Bola.com, Jakarta Siapa kiper terbaik Arema FC sepanjang masa?
Banyak yang akan menyebut nama Kurnia Meiga Hermansyah. Tapi, jika ditanya siapa kiper yang sudah memberikan banyak gelar, jawabannya I Made Wardana atau Kadek Wardana.
Advertisement
Kiper asal Bali tersebut mempersembahkan 7 gelar juara turnamen selama kurun waktu 2013-2016, yakni juara Piala Gubernur Jatim 2013, Inter Island Cup 2014, SCM Cup 2015, dua kali Trofeo Persija dan dua kali Bali Island Cup.
Bisa dibilang, dia adalah kiper pelapis yang paling banyak tampil di partai puncak sebuah turnamen. Waktu itu, Arema masih diperkuat Kurnia Meiga. Tapi saat pramusim, Kadek, sapaan akrab I Made Wardana yang paling sering dapat kesempatan.
Arema melakukan rotasi karena Meiga mendapat waktu istirahat lantaran selalu jadi pilihan utama di ISL atau Liga 1. Tapi, Kadek punya hoki karena saat pramusim, skuat Arema sudah solid dengan warisan pemain bintang pada awal musim 2013.
“Saya masih ingat gelar apa saja yang diraih. Senang bisa berkontribusi,” kata Kadek yang pensiun sebagai pemain sejak 2019.
Mantan kiper Persegi Gianyar ini sempat dapat julukan kiper spesialis pramusim. Namun, itu jadi momennya untuk unjuk kemampuan di Arema.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pensiun 2019
Kadek tidak masalah dengan kesempatan yang datang lebih banyak saat pramusim. Yang terpenting, ia selalu siap main jika kepercayaan diberikan pelatih.
“Sebenarnya komposisi kiper Arema waktu itu lengkap. Kadek juga kiper utama Pelita Jaya sebelum gabung Arema. Jadi semua selalu siap main saat ada kesempatan,” kata Alan Haviluddin, pelatih kiper Arema musim 2014-2015.
Sebelumnya, Arema jarang punya stok kiper melimpah. Hanya pada musim 2013-2017, Singo Edan nyaman dengan komposisi kipernya. Jadi, sangat jarang kesempatan tersebut terulang.
Biasanya, kiper bagus jarang yang mau menerima posisi seperti Kadek, yakni saat kompetisi resmi jadi pelapis, tapi pramusim kerap jadi pilihan utama.
Advertisement