Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menjajal Uruguay pada laga persahabatan, Oktober 2010. Ketika itu, magis Luis Suarez dan Edinson Cavani membuat Tim Garuda tak berkutik meladeni Uruguay.
Badan Tim Nasional (BTN) mengundang Uruguay untuk melakoni laga uji coba melawan Timnas Indonesia. Ketua BTN, Iman Arif, saat itu berujar sengaja mengajak Uruguay beruji coba agar kepercayaan diri anak asuh Alfred Riedl itu meningkat sebelum berlaga di Piala AFF 2010.
Advertisement
Untuk menghadapi duel kontra La Celeste, Alfred Riedl yang tengah menjalani periode perdana sebagai pelatih Tim Garuda, memanggil pemain-pemain terbaik Indonesia. Beberapa nama yang masuk daftar pemain Timnas Indonesia kala itu adalah Bambang Pamungkas, Firman Utina, Ahmad Bustomi, dan Boaz Solossa.
Pelatih asal Austria itu pun mempersiapkan anak asuhnya dengan sebaik mungkin. Meski level jauh berbeda, Alfred Riedl optimistis Timnas Indonesia mampu mengimbangi Uruguay.
"Kami langsung berbenah melalui latihan passing serta menerapkan strategi lainnya. Kami optimistis mampu mengimbangi permainan Uruguay meski memiliki persiapan sangat mepet," ujar Riedl pada 5 Oktober 2010.
Di sisi lain, Timnas Uruguay yang berstatus semifinalis Piala Dunia 2010 memboyong skuat terbaiknya. Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez, memboyong Fernando Muslera (Lazio), Luis Suarez (Ajax Amsterdam), dan Edinson Cavani (Napoli).
Satu-satunya bintang utama mereka yang tak datang adalah Diego Forlan. Sang striker yang saat itu membela Atletico Madrid minta honor tambahan yang terpisah dari timnya. Pihak promotor ogah menyanggupi.
Meski hanya bertajuk persahabatan, Tabarez memastikan timnya akan tetap mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya dan mengincar kemenangan kontra Timnas Indonesia.
"Beberapa pemain inti memang masih kelelahan, tetapi semua pemain siap turun, termasuk Luis Suarez. Kami akan memainkan pemain terbaik sejak awal pertandingan dan beberapa pemain cadangan di akhir pertandingan," ujar Tabarez setelah menjajal lapangan SUGBK pada 7 Oktober 2010.
Keseriusan Tavarez menatap laga persahabatan ini terlihat selama berada di Jakarta. Anak-asuhnya tidak diperbolehkan keluyuran. Ia membuat jadwal latihan yang padat.
Para pemain Uruguay hanya sempat berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan Senayan City yang agendanya dibuat promotor dan dimintai persetujuannya ke Tavarez.
Saat Luis Suarez dan Edinson Cavani berkunjung ke Senayan City, banyak orang yang mengabaikannya. Mereka bisa fokus belanja tanpa gangguan permintaan foto bareng. Maklum, saat itu nama sang bomber belum tenar seperti saat ini.
Â
Saksikan video menarik di bawah ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tim Garuda Babak Belur
Ketika itu Jumat, 8 Oktober 2010, pukul 20.00 Stadion Utama Gelora Bung Karno didominasi warna merah. Puluhan ribu suporter Timnas Indonesia hadir langsung ke stadion untuk memberi dukungan kepada Bambang Pamungkas dkk. Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, turut menyaksikan duel Tim Garuda kontra Uruguay.
Sejak peluit babak pertama dibunyikan, Timnas Indonesia tampil di bawah tekanan. Meski begitu, Indonesia secara mengejutkan mampu unggul lebih dulu berkat gol yang disarangkan Boaz pada menit ke-17.
Menerima umpan lambung dari Bepe, Boaz Solossa lolos dari jebakan offside. Dengan tenang, Boaz berhasil mengecoh kiper kedua Uruguay, Juan Guillermo Castillo, dan menceploskan bola ke dalam gawang yang kosong. Gol penyerang Persipura Jayapura itu disambut gemuruh suporter Timnas Indonesia.
Namun selepas itu, skuat Garuda menjadi bulan-bulanan Uruguay. Edinson Cavani membuka keran gol Timnas Uruguay pada ke-35 dan disusul gol Luis Suarez pada menit ke-43. Hingga jeda, Indonesia tertinggal 1-2 dari La Celeste.
Masuk interval kedua, Suarez dan Cavani memperlihatkan magisnya yang menyihir jutaan pasang mata yang menyaksikan laga di stadion ataupun lewat layar kaca. Keduanya sukses mencetak dua gol tambahan sekaligus mengukir hattrick.
Luis Suarez mengukir namanya di papan skor pada menit ke-54 dan 70' (penalti), sedangkan gol tambahan Edinson Cavani tercipta pada menit ke-80 serta 83'. Sebastian Eguren turut membobol gawang Timnas Indonesia kawalan Markus Horison pada menit ke-58.
Sampai laga berakhir tidak ada gol tambahan yang tercipta. Tim Garuda pun babak belur dan takluk 1-7 dari Timnas Uruguay.
"Fisik cukup terforsir pada babak pertama sehingga tim lawan mampu memafaatkan kesempatan itu. Pemain terlalu banyak bermain di kompetisi sehingga membuat kondisi fisik pemain jauh ketinggalan dengan lawan," kata Riedl selepas pertandingan.
Boaz Solossa menyebut dirinya beruntung bisa mencetak gol. "Pertahanan mereka benar-benar rapat. Saya tak diberikan banyak ruang bebas untuk memegang bola. Bisa menjebol gawang Uruguay sebuah kebanggan," kata penyerang asal Papua itu.
Hasil minor ini membuat Timnas Indonesia tak mampu mengulangi pencapaian pada 19 April 1974. Indonesia yang ketika itu dilatih Djamiaat Dhalhar secara mengejutkan mampu menumbangkan Uruguay dengan skor 2-1. Meski, ketika itu Uruguay datang ke Indonesia mayoritas bukan pemain inti.
Advertisement
Susunan pemain:
Indonesia (4-4-2): 1-Markus Horison; 6-Nova Arianto, 5-Maman Abdurahman, 8-Tony Sucipto, 2-M Ridwan; 15-Firman Utina (Oktavianus Maniani 77'), 16-Beny Wahyudi, 19-Ahmad Bustomi, 13-M. Nasuha (Slamet Riyadi 81'); 20 Bambang Pamungkas (Yongki Ariwibowo63'), 11-Boas Salossa.
Pelatih:Â Alfred Riedl
Uruguay (4-4-2): 12-Juan Guillermo Castillo; 6-Mauricio Victorino, 4-Jorge Fucile (Sebastian Eguren 46'), 5-Walter Gargano, 2-Diego Lugano (Andres Scotti 46'); 11-Alvaro Pareira, 16-Maximiliano, 15-Diego Perez (Gaston Ramirez), 7-Diego Rodriguez; 9-Luis Suarez, 10-Edinson Cavani.Â
Pelatih: Oscar Tabarez