Bola.com, Kediri - Pada rentang waktu 2004 hingga 2009, pesepak bola asal Thailand pernah mewarnai kompetisi di Indonesia. Adalah Hartono Purnomosidi, pioner yang mendatangkan talenta dari Negeri Gajah Putih.
Bukan tanpa alasan bila sosok asal Semarang ini mempromosikan pemain Thailand. Hartono Purnomosidi yang wafat pada 6 Juni 2012 adalah tokoh sepak bola di Jawa Timur, khususnya Surabaya. Almarhum juga pernah menjabat manajer tim Persebaya pada 2002-2003.
Baca Juga
Rookie asal Thailand Ini Ceritakan Sensasi Kali Pertama Coba Motor MotoGP: Seperti Serangan Jantung
Media Vietnam Singgung Timnas Thailand yang Lagi Kacau, Jadi Kesempatan Nguyen Quang Hai Cs Juara Piala AFF 2024
Timnya Pernah Dikerjai Wasit Ahmed Al Kaf, Suporter dan Pengamat Bola Thailand Besarkan Hati Timnas Indonesia: Kami Paham Rasanya!
Advertisement
Berbekal pengalaman dan jaringannya yang cukup luas, Hartono Purnomosidi mendirikan Kristal Sportina sebagai wadah resmi untuk memboyong pemain Thailand ke Indonesia.
“Selama ini Liga Indonesia dikuasai pemain dari Amerika Latin dan Afrika. Saya coba terobosan baru dari Thailand. Harga mereka murah dan kualitasnya bagus. Apalagi mereka tak pilih-pilih klub, Divisi Utama atau Divisi Satu sama saja,” tutur Hartono yang juga pernah berkiprah di PSIS ini.
Laiknya agen pemain asing lain yang saat itu beroperasi di Indonesia, Hartono Purnomosidi juga mempromosikan para pemainnya lewat laga uji coba di beberapa kota sentra sepak bola di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Uji coba sangat efektif karena saya bisa memainkan semua pemain. Pengurus dan pelatih klub bisa langsung melihat kemampuan mereka. Sebagai pebisnis, saya harus gencar promosi. Risikonya saya harus keluar dana dulu," tuturnya saat itu.
Alasan lain Hartono Purnomosidi menghadirkan Phaitoon Thiabma dkk, karena putranya, Michael, menikahi wanita Thailand dan tinggal di Bangkok.
"Anak dan menantu ikut membantu mencari pemain Thailand yang saya akan bawa ke Indonesia. Pendekatan kami lebih mudah, karena menantu saya asli Bangkok," ujarnya saat itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Segelintir yang Bertahan
Dengan kedekatan emosional dan primordial itu, Hartono Purnomosidi berhasil memboyong puluhan pemain Thailand. Namun, dari sekian banyak pemain itu hanya segelintir yang bertahan di kompetisi Indonesia. Satu yang menonjol, Phaitoon Thiabma yang beberapa musim membela Persijap Jepara.
Hartono juga sukses merayu tiga pemain dari klub juara Thai League 2005, Tobacco Monopoly, yaitu Visist Chanvichanon (timnas SEA Games 2005), Anucha Chuaisri, dan Tana Chanabut (timnas SEA Games 2005) mau membela klub Divisi Satu, PS Mojokerto Putra (PSMP).
Manajer Tim PSMS Marlan Wibisono saat itu berkomentar biaya pembelian tiga pemain ini relatif murah. Selama sisa putaran kedua atau empat bulan merumput, PSMP menggaji masing-masing pemain sebesar Rp 20 juta. Total PSMP mengeluarkan Rp 240 juta untuk tiga pemain itu.
“Gaji kami di Thailand tak sebesar itu. Saya suka atmosfer sepak bola Indonesia. Klub Divisi Satu seperti PSMP punya suporter banyak. Ini tidak kami alami di Thailand,” ucap Anucha Chuairi.
Advertisement
Distribusi Pemain Hartono Purnomosidi
1. Wasan Sungkpurn (Persik)
2. San Tan Kool (Persik)
3. Visist Chanvichanon (PSMP)
4. Anucha Chuaisri (PSMP)
5. Tana Chanabut (PSMP)
6. Yutthacak Usaphrom (Petro)
7. Kittisak Jaihan (Persmin)
8. Jetsada Jitsawad (Persmin)
9. Phaitoon Thiabma (PSS)
10. Sakda Jeomdee (PSS)
11. Thanasit Tong In (PSS)
12. Nattapong Sheokngam (Persibat)