Bola.com, Jakarta - Gelandang Timnas Indonesia, Evan Dimas, pernah beberapa kali merasakan pengalaman berlatih dan bertanding di Spanyol saat masih belia. Ia pernah menyambangi Negeri Matador tersebut dalam tur bersama Timnas Indonesia U-19 dan berangkat sendiri untuk menjalani trial bersama dua klub Spanyol.
Kesempatan pertama Evan Dimas menuju Spanyol adalah ketika Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri mendapatkan kesempatan untuk beruji coba dengan empat tim muda Spanyol, mulai dari Atletico Madrid B, Valencia B, Barcelona B, dan Real Madrid C. Tur tersebut digelar pada September 2014.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Tur Spanyol ini digelar sebelum Timnas Indonesia U-19 tampil di Piala AFC U-19 2014. Dalam tur tersebut, Evan Dimas dkk. berhasil menahan imbang Valencia B dengan skor 1-1, dan mengalami tiga kekalahan, masing-masing 1-2 saat menghadapi Atletico Madrid B, 0-6 dari Barcelona B, dan 0-5 saat menghadapi Real Madrid C.
Bahkan dalam laga kontra Barcelona, Evan Dimas dkk. merasakan pengalaman bisa menghadapi Luis Suarez dan Thomas Vermaelen yang dimainkan oleh pelatih Barcelona B, Eusebio Secristan. Suarez dimainkan dalam laga itu karena bintang asal Uruguay itu tengah menjalani masa hukuman dari FIFA.
"Saya memang berharap Suarez bisa tampil. Dia pemain kelas dunia. Tentu semua senang bisa bermain dengannya. Banyak ilmu yang bisa diserap. Melawan Suarez bisa menambah pengalaman kami," ujar Evan Dimas sebelum pertandingan.
Setelah pulang dari Spanyol dengan pengalaman yang mereka dapatkan dari tim-tim muda klub elite Negeri Matador itu, Timnas Indonesia U-19 bertarung di Piala AFC U-19 2014 yang digelar di Myanmar. Namun, Evan Dimas dkk. tidak mendapatkan hasil yang bagus.
Bergabung di Grup B Piala AFC U-19 2014, Timnas Indonesia U-19 harus menelan tiga kekalahan, masing-masing 1-3 dari Uzbekistan, 0-1 dari Australia, dan 1-4 dari Uni Emirat Arab. Evan Dimas dkk. pun pulang dari Myanmar begitu cepat.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pintu Trial di Spanyol Terbuka
Setelah kampanye bersama Timnas Indonesia U-19 berakhir, Evan Dimas kembali berlatih di Tanah Air dan sempat mendapatkan panggilan untuk memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2014 dan Timnas U-23 di SEA Games 2015.
Saat itu situasi tidak menentu karena permasalahan sepak bola Indonesia dan perseteruan PSSI dan Kemenpora membuat FIFA menjatuhkan hukuman pembekuan terhadap Indonesia pada Mei 2015.
Aktivitas kompetisi sepak bola di Indonesia pun terhenti. Turnamen-turnamen mulai dipersiapkan oleh PSSI selama Indonesia tidak bisa menggelar kompetisi resmi dan ikut dalam kejuaraan internasional.
Namun, di tengah situasi tersebut, ada kesempatan emas yang diraih oleh Evan Dimas. Pemain kelahiran Surabaya itu mendapatkan kesempatan untuk mengikuti trial di klub Spanyol, UE Llagostera.
UE Llagostera merupakan klub divisi dua di Spanyol kala itu. Evan Dimas ikut dalam trial di klub tersebut pada Agustus 2015. Bahkan keikutsertaan Evan Dimas dalam trial tersebut mendapatkan sorotan dari media lokal Spanyol, seperti yang dimuat dalam koran El Mundo dengan judul yang diterjemahkan menjadi, "Pemain Indonesia menjalani tes di Costa Brava."
Bola.com pun memiliki kenangan mengejar Evan Dimas saat menjalani trial di klub tersebut. Evan Dimas berangkat ke Spanyol dengan persiapan yang minim. Dalam kamar hotel Aubi, Palamos, tempat Evan menginap, tak banyak barang yang dibawa mantan kapten Timnas Indonesia U-19 itu ke Negeri Matador.
Gelandang yang pada saat trial berusia 20 tahun ini hanya membawa pakaian seadanya dan lima pasang sepatu. Dari lima pasang sepatu itu, tiga pasang sepatu bola dan dua pasang sepatu kets. Tidak ketinggalan, Evan juga membawa sepasang sendal jepit yang digunakannya saat berada di kamar hotel atau untuk sekadar pergi ke pantai yang letaknya tidak jauh dari hotel Aubi.
