Bola.com, Jakarta - Piala AFF (sebelumnya disebut Piala Tiger) masih menjadi momok buat Timnas Indonesia. Hingga saat ini, Indonesia belum pernah mampu meraih gelar pada turnamen antar negara di Asia Tenggara itu.
Salah satu yang layak dikenang adalah kegagalan Timnas Indonesia pada edisi 2004. Turnamen itu menjadi keikutsertaan kelima buat Timnas Indonesia. Pada edisi sebelumnya, Timnas Indonesia dua kali beruntun menjadi runner-up. Rasa penasaran teramat wajar buat Timnas Garuda.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Lini Depan Timnas Indonesia Angin-anginan: Maksimalkan Eliano Reijnders dan Marselino Ferdinan atau Butuh Goal-getter Alami?
Justin Hubner Jadi Biang Kerok Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: The Real Preman, Langganan Kartu!
Advertisement
PSSI kemudian menunjuk Peter Withe sebagai juru taktik Timnas Indonesia menggantikan Ivan Kolev yang pada edisi sebelumnya membantu Timnas Indonesia tampil di final. Menariknya, Peter Withe adalah mantan pelatih Thailand yang dua kali menggagalkan Timnas Indonesia di final.
Harapan tinggi wajar menggantung pada sosok Peter Withe. Dengan pengalaman bersama Thailand, Withe dianggap mampu memberikan gelar perdana buat Timnas Indonesia di Piala AFF 2004.
Peter Withe juga didukung mayoritas pemain terbaik yang ada ketika itu. Akhirnya, 23 nama terpilih untuk membela Timnas Indonesia pada Piala AFF yang digelar di Malaysia dan Vietnam pada 7 Desember 2004-16 Januari 2005 itu.
Di posisi penjaga gawang, Timnas Indonesia diperkuat Hendro Kartiko, Jandri Pitoy, dan Mukti Ali Raja. Kiper yang saat itu merupakan talenta terbaik di Indonesia.
Kemudian di lini belakang ada Ismed Sofyan, Charis Yulianto, Hamka Hamzah, hingga Firmansyah. Lini tengah tak kalah garang karena diperkuat Ponaryo Astaman, Syamsul Chaeruddin, Agus Indra Kurniawan, hingga Ortizan Solossa.
Begitu juga lini depan Timnas Indonesia yang terasa menakutkan buat lawan. Peter Withe memanggil Boaz Solossa, Ilham Jaya Kesuma, Saktiawan Sinaga, Elie Aiboy, hingga Kurniawan Dwi Yulianto.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyerang Menggila
Timnas Indonesia tergabung di Grup A bersama Singapura, Vietnam, Laos, dan Kamboja. Pasukan Peter Withe tampil menggila dengan menyarangkan 17 gol dan tak kebobolan dalam empat laga yang dimainkan.
Seluruh penyerang yang dimiliki berkontribusi. Ilham Jaya Kesuma mencetak enam gol, Boaz Solossa dengan raihan empat gol, Elie Aiboy dan Kurniawan Dwi Yulianto masing-masing mencetak tiga gol di babak penyisihan grup. Adapun satu gol lainnya dibukukan Ortizan Solossa.
Timnas Indonesia keluar sebagai juara Grup A dan dinanti Malaysia pada laga semifinal. Dalam dua laga berformat kandang-tandang, Timnas Indonesia menang dengan agregat 5-3.
Pada pertandingan pertama, Timnas Indonesia kalah 1-2 dari Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Pada leg kedua, Timnas mengamuk dengan mengalahkan Malaysia 4-1 melalui gol Kurniawan Dwi Yulianto, Charis Yulianto, Ilham Jayakesuma, dan Boaz Solossa.
Tiket final akhirnya dalam genggaman. Ini menjadi final ketiga secara beruntun buat Timnas Indonesia di Piala AFF setelah 2000 dan 2002.
Advertisement
Final Antiklimaks
Timnas Indonesia kembali dipertemukan dengan Singapura pada laga final. Pada pertemuan kedua tim di fase grup berakhir tanpa gol 0-0.
Timnas Indonesia menjadi tuan rumah lebih dulu pada leg pertama yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (8/1/2005). Bermain di depan pendukung sendiri ternyata tak berpengaruh buat Timnas Garuda.
Gawang Timnas Indonesia dibobol tiga gol lebih dulu melalui Daniel Bennett, Khairul Amri, dan Agu Casmir. Timnas Indonesia hanya mampu mencetak gol hiburan pada pengujung babak kedua melalui Mahyadi Panggabean.
Pada pertandingan leg kedua, Timnas Indonesia kembali dibuat tak berdaya. Bermain di Stadion Kallang (16/1/2005), Singapura unggul dua gol lebih dulu melalui Indra Sahdan dan penalti Agu Casmir. Timnas Indonesia hanya mampu memperkecil ketertinggalan melalui Elie Aiboy.
Timnas Indonesia kembali gagal meraih gelar Piala AFF karena kalah agregat 2-5 dari Singapura. Kekalahan yang membuat Timnas Indonesia hattrick runner-up di Piala AFF. Timnas Indonesia mendapatkan hiburan karena Ilham Jaya Kesuma didapuk sebagai pencetak gol terbanyak dengan sumbangan 7 gol.
Yang Tersisa dari Skuat Piala AFF 2004
Mayoritas pemain yang tergabung di Timnas Indonesia skuat Piala AFF 2004 sudah pensiun dan memiliki kelanjutkan karier lain. Hendro Kartiko dan Kurniawan Dwi Yulianto contohnya yang saat ini berkecimpung di dunia kepelatihan.
Hendro Kartiko menjadi pelatih kiper di PSM Makassar, sedangkan Kurniawan menjadi pelatih klub Malaysia, Sabah FA. Begitu juga dengan Firmansyah yang menjadi asisten pelatih di Timnas Indonesia U-16.
Adapun Ponaryo Astaman memilih melanjutkan karier sebagai komentator sepak bola. Sementara itu, masih ada pemain yang aktif di level kompetisi elite.
Contohnya adalah Ismed Sofyan yang masih bermain di Persija Jakarta, Hamka Hamzah yang saat ini membela Persita Tangerang, kemudian ada Boaz Solossa yang langgeng bersama Persipura Jayapura.
Adapun Ilham Jaya Kesuma sudah memutuskan pensiun pada 2012 di usia 34 tahun. Pemain yang saat ini berusia 41 tahun itu gantung sepatu bersama Sriwijaya FC. Kini ia menjabat sebagai pelatih tim usia muda Persita Tangerang.Â
Advertisement
Daftar Skuat
Kiper: Hendro Kartiko, Yandri Pitoy, Mukti Ali Raja
Belakang: Ismed Sofyan, Jack Komboy, Charis Yulianto, Hamka Hamzah, Firmansyah, Aris Indarto
Tengah: Ortizan Solossa, Mauly Lessy, Ponaryo Astaman, Agus Indra Kurniawan, Firman Utina, Supriyono Salimin, Syamsul Chaeruddin, Mahyadi Panggabean
Depan: Boaz Solosa, Elie Aiboy, Ilham Jayakesuma, Kurniawan Dwi Yulianto, Saktiawan Sinaga
Pelatih: Peter Withe (Inggris)