Sukses


Tak Ada Pemasukan, Persis Berharap Pencairan Subsidi dari Operator Kompetisi

Bola.com, Solo - Manajemen Persis Solo menanti dana subsidi dari operator kompetisi Liga 2 2020, untuk menutup biaya operasional saat kompetisi terhenti.

"Dana subsidi yang dijanjikan tersebut belum cair. Kami dan seluruh klub juga menanti. Belum ada informasi resmi kapan dicairkan dan bisa digunakan oleh tim peserta," terang manajer tim Persis, Heri Purnomo, Rabu (15/4/2020).

Pandemi virus corona membuat kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dihentikan. Status kompetisi dinyatakan force majeure oleh federasi, bahkan berpotensi tidak dilanjutkan jika wabah tak kunjung reda sampai masa darurat berakhir.

Liga 2 baru menggelar satu pertandingan. Bahkan ada tim yang belum sempat bertanding, termasuk Persis Solo.

Imbas dari penghentian kompetisi adalah operasional yang harus dikeluarkan oleh setiap klub. Imbauan PSSI berupa pembayaran gaji sebesar 25 persen dari nilai kontrak, tetap menjadi beban ketika tidak ada pemasukan tiket pertandingan maupun sponsor.

Untuk menutup pengeluaran klub, disaat tidak ada pertandingan, satu di antara solusinya adalah menanti pencairan dana subsidi dari operator kompetisi yakni Liga Indonesia Baru (LIB). Setiap tim peserta kompetisi baik Liga 1 maupun Liga 2 berhak mendapatkan subsidi

Sebelum kompetisi 2020 bergulir, LIB menjanjikan adanya kenaikan nominal dibandingkan musim sebelumnya. PT LIB menaikkan dana subsidi kontestan Liga 1 2020, dari Rp5 miliar menjadi Rp5,2 miliar dan Rp5,7 miliar untuk klub Persiraja Banda Aceh dan Persipura Jayapura.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Pengeluaran Besar

Manajemen Persis Solo mengalami defisit dalam finansial, karena dampak tidak ada pertandingan. Tiket dari penonton merupakan sumber pendapatan utama timnya, mengingat Persis belum menggaet satu pun sponsor.

Defisit yang semakin besar harus ditanggung Persis, dengan tidak adanya pertandingan. Sementara pengeluaran untuk membayar gaji pemain dan akomodasi lainnya, menelan dana juga cukup besar setiap bulannya.

"Sebelum kami meliburkan pemain karena wabah Corona, pengeluaran setiap bulannya mencapai Rp800 juta. Untuk gaji semua elemen di tim, transportasi hingga katering. Jadi cukup besar dana yang kami keluarkan," jelasnya.

Video Populer

Foto Populer