Sukses


Adu Hebat Kiper Jebolan Diklat Ragunan: Kurnia Meiga Vs Andritany Ardhiyasa

Bola.com, Jakarta - Indonesia pernah memiliki kiper-kiper hebat. Mayoritas dari mereka menjadi pilihan utama di klubnya bahkan berhasil menembus Timnas Indonesia.

Kiper-kiper Indonesia yang namanya melegenda adalah Hendro Kartiko. Sepanjang kariernya sebagai kiper, Hendro Kartiko berhasil meraih tiga gelar di klub-klub berbeda.

Di level Timnas Indonesia, Hendro Kartiko juga menjadi kiper dengan jumlah penampilan terbanyak saat ini yakni 60 kali. Jumlah itu diraih pada 1996-2011.

Jumlah yang mendekati dimiliki Markus Haris Maulana dengan 37 penampilan. Catatan itu dikumpulkan sepanjang 2007-2012.

Setelah itu, ada dua kiper yang sebenarnya menjadi prospek di Timnas Indonesia yakni Kurnia Meiga dan Andritany Ardhiyasa. Keduanya merupakan kiper yang berhasil ditelurkan oleh Diklat Ragunan, lembaga pendidikan atlet milik Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Selain di level Timnas Indonesia, keduanya juga merupakan kiper yang memiliki peran penting di klubnya. Kurnia Meiga di Arema dan Andritany di Persija Jakarta.

Sayangnya, Kurnia Meiga menghilang dari peredaran pada 2017. Potensi terbaik yang pernah dimiliki Indonesia di bawah mistar gawang itu menghilang karena penyakit misterius.

Lantas, siapa yang layak mendapatkan predikat kiper terhebat? Berikut ini catatan-catatan Kurnia Meiga Vs Andritany Ardhiyasa baik bersama klub maupun Timnas Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Kurnia Meiga

Kurnia Meiga mengawali kariernya di akademi Diklat Ragunan pada 2006-2007. Kemudian Kurnia Meiga melanjutkan pendidikan di akademi Persijap Jepara pada 2007-2008.

Namanya semakin dikenal ketika dipercaya tampil di tim senior Arema pada 2008. Ketika itu, Arema tertarik mendatangkan Kurnia Meiga yang menjadi penggawa di Timnas Indonesia U-19.

Sebagai seorang kiper, Kurnia Meiga memiliki postur tubuh yang ideal. Dengan tinggi 187 cm, Kurnia Meiga memiliki kemudahan dalam mengamankan bola-bola atas. Reflek yang dimilikinya juga tak kalah dengan kiper-kiper yang pernah ada di Indonesia.

Pada 2009-2010, Kurnia Meiga tampil gemilang di bawah mistar gawang Arema. Penampilan apiknya berhasil membawa Arema menjadi juara Liga Super Indonesia.

Kurnia Meiga juga menyabet penghargaan Pemain Terbaik ISL 2009-2010. Hebatnya penghargaan itu diraihnya pada usia 20 tahun setelah mengalahkan Cristian Gonzalez, Ricardo Salampessy, dan Aldo Baretto.

Kiper Arema FC, Kurnia Meiga. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Pelatih Arema ketika itu Robert Alberts tak meragukan kualitas Kurnia Meiga. Bahkan, Meneer Belanda itu tak ragu menyebut Kurnia Meiga sebagai kiper muda terbaik di Asia dan disejajarkan dengan kiper Korea Selatan, Lee Woon-jae.

Di level Timnas Indonesia, Kurnia Meiga berhasil mempersembahkan dua medali perak pada SEA Games edisi 2011 dan 2013 bersama Timnas U-22. Adapun di level senior, Kurnia Meiga mendapatkan penghargaan sebagai Kiper Terbaik Piala AFF 2016.

Ketika itu, Kurnia Meiga berhasil mengantarkan Timnas Indonesia ke final. Secara keseluruhan, Kurnia Meiga sudah tampil sebanyak 19 kali bersama Timnas Indonesia.

Sayang, karier Kurnia Meiga tidak panjang. Pada 2017, Kurnia Meiga menghilang dan sementara vacuum dari dunia sepak bola karena menderita penyakit misterius.

3 dari 3 halaman

Andritany Ardhiyasa

Andritany Ardhiyasa merupakan pemain lulusan akademi Diklat Ragunan pada 2005. Setelah itu, Andritany melanjutkan pendidikannya di Asiop Jakarta dan Persib Bandung U-18.

Andritany membuat lompatan dalam kariernya setelah bergabung dengan Persija Jakarta pada 2010. Sejak saat itu, kiper berusia 28 tahun itu menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Persija.

Adapun di Timnas Indonesia, Andritany sudah menapaki kariernya pada 2003 bersama Timnas U-14. Puncak karier Andritany berada pada medio 2011-2014 ketika dipercaya menjadi kiper Timnas Indonesia pada SEA Games.

Akan tetapi, Andritany tak bisa menggeser Kurnia Meiga di bawah mistar gawang. Andritany lebih sering menjadi pelatih di bawah mistar gawang Timnas Indonesia.

Setelah Kurnia Meiga menghilang karena penyakit misterius, barulah Andritany lebih sering mendapatkan kesempatan. Saat ini, Andritany menjadi kapten Timnas Indonesia.

Akan tetapi, Andritany kerap mendapatkan cibiran karena penampilannya di bawah mistar gawang. Bentuk tubuhnya yang gempal membuat Andritany sering kebobolan gol-gol mudah.

Meski demikian, sampai saat ini Andritany masih mendapatkan posisi utama di Persija Jakarta. Pencapaian terbaiknya di klub ibu kota terjadi pada 2018 dengan sumbangan gelar Piala Presiden dan Liga 1.

Video Populer

Foto Populer