Sukses


Pemain Berlabel Timnas Indonesia U-23 yang Tenggelam di Arema

Bola.com, Malang - Arema FC dikenal sebagai tim yang sering mengorbitkan muka baru di sepak bola Indonesia. Namun, tidak semua pemain bisa sukses di tim berjulukan Singo Edan ini.

Ada sederet pemain potensial yang justru tenggelam. Mereka lebih maksimal justru ketika membela klub lain. Ada banyak faktor yang membuat pemain tidak bisa berkembang di Arema.

Mulai dari persaingan ketat sampai faktor mental yang kurang siap dengan dukungan sekaligus beban main di depan puluhan ribu Aremania.

Pada musim 2013, merupakan tahun di mana sejumlah nama potensial paling banyak gagal bersinar di Arema.

Maklum, waktu itu ada sederet pemain bintang yang didatangkan Arema. Mulai dari eksodus pemain Pelita Jaya, hingga rekrutan baru dengan banderol mahal.

Pada era itu, Arema juga mendatangkan pelatih andal, Rahmad Darmawan.

Berikut Bola.com merangkum daftar pemain potensial yang tenggelam di Arema FC.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Egi Melgiansyah

Awalnya, Egi jadi andalan lini tengah Arema pada musim 2013. Dia gabung dengan status mantan kapten Pelita Jaya dan Timnas Indonesia U-23.

Tapi, pada utaran kedua, pemain asal Tangerang ini tersisih. Dia kalah bersaing dengan sejumlah nama, yakni Hendro Siswanto, I Gede Sukadana dan yang lainnya. Itu jadi titik balik karier Egi.

“Saya juga tidak tahu apa kesalahan yang membuat saya harus jadi cadangan waktu itu,” kata Egi.

Total, Egi bermain dalam 26 pertandingan waktu itu. Rinciannya, 21 kali sebagai starter dan 5 laga jadi pengganti. Dibandingkan dengan musim sebelumnya di Pelita Jaya, dia berman dalam 31 pertandingan. 

Tersisih di Arema, Egi hanya bertahan satu musim. Dia memilih hengkang ke Persija Jakarta musim 2014. Kariernya justru merosot. Dia hanya main dalam 13 pertandingan bersama tim Macan Kemayoran. Kini Egi kembali bermain di Liga 1 bersama tim Persita Tangerang.

3 dari 6 halaman

Engelberd Sani

Engelberd Sani merupakan pemain Papua yang diharapkan jadi penerus Boaz Salossa. Bermain di sektor sayap, dia tampil 28 kali bersama Pelita Jaya pada musim 2012.

Ia pun mendapat panggilan dari Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2009 dan Pra Olimpiade 2012. Arema pun merekrutnya bersama dengan gerbong pemain dan pelatih Pelita Jaya lainnya musim 2013.

Tapi, Engelberd merosot bersama Singo Edan. Dia hanya sekali tampil. Itu pun sebagai pengganti ketika pertandingan lawan Persisam Samarinda menyisakan 5 menit saja.

“Saya sudah berusaha dalam latihan. Namun kesempatan main belum dapat. Banyak pemain bagus juga waktu itu,” jelas Engelberd.

Engelberd sempat dijajal dalam uji coba pramusim. Tapi, dia tidak bisa main lepas di hadapan Aremania. Sejak itu, dia jarang masuk line-up karena Arema punya sederet pemain Keith Kayamba Gumbs, Greg Nwokolo, Dendi Santoso dan lainnya yang bisa turun di posisi sama.

Setelah tenggelam di Arema, Engelberd pindah ke Persisam Samarinda (kini Bali United), Persiram Raja Ampat, hingga Madura United.

Di Madura United, dia menemukan permainan terbaiknya lagi. Pada musim 2018, dia tampil sebanyak 30 kali dengan Madura United. Engelberd kini berkarier di Liga 2 bersama Persis Solo.

4 dari 6 halaman

Yericho Cristiantoko

Dia digadang-gadang sebagai satu di antara bek kiri terbaik Indonesia. Yericho juga membela Timnas Indonesia U-16 hingga U-23. Pemain kidal ini juga menimba ilmu di Uruguay bersama SAD Indonesia.

Dia melanjutkan kariernya ke Belgia, bersama CS Vise, musim 2012. Arema jadi klub profesional pertamanya di Indonesia. Yericho gabung di tahun 2013 silam.

Yericho punya semangat besar membangun kariernya di negeri sendiri. Arema merupakan tim kebanggaannya. Yericho pemain asli Malang dan sempat menimba ilmu di Akademi Arema. Sayang, dia hanya bermain sekali selama satu musim. Kepercayaan tak kunjung datang.

Pada era itu, sektor bek kiri Arema sudah penuh. Selain dia ada Ahmad Alfarizi dan pemain asing Thierry Gathuessi.

“Waktu itu saya tidak bisa maksimal karena bermasalah dengan cedera di lutut,” kata Yericho.

Yericho hanya bertahan satu musim di Arema. Dia menghilang karena operasi cedera lutut. Kariernya seakan harus dimulai dari nol. Dia harus menjalani petualangan dengan klub Liga 2, yakni PSBK Blitar, PSS Sleman, Kalteng Putra, hingga Sriwijaya FC.  

 

5 dari 6 halaman

Joko Sasongko

Joko Sasongko merupakan pemain gerbong Pelita Jaya yang eksodus ke Arema pada musim 2013. Joko juga berlabel Timnas Indonesia U-23 periode 2011-2013.

Pada masa persiapan dengan Arema, dia jadi pemain bintang dalam beberapa uji coba. Maklum, waktu itu sederet pemain asing dan naturalisasi Arema belum gabung. Joko yang jadi eksekutor bola mati dan dipercaya sebagai pengatur serangan.

Tapi, setelah pemain Arema lengkap dengan deretan pemain bintang, dia tersisih. Apalagi, pelatih Rahmad Darmawan sering menggunakan formasi tanpa gelandang serang, sehingga Joko tak dapat tempat. Dia hanya tampil dalam 10 pertandingan.

Padahal, musim sebelumnya bersama Pelita Jaya, dia bermain dalam 34 pertandingan. Artinya, dia tak pernah absen di ISL 2012 dengan mengoleksi 3 gol.

Kebersamaannya dengan Arema hanya setahun. Joko hengkang ke Persisam Samarinda (kini Bali United). Kariernya sedikit lebih baik musim 2014. Tapi setelah itu, pemain asal Boyolali ini berkutat di Liga 2.   

6 dari 6 halaman

Yandi Sofyan

Striker yang satu ini nasibnya sama seperti Yericho. Dia alumni SAD Uruguay dan pernah membela klub Belgia, CS Vise. Dia juga membela Arema bersamaan dengan koleganya itu pada musim 2013. Statusnya juga striker Timnas Indonesia U-23.

Namun, dia tak dapat tempat di Arema karena ada sejumlah nama besar, yakni Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, hingga Beto Goncalves.

Yandi justru sempat diperbantukan ke Arema U-21. Arema meminjamkan Yandi ke klub Australia, Brisbane Roar pada musim 2014. Karena itu, di tak pernah main dengan Arema senior di ISL 2013.

Setelah masa peminjamannya selesai, Yandi tidak kembali ke Arema. Dia hengkang ke Persib Bandung dan sempat gabung Bali United.

Sayang, dia lebih banyak jadi pemain cadangan. Musim 2020 ini, Yandi masih belum memiliki klub. Padahal usianya masih 27 tahun.  

Video Populer

Foto Populer