Bola.com, Jakarta - Nama Glenn Sugita tak bisa lepas dari Persib Bandung. Berkat kinerjanya, tim kebanggaan Bobotoh itu mampu disulapnya menjadi satu di antara klub paling mapan dan mandiri di jagad persepakbolaan Indonesia.
Persib kini menjelma menjadi sebuah klub yang benar-benar mandiri dan profesional setelah lepas dari APBD. Kerja keras Glenn Sugita kala itu membuat Maung Bandung bisa bertahan bahkan cenderung berkembang pada awal-awal larangan bantuan dari dana pemerintah.
Baca Juga
Duel Pelatih Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Paul Munster Pengalaman, Carlos Pena Memesona
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Sempat Diragukan, Lalu Bisa Kandaskan Arab Saudi: Yuk Bedah Taktik Timnas Indonesia, Kuncinya Perubahan Lini Depan
Advertisement
Sejak ada larangan kucuran dana dari APBD, Wali Kota Bandung, Dada Rosada mencoba mengumpulkan beberapa pengusaha asal Bandung dan manajemen Persib. Pasalnya Persib harus segera membentuk badan hukum atau PT.
Beruntung saat itu sosok Umuh Muchtar siap menggelontorkan dana milyaran rupiah demi kelangsungan Persib di ajang kompetisi tertinggi di Indonesia, hingga akhirnya Persib menjadi klub profesional setelah terbentuknya sebuah badan hukum bernama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) pada akhir Desember 2008.
Persib pun tidak lagi mendapatkan kucuran dana pengelolaan dari pemerintah, melainkan dari pengelolaan usaha di bawah naungan PT PBB, dimana di dalamnya adalah Umuh Muchtar (Direktur dan Komisaris), Zaenuri Hasyim (Komisaris), Yoyo S. Adireja (Komisaris), Iwan Hanafi (Komisaris), dan Kuswara S. Taryono (Komisaris)
Seiring berjalannya waktu, PT PBB pun berhasil menjadi salah satu pengelola klub profesional. Terlebih setelah kedatangan sosok Glenn Sugita yang dikenalkan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf kepada Umuh Muchtar dan Zaenuri Hasyim.
"Saya melihat Persib harus diselamatkan, karena klub satu ini bukan hanya aset kota Bandung tapi juga Jawa Barat. Harus ada orang yang punya kedekatan historis serta kuat secara permodalan untuk mengurusnya," kata Dede yang juga berprofesi sebagai selebritas.
Meski besar dalam dunia bisnis, Glenn ternyata sempat menjadi atlet tenis nasional dan membela Jawa Barat di ajang Pekan Olahraga Nasional. Glenn menghabiskan masa remajanya di Bandung. Saat itulah kedekatan emosionalnya dengan Persib terbangun.
"Dulu di Bandung, saya biasa berlatih di samping Stadion Siliwangi. Sebelahnya, kan, lapangan bola. Jadi sebelum atau sesudah latihan, kalau ada pertandingan, suka nonton," kata Glenn saat diwawancarai Pikiran Rakyat, 2010 silam.
Glenn mengaku tak butuh banyak waktu buat berfikir saat ditawari untuk mengelola Maung Bandung. "Saatnya saya berkontribusi buat warga Jawa Barat lewat sebuah klub sepak bola," katanya.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Angin Segar
Bergabungnya Glenn Sugita membawa angin segar bagi Persib Bandung. Sosok Glenn menjadi di balik kesuksesan Persib yang mampu eksis hingga saat ini.
Jajaran Komisaris pun berubah setelah masuknya Glenn. Terlebih Glenn pun membawa Erick Thohir untuk membantu membesarkan nama Persib Bandung.
Glenn menjadi Direktur Utama PT PBB, Erick Thohir sebagai Wakil Komisaris Utama, Umuh Muchtar (Komisaris sekaligus Manajer Persib), Zaenuri Hasyim (Komisaris Utama), Yoyo S. Adiredja (Komisaris), dan Kuswara S. Taryono (Komisaris).
Seiring berjalannya waktu, Glenn pun memboyong Teddy Tjahjono untuk menggantikan posisi Risha Adi Widjaja sebagai Direktur PT PBB. Belakangan Erick Thohir mundur sebagai Wakomut PT PBB setelah menjadi Menteri BUMN RI dipemerintahan Joko Widodo.
Bagi Glenn memang Persib bukan hal yang baru terdengar. Maklum pengusaha sukses ini telah hidup dan tinggal di Bandung sejak kecil hingga dewasa. Karena itu Glenn tidak ragu untuk menggelontorkan dana bagi tim berjulukan Maung Bandung ini.
