Bola.com, Jakarta - Gavin Kwan Adsit merupakan pemain yang unik. Pemain asal Bali itu dibekali kemampuan yang luar biasa, yakni bisa bermain di berbagai posisi.
Gavin Kwan Adsit mengawali karier setelah lulus dari akademi Villa 2000 pada 2012. Pemain berusia 24 tahun itu kemudian berkarier di Eropa dengan memperkuat CFR II Cluj (Romania) dan Niendorfer TSV (Jerman).
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Pada awal kariernya, Gavin Kwan merupakan pemain yang dimainkan sebagai penyerang. Namun, perlahan posisi tersebut ditinggalkannya ketika kembali ke Indonesia dengan bergabung bersama Borneo FC.
Gavin diberi posisi baru, yakni bermain di posisi bek kanan dan tetap menjadi penyerang ketika membela tim Borneo U-21. Kedua peran tersebut dijalani Gavin dengan gemilang.
Pengalaman Gavin di posisi lainnya kemudian bertambah ketika bergabung dengan Barito Putera. Pemain berpostur 180 cm tersebut diberi posisi sebagai sayap kanan dan juga penyerang.
Sementara itu, di Timnas Indonesia Gavin mendapatkan posisi bek kanan. Menjadi pemain yang andal saat menyerang dan bertahan tentu sangat jarang ditemui pada dewasa ini.
Namun, semuanya ternyata ada dalam diri Gavin Kwan. Hal itulah yang membuat Gavin bisa diandalkan di posisi manapun ketika mendukung skema permainan pelatih.
Gavin mengaku sebenarnya lebih nyaman bermain sebagai penyerang. Akan tetapi, dirinya siap bermain di posisi apa pun jika mendapatkan kepercayaan pelatih.
"Sebenarnya saya lebih nyaman bermain di depan. Akan tetapi, mau ditempatkan di mana pun saya siap. Menyesuaikan dengan kebutuhan tim dan terpenting berkontribusi untuk tim," kata Gavin.
Meski demikian, Gavin sadar setiap posisi yang dimainkan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Contohnya adalah ketika dimainkan sebagai penyerang maka peluang mencetak gol lebih besar, namun jarang mendapatkan bola.
"Kalau menjadi penyerang, kesempatan mencetak gol lebih besar, tapi jarang mendapatkan bola. Sementara kalau menjadi pemain sayap atau bek, saya lebih sering mendapakan bola, akan tetapi kesempatan mencetak golnya sedikit," ujar Gavin.
Selain bek kanan, sayap kanan, dan penyerang, Gavin Kwan Adsit juga bisa dimainkan sebagai bek tengah maupun gelandang bertahan. Inilah yang membuat pemain seperti Gavin sangat langka di Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Siap Menjawab Tantangan
Gavin Kwan Adsit membuat gebrakan dengan bergabung dengan Bali United pada pengujung 2019. Kemampuan bermain di berbagai posisi diyakini sebagai satu dari beberapa alasan pelatih Stefano Cugurra Teco mau merekrut Gavin.
"Dalam sepak bola modern, pemain harus bisa bermain dalam beberapa posisi. Bisa dua atau tiga," kata Teco.
Tantangan yang diberikan Teco dijawab dengan penuh keyakinan oleh Gavin. Menurutnya, di mana pun posisi yang diberikan pelatih maka dia akan bersungguh-sungguh memberikan penampilan maksimal.
"Tentunya saya siap di posisi manapun. Kontribusi tim menujukkan performa, bersatu agar semua lancar. Kemauan saya dan ambisi saya sangat tinggi untuk menjadi juara," tegas Gavin.
Gavin Kwan sejauh ini baru bermain sebanyak 6 kali bersama Bali United di semua kompetisi. Gavin dipercaya tiga kali bermain sebagai pemain sayap dan tiga kali sebagai bek kanan.
Advertisement