Kepada Bola.com, Evan mengakui ia hanya membawa perlengkapan seadanya walau akan berada di Spanyol lebih dari sepekan. Tiba di Barcelona pada Sabtu (8/8/2015), Evan kembali ke Tanah Air pada Rabu (19/8/2015).
“Saya memang tidak memikirkan soal persiapan yang akan saya bawa ke sini. Begitu hari H saya langsung berkemas dan barang-barang ini saja yang saya bawa,” ucap Evan dengan santai.
Evan Dimas beralasan tak mau fokusnya untuk berlatih dan melakoni uji coba secara optimal selama trial di Llagostera justru tergganggu dengan hal lain. Evan ingin sepenuhnya fokus pada trial yang bisa membuka mimpinya untuk bermain di luar negeri.
“Banyak wartawan tanya soal persiapan saya untuk ke Spanyol. Saya selalu jawab nggak ada persiapan apa-apa. Nanti justru nggak fokus kalau banyak memikirkan persiapan yang lain,” ucap anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana ini.
Advertisement
Kondisi Tidak Fit
Evan Dimas menjalani sesi latihan dan trial di klub Divisi Dua Spanyol, UE Llagostera, dalam kondisi tidak fit 100 persen. Ia kudu menahan sakit nyeri di betisnya. Hebatnya, sang pemain sama sekali tidak mengeluh, Evan justru terlihat semangat.
Saat Bola.com mengunjunginya, Evan Dimas bercerita perjuangan mengatasi rasa sakit saat menjalani sesi latihan di UE Llagostera.
"Saya tidak ingin membuang kesempatan tes di Spanyol. Saya ingin memberikan yang terbaik. Saya bersyukur cedera yang saya alami tidak benar-benar mengganggu performa di lapangan," ujar Evan.
Pada waktu itu, gelandang serang kelahiran Surabaya, 13 Maret 1995 itu, mengalami cedera ringan betis kaki kanan. Cedera menderanya saat tampil membela Garuda All-Star pada ajang turnamen Sunrise of Java Cup 2015.
"Sebelum berangkat ke Spanyol saya sempat menjalani terapi di Surabaya. Rekomendasi tim medis menangani saya memperbolehkan saya berangkat ke Spanyol, karena cedera ini tidak dianggap parah," ungkap Evan yang saat itu berbincang dengan Bola.com di pinggiran pantai Palamos.
Sejatinya pada saat itu Evan Dimas sempat merasa ketar-ketir dengan kebugaran fisiknya. Terhentinya kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 membuat bintang muda yang bersinar saat membela Timnas Indonesia U-19 besutan Indra Sjafri itu kehilangan kesempatan menjalani laga kompetitif secara kontinu.
"Saya beruntung membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2014 dan kemudian dilanjutkan tampil di SEA Games 2015 bareng Timnas U-23. Dalam dua ajang itu saya menjaga kestabilan fisik," ungkap Evan.
Di luar Tim Merah-Putih, Evan hanya bisa berharap menjalani latihan bersama klubnya Persebaya Surabaya. Selebihnya ia sempat mencicipi tampil di turnamen antarkampung Liga Ramadhan di Makassar.
"Idealnya memang semestinya saya menjalani laga kompetisi teratur setiap pekannya. Tapi, mau bagaimana lagi? Kompetisi sedang terhenti," ungkap Evan.
Dalam kesempatan trial di klub Spanyol tersebut, Evan Dimas sempat bermain kala Llagostera bermain dan menang 3-2 atas Escala di Estadio Municipal Katalunya, 17 Agustus 2015. Saat itu, Evan Dimas bermain sebagai pemain pengganti pada menit ke-68.
Evan yang ke Negeri Matador didampingi seorang pengusaha asal Tanah Air itu akan kembali ke Indonesia Rabu (19/8/2015). Pada akhir bulan tersebut, UE Llagostera mengunggah pernyataan terkait Evan Dimas dalam akun media sosial resmi mereka.
"Ia sudah kembali ke negaranya, Indonesia, dan kami tidak mengontraknya. Selama berlatih di La Costa Brava bersama tim utama Llagostera, ia memperlihatkan diri sebagai seorang pemain yang sangat profesional dan punya keinginan besar untuk sukses," bunyi pernyataan klub tersebut melalui Twitter resminya.
Trial di Espanyol
Namun, Llagostera bukan satu-satunya kesempatan yang diraih oleh Evan Dimas. Pemain muda yang berposisi sebagai gelandang serang itu kemudian mendapatkan kesempatan untuk kembali ke Spanyol dan melakukan trial bersama Espanyol B.
Evan Dimas bahkan sempat menemui Menpora Imam Nahrawi perihal kesempatan itu untuk meminta restu pada 2 Februari 2016. Dalam kesempatan tersebut, Evan Dimas berharap bisa membayar kegagalan dalam trial di Llagostera sebelumnya.
