal meraih trofi juara. Juku Eja kalah satu poin dengan Persija Jakarta yang meraih poin 62.
Advertisement
Daftar Pelatih Asing PSM di Liga Indonesia
2003–2005: Miroslav Janů (Republik Ceska)
2005–2006: Fritz Korbach (Jerman)
2006–2007: Carlos De Mello (Brasil)
2007–2008: Radoy Minkovski (Bulgaria)
2008–2009: Raja Isa (Malaysia)
2010–2011: Robert Rene Alberts (Belanda)
2011 : Wim Rijsbergen (Belanda)
2011–2013: Petar Segrt (Kroasia)
2013–2014: Jorg Steinebrunner (Jerman)
2015 : Alfred Riedl (Austria)
2015 : Hans-Peter Schaller (Australia)
2016 : Luciano Leandro (Brasil)
2016–2019: Robert Rene Alberts (Belanda)
2019 : Darije Kalezić (Bosnia)
2020–sekarang: Bojan Hodak (Kroasia)