Bola.com, Jakarta - Indonesia pernah memiliki masa di mana potensi penyerang yang melimpah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir jumlahnya kian menurun.
Sederet penyerang-penyerang tangguh di Indonesia pernah menjadi raja di negara sendiri. Sebut saja Ilham Jayakesuma, Kurniawan Dwi Yulianto, Bambang Pamungkas, hingga Boaz Solossa.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Nama-nama tersebut pernah meraih penghargaan sebagai penyerang paling tajam di liga. Contohnya adalah Ilham Jayakesuma yang menyabet gelar top scorer liga sebanyak dua kali yakni pada edisi 2002 dan 2004.
Kemudian Kurniawan Dwi Yulianto yang mencetak 20 gol ketika musim 1997-1998 dan Bambang Pmaungkas pada edisi 1999-2000. Terakhir ada nama Boaz Solossa yang berhasil menyabet tiga kali predikat top scorer liga yakni pada 2008-2009 (bersama Cristian Gonzales), 2010-2011, dan 2014.
Tak hanya di level klub, penampilan pemain-pemain di atas juga berbanding lurus di Timnas Indonesia. Mereka masuk daftar teratas pencetak gol terbanyak di Timnas Indonesia.
Akan tetapi, sejak 2014 nama-nama pemain lokal berpengaruh di liga Indonesia mulai menghilang. Ekspansi pemain asing lebih sering mendominasi daftar pencetak gol terbanyak liga.
Meski demikian, ada satu harapan tersisa buat pemain lokal untuk bersaing. Harapan itu terdapat pada diri seorang Lerby Eliandry. Meskipun belum mampu menyabet penghargaan top scorer, namun Lerby konsisten mencetak gol untuk klubnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
34 Gol dalam 3 Musim
Predikat penyerang lokal tajam yang ada saat ini layak disandang oleh Lerby Eliandry. Dalam tiga musim terakhir, pemain berusia 28 tahun itu berhasil mengoleksi 34 gol.
Lerby juga dikenal sebagai penyerang dengan akurasi tembakan yang bagus yakni 67,9 persen. Memiliki postur tubuh 180 cm membuat Lerby bisa diandalkan dalam duel bola-bola udara.
Pada 2020, Lerby membuat gebrakan dalam kariernya dengan kembali ke Bali United. Sebelumnya, Lerby pernah bermain untuk Bali United pada 2015 sebelum memutuskan hijrah ke Borneo FC sampai 2019.
"Pastinya saya berharap bisa memberikan kemampuan terbaik saya untuk membuat Bali United lebih baik lagi kedepannya. Saya juga berharap prestasi yang sudah didapat tahun lalu bisa dipertahankan atau bahkan ditingkatkan lagi," kata Lerby.
Keputusan pelatih Stefano Cugurra Teco merekrut Lerby bukan tanpa alasan. Sebagai tim juara bertahan, Bali United membutuhkan penyerang tajam untuk bisa mencetak gol dan memberikan kemenangan untuk tim.
Musim ini, Lerby sudah mencetak 1 gol untuk Bali United. Catatan tersebut tentu menjadi kabar baik buat lini depan Bali United.
Advertisement
Harapan Timnas Indonesia
Sayangnya, ketajaman yang dimiliki Lerby Eliandry tak banyak mendapatkan perhatian pelatih Timnas Indonesia sebelumnya. Hal itulah yang membuat Lerby jarang mendapatkan panggilan negara.
Lerby memulai debutnya bersama Timnas Indonesia pada 2014. Sejauh ini, Lerby sudah mengemas 12 pertandingan dan sumbangan sebiji gol dalam pertandingan resmi.
Penampilan terbanyaknya diraih pada Piala AFF 2016. Ketika itu, Lerby dipercaya menghuni lini depan Timnas Indonesia oleh pelatih Alfred Riedl dan sukses mengantarkan timnya meraih peringkat kedua.
"Lerby memiliki masa depan cerah dan sudah seharusnya dia menantang diri sendiri untuk mencetak gol," kata Alfred Riedl ketika itu.
Adanya Lerby Eliandry membuat Timnas Indonesia memiliki harapan cerah akan jawaban krisis penyerang lokal. Menarik untuk menanti kelanjutkan kiprah Lerby bersama Timnas Indonesia pada masa depan.