Bermarkas di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Bandung No. 17 Bandung, PT PBB pun mampu menggandeng beberapa perusahaan besar sebagai sponsor Persib dari musim ke musim.
Sebagai pebisnis ulung, Glenn tergolong cerdik. Setelah terbentuk konsorsium, sponsor datang dengan sendirinya. Bobotoh pun bertempik sorak karena Persib berhasil mendatangkan banyak sponsor sekaligus stabil dari musim ke musim.
Sponsor-sponsor yang datang itu sebenarnya sister company dari Persib sendiri alias perusahaan-perusahaan yang dimiliki para investor Persib. Tapi hal itu wajar saja dilakukan, karena pada prinsipnya Persib sebagai sebuah brand juga menguntungkan bagi investor dalam konsorsium PT PBB mempromosikan diri.
Glenn dikenal sosok yang lebih nyaman berada di belakang layar. Ia sangat minim dalam berbicara kepada awak media. Meski demikian perhatian seorang Glenn tidak diragukan lagi.
Umuh Muchtar selaku pendiri PT PBB sangat salut dengan loyalitas Glenn Sugita terhadap Persib Bandung.
"Pak Glenn memang luar biasa. Dia tidak hitung-hitungan buat Persib. Sebagai contoh saat mendatangkan marquee player Michael Essien, eks pemain Chelsea. Ia dikontrak Persib dengan nilai cukup fantastis (angkanya konon menembus Rp8 miliar). Itu semua bisa terwujud karena Pak Glenn, sekalipun dalam kondisi normal pengeluaran sebesar itu jarang dilakukan klub-klub Indonesia," ujar Umuh yang sekarang juga menjabat sebagai manajer Persib.
Â
Advertisement
Bukan Sosok Asing
Setelah sukses memutar uang di Persib, mulai 2016, Glenn Sugita aktif mengurusi sepak bola nasional. Ia didapuk sebagai Komisaris Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), perusahaan terpisah yang didirikan PT Liga Indonesia untuk menggelar kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) tahun 2016.
ISC kompetisi yang digagas klub-klub anggota PSSI secara swadaya, untuk mengakali vakumnya agenda federasi karena terkena sanksi pembekuan FIFA imbas kasus perseteruan antara PSSI dengan Kemenpora.
Pada pergelaran ISC PSSI membentuk adminsitrator anyar yakni PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Glenn Sugita pun masuk ke dalam kepengurusan sebagai komisaris utama.
Masuknya Gojek menjadi sponsor utama Liga 1 2017 tak lepas dari peran Glenn yang juga jadi salah satu pemilik Gojek. Begitupun soal hak siar televisi. Ia perperan besar membangun relasi dengan Grup Emtek yang sudah tiga musim terakhir memegang hak siar kompetisi kasta elite.
PT Liga Indonesia Baru pun kemudian jadi mesin uang PSSI. Sekitar 40 persen pemasukan PSSI berasal dari operator liga.
Dalam laporan keuangan PSSI tahun 2017, tercantum PSSI mendapatkan dana kas segar Rp40 miliar dari PT LIB. Kehadiran Glenn sukses membuat operator liga menjadi lebih sehat secara finansial.
Glenn bisa dibilang sebagai pendukung loyal kepengurusan PSSI rezim Edy Rahmayadi pada periode 2016-2018. Ia belakangan mundur dari federasi, seiring mencuatnya kasus match fixing yang menyeret salah satu pejabat teras PSSI, Joko Driyono.
Joko dikenal sebagai sosok yang mengajak Glen dan anggota Konsorsium PT PBB lainnya seperti Pieter Tanuri untuk terlibat aktif mengurusi perputaran bisnis sepak bola nasional dengan nyemplung langsung ke federasi.
Kini Glenn Sugita fokus jadi orang nomor satu di Persib, walau nyanter rumor berhembus kalau dirinya masih menyokong PSSI. Ia disebut-sebut berperan besar mengolkan nama Mochammad Iriawan alias Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI baru dalam pemilihan pada akhir tahun 2019 lalu.
Iwan Bule figur purnawirawan polisi yang dekat dengan lingkaran kekuasaan di Jawa Barat. Ia pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat pada periode transisi 18 Juni 2018–5 September 2018.
Lepas dari rumor-rumor tersebut, Glenn Sugita bisa dibilang sebagai sosok yang sukses merubah perwajahan pengelolaan bisnis klub sepak bola profesional. Persib jadi contoh klub profesional seutuhnya. Kini klub-klub lain yang dulunya sama-sama menghamba APBD berlomba-lomba ingin bisa seperti Persib.
Â
Â
Â