Bola.com, Jakarta - Pelatih Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro, memberikan keringan kepada pemainnya selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Widodo tak mewajibkan pemainnya untuk melaporkan aktivitas latihan setiap hari.
Widodo mengaku tak ingin mengganggu ibadah puasa Ramadan yang dijalani para pemain Persita Tangerang. Pelatih berusia 49 tahun itu yakin para pemainnya tetap akan menjaga kondisi.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
"Kalau latihan lihat situasi saja. Kalau dipaksa melakukannya pada malam hari, bisa saja juga berhalangan. Apa mereka harus berkumpul dengan keluarga atau ibadah mungkin," kata Widodo.
"Jadi, untuk latihan mengkondisikan sendiri saja waktunya. Lihat kondisi masing-masing sempatnya kapan. Tidak mungkin juga saya memaksa," ujar mantan pelatih Bali United itu.
Sudah sebulan lebih Persita Tangerang meliburkan para pemainnya karena penghentian sementara kompetisi. Meskipun diliburkan, para pemain tetap mendapatkan tugas untuk berlatih secara mandiri.
Persita Tangerang menjadi satu dari tiga klub promosi di Shopee Liga 1 2020. Klub berjuluk Pendekar Cisadane itu belum pernah menang karena meraih dua kali imbang dan sekali kalah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Setuju Kompetisi Disetop
Manajer Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara, sepakat dengan usul sejumlah klub mengenai nasib Shopee Liga 1 2020. Tim berjulukan Pendekar Cisadane ini setuju kompetisi lebih baik dibatalkan.
Madura United, Persela Lamongan, dan Bhayangkara FC telah melempar ide untuk meniadakan kompetisi tahun ini. Saran tersebut dilatarbelakangi karena pandemi virus corona yang tidak kunjung mereda.
"Sebenarnya memang kalau kompetisi mau disetop, itu akan lebih baik ya. Dibatalkan saja untuk kompetisi tahun ini," ujar I Nyoman Suryanthara.
"Jadi, daripada dipaksakan padahal kami semua juga tidak tahu bagaimana situasi ke depannya karena saat ini kondisinya sudah sangat luar biasa. Jadi, kami ketika kompetisi dimulai, butuh adaptasi lagi. Tim-tim pasti perlu persiapan lagi," tegas Nyoman.
Advertisement