Bola.com, Bandung - Membela Timnas Indonesia menjadi kebanggaan tersendiri bagi setiap pesepak bola. Pencapaian itu seolah menjadi puncak dalam berkarier di lapangan hijau.
Persib Bandung, selalu menjadi tim yang pemainnya kerap membela Timnas Indonesia, dari era Perserikatan hingga Liga 1.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Advertisement
Dari beberapa pemain Persib yang berkostum skuat Garuda, tiga di antaranya merupakan striker yang cukup pada era masing-masing. Mereka adalah Zaenal Arif, Budi Sudarsono, dan Cristian Gonzales.
Zaenal Arif dan Budi Sudarsono merupakan striker lokal yang melejit pada era pertengahan 2000-an. Zaenal Arif, yang begitu melekat di hati bobotoh, menapaki karier di timnas sejak usia 19 tahun.
Budi Sudarsono, bersama Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy adalah trisula maut Timnas Indonesia pada Piala Asia 2007.
Sementara, Cristian Gonzales melejit bersama Timnas Indonesia pada Piala AFF 2010 setelah resmi menjadi WNI.
Bagaimana sepak terjang mereka?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Zaenal Arief
Pemain kelahiran Cikajang, Garut Jawa Barat, 3 Januari 1981 ini merupakan bintangnya Persib Bandung pada musim 1998-2000 dan 2006-2009.
Abo, sapaan akrabnya, memulai karier bersama Timnas Indonesia sejak masih usia 19 tahun. Pada 2001-2003 ia membela Timnas Indonesia U-23. Kemudian pada 2002-2007, pemain bernomor punggung 15 di Persib ini selalu menjadi langganan Timnas Indonesia.
Abo merupakan andalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2002. Ia menyumbang empt gol di Piala AFF. Sejak saat itu, Abo pun selalu menjadi lirikan pelatih yang dipercaya menjadi pelatih skuat Garuda.
Tahun 2007, ia masuk skuat Indonesia di Piala Asia 2007. Namun, ia tidak diturunkan sama sekali karena telah melakukan tindakan indisipliner dengan meninggalkan tempat latihan dan pergi melewati batas waktu yang ditentukan.
Padahal, saat itu Indonesia sedang mempersiapkan diri melawan Korea Selatan. Akibatnya, Abo dicoret dan mendapat hukuman skorsing dari pertandingan-pertandingan Liga Indonesia selama satu musim. Namun, Ia akhirnya mendapat grasi dari Ketua PSSI dan bisa bermain kembali seperti biasa.
Advertisement
Budi Sudarsono
Pemain kelahiran Kediri, Jawa Timur, 19 September 1979 ini merupakan andalan Timnas Indonesia. Gocekan mautnya jadi momok lawan-lawannya.
Ketika memperkuat Indonesia di Piala Asia pada tahun 2004, Budi mencetak gol kemenangan dalam duel kontra Qatar.
Pada pertandingan Piala Asia 2007, Budi mencetak gol pertama Indonesia ke gawang Bahrain (menang 2-1). Pada pertadingan kualifikasi Piala Asia 2011, Budi juga mencetak gol untuk Indonesia ke gawang Kuwait, dengan hasil 1-1.
Budi juga menjadi pencetak gol terbanyak pada Piala AFF 2008, bersama Teerasil Dangda (Thailand) dan Agu Casmir (Singapura).
Persib mendatangkan pemain berjulukan Ular Piton ini pada 2009-2010. Namun, Budi hanya satu musim memperkuat Persib.
Kiprahnya bersama tim Maung Bandung tak sehebat saat membela Timnas Indonesia. Sepanjang musim tersebut, Budi tampil dalam 21 pertandingan dengan menyumbangkan 2 gol untuk Persib.
Â
Cristian Gonzales
Cristian Gonzales menjadi kekuatan Persib pada 30 Januari 2009 dengan status sebagai pemain pinjaman dari Persik Kediri.
Ia memulai debut di Bandung ketika Persib menjamu Persipura yang berakhir 1-1. Satu gol Persib dicetak oleh El Loco.
Pada 3 November 2010, ia secara resmi memegang paspor Indonesia. Gonzales pun masuk skuat Indonesia di Piala AFF 2010. Namanya langsung melejit kala itu.
Sayangnya, penampilan apik Gonzales tak mampu mengantarkan Indonesia meraih gelar. Indonesia lagi-lagi harus puas menjadi runner-up setelah kalah dari Malaysia di final.
Advertisement