"Sebelumnya saya gagal, mudah-mudahan kali ini saya bisa terus berada di sana," ujar Evan Dimas.
Sebelumnya Evan Dimas sudah dikabarkan bakal kembali ke Spanyol untuk trial bersama Espanyol sejak Januari 2016. Namun, sang pemain memang sempat terkendala memutuskan kapan waktu untuk terbang ke Spanyol.
Setelah bertolak ke Spanyol dan menjalani program latihan bersama Espanyol, Evan Dimas kembali ke Tanah Air pada pertengahan April 2016. Sang pemain baru mengaku sejak awal memang sudah mengetahui bahwa dirinya tidak akan mendapatkan kontrak dari Espanyol seperti yang sempat ramai diberitakan.
“Kabar yang menyebutkan kalau saya akan dikontrak permanen jika tampil bagus, saya rasa itu patut dipertanyakan. Dari semula saya sudah diberi tahu pihak promotor Nine Sport, di Espanyol hanya menjalani latihan saja, tidak ada embel-embel akan dikontrak oleh klub asal Spanyol tersebut,” ungkap Evan Dimas saat dihubungi Bola.com lewat Whatsapp Jumat (15/4/2016) malam waktu setempat.
Dalam kesempatan yang berbeda, Bola.com menghubungi Marketing Department RCD Espanyol, Peter Kuranda. Peter memaparkan sesuai kesepakatan awal, keberadaan Evan Dimas di Espanyol B sejak Februari memang hanya sebatas menjalani program khusus selama kurang lebih empat bulan yang dirancang La Liga.
"Saya pastikan tidak ada tawaran kontrak buat Evan Dimas. Ia akan kembali ke Indonesia pada tanggal 18 Mei,‘‘ ujar Peter Kuranda yang secara eksklusif dihubungi bola.com via hubungan telepon internasional dari Austria, Rabu (13/4/2016) sore waktu setempat.
Peter Kuranda juga menjelaskan sejak kedatangannya ke Spanyol, lewat promotor Nine Sport, pemain asal Surabaya itu sudah membeli tiket pesawat untuk kembali ke Tanah Air pada 18 Mei 2016. Gelandang bertalenta yang berstatus pemain Surabaya United ini juga akan mengakhiri program latihannya bersama Espanyol B tiga hari sebelum bertolak ke Indonesia.
‘‘Program latihan Evan hanya sampai tanggal 14 Mei. Tiket kepulangan sudah dibeli dari awal. Ia tidak akan tinggal di Spanyol untuk waktu lebih lama,‘‘ kata pria yang pernah menetap di kota Wina, Austria ini.
Advertisement
Evaluasi dari Espanyol
Saat disinggung mengenai kemajuan Evan Dimas selama berlatih di markas latihan RCD Espanyol, Cuitat Esportiva Dani Jarque, Peter Kuranda menerangkan bahwa mantan kapten Timnas Indonesia U-19 era Indra Sjafri ini telah mengalami kemajuan yang pesat dalam sisi fisik. Hal itu diketahuinya dari laporan tim pelatih Espanyol B yang dikomandoi Lluis Planaguma.‘
‘Waktu pertama kali datang, fisik Evan tidak bagus. Ia tidak optimal. Tapi, setelah berlatih sejak Februari hingga sekarang ini, Evan sudah bisa mengimbangi fisik pemain-pemain Espanyol B yang lain,‘‘ ucap Peter Kuranda.
Meski demikian, Evan juga sempat mengalami kendala saat dibekap cedera lengan selama kurang lebih 3 pekan. Hal ini menurut Peter Kuranda, sedikit banyak mengganggu jalannya program latihan Evan.
‘‘Ia lebih banyak latihan di tempat fitnes terpisah dengan rekan satu timnya. Kalau tidak mengalami cedera, Evan Dimas akan berkembang lebih bagus lagi karena sering mengikuti program latihan skuat Espanyol B,‘‘ ujarnya.
Peter Kuranda berharap Evan Dimas tidak cepat patah semangat. Ia yakin, pesepak bola belia itu akan menjadi pemain berkualitas di kemudian hari, bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk bisa bermain di benua Eropa.
‘‘Evan masih muda. Dia pemain berbakat. Harus banyak berlatih lebih keras untuk bisa bermain di Eropa. Untuk saat ini kualitasnya belum level Eropa,‘‘ ucap pria berkacama tersebut.
Seperti diketahui, Evan sendiri berharap bisa pulang ke Indonesia lebih cepat dari rencana semula, sehingga ia bisa membela Surabaya United sesegera mungkin. Jebolan SSB Mitra Surabaya ini mengaku sudah tak sabar merasakan atmosfer kompetisi kasta tertinggi Tanah Air, Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.