Bola.com, Solo - Pandemi virus Corona yang berdampak pada penghentian kompetisi, mulai dirasakan betul pelaku sepak bola. Sejumlah pemain mulai melakukan kegiatan lain untuk menyambung hidup dari luar sepak bola.
Jika sebagian pemain sudah lama mempunyai usaha sampingan, namun ada juga yang baru mulai merintis. Hingga yang merencanakan, tetapi terhambat oleh situasi. Seperti gelandang Persis Solo, Hapidin, yang harus menunda keinginannya merintis usaha.
Baca Juga
Advertisement
Kepada Bola.com, Hapidin mengaku rencana untuk merintis usaha sampingan untuk sementara tertunda karena faktor modal. Hal tersebut tak lepas dari pembayaran gaji di Persis yang masih menunggak, setidaknya satu bulan terakhir.
"Sebenarnya saya ingin melanjutkan usaha dari orang tua yakni toko bahan bangunan di dekat rumah. Ayah saya sudah merintisnya puluhan tahun, dan harus meneruskannya," terang Hapidin, Jumat (17/4/2020).
Diketahui Persis Solo sedang diterpa krisis finansial. Gaji para pemain, pelatih, dan ofisial tim untuk bulan Maret masih belum jelas. Manajemen Persis sempat mewacanakan pembayaran gaji sebesar 10-15 persen dari nilai kontrak selama kompetisi force majeure.
Namun hingga kini, pemain Persis masih menunggu kepastiannya. Skuat tim berjulukan Laskar Sambernyawa terakhir kali menerima gaji pada 12 Maret 2020 lalu.
"Gaji dari Persis saya harapkan untuk dijadikan modal. Tapi apa boleh buat sampai saat ini tidak ada kejelasan. Ditambah lagi dengan situasi sulit seperti sekarang ini," tutur Hapidin.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Aktivitas Selama Karantina
Para pemain Persis Solo telah diliburkan sejak satu bulan terakhir. Seluruh elemen di tim diharapkan tetap menjaga kondisi terutama kesehatan di tengah pandemi COVID-19 dan mengutamakan fisical distancing.
Hapidin yang pulang ke kampung halamannya di Cirata, Kabupaten Bandung, memanfaatkan waktu selama karantina dengan berada di rumah bersama keluarga. Sesekali diselingi latihan mandiri, untuk menjaga kebugaran.
"Terus terang rutinitas saya setiap hari menghabiskan waktu di dalam rumah. Latihan seringkali di sore hari. Untuk menyalurkan hobi otomotif setiap seminggu sekali, biar tidak jenuh," jelas mantan pemain PSIS Semarang dan Persiraja Banda Aceh tersebut. (Vincentius Atmaja)
Advertisement