Bola.com, Makassar - Sejak era Perserikatan sampai Liga 1 saat ini, PSM Makassar kerap memunculkan striker haus gol. Layaknya penyerang utama dalam tim, mayoritas di antara mereka mengenakan jersey bernomor punggung sembilan yang memang identik dengan peran sebagai seorang striker utama.
Dari banyak pemain yang mengenakan nomor 9 di PSM Makassar, ada dua sosok putra asli Sulawesi Selatan yang pernah menjadi andalan tim nasional Indonesia, yakni Andi Ramang (1950-awal 1960) dan Surul Lengu (awal 1980-an).
Baca Juga
Drama Timnas Indonesia dalam Sejarah Piala AFF: Juara Tanpa Mahkota, Sang Spesialis Runner-up
5 Wonderkid yang Mungkin Jadi Rebutan Klub-Klub Eropa pada Bursa Transfer Januari 2025, Termasuk Marselino Ferdinan?
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Advertisement
Seperti diketahui Ramang menjadi legenda PSM dan Timnas Indonesia. Bersama PSM, Ramang mengoleksi empat trofi juara Perserikatan. Bersama Timnas Indonesia, Ramang adalah sosok utama saat Indonesia meraih perunggu Asian Games 1958 di Tokyo. Bersama Ramang pula, skuat Merah Putih nyaris berlaga pada Piala Dunia 1958 di Swedia.
Saat itu, Timnas Indonesia selangkah lagi ke Swedia setelah unggul aggregat 5-4 atas China, di mana tiga dari lima gol Indonesia dicetak oleh Ramang. Sayang langkah Indonesia terhenti karena menolak bertanding melawan Israel yang akhirnya lolos ke Swedia.
Penampilan Ramang bersama Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956 pernah mendapat apresiasi dari FIFA. Kala itu, Indonesia nyaris mengalahkan Uni Soviet di perempat final.
Pada menit terakhir, Ramang nyaris menjebol gawang Lev Yashin, andai kaosnya tidak ditarik lawan. Skor akhir imbang 0-0. Indonesia akhirnya tersingkir setelah kalah telak 0-4 pada partai ulang keesokan harinya.
Sementara Surul Lengu memperkuat Timnas Indonesia dalam sejumlah ajang seperti Piala Raja di Thailand dan Merdeka Games Malaysia. Surul masuk dalam pantauan manajemen timnas setelah tampil trengginas bersama PSM di Divisi Utama Perserikatan 1983.
Penampilan terbaik Surul bersama timnas ketika mencetak gol ke gawang tuan rumah Malaysia di ajang Merdeka Games 1984. Sayang, Surul terpaksa pensiun dini karena cedera.
Selain Ramang dan Surul, ada sejumlah pemain yang sukses mengantas PSM meraih trof juara saat mengenakan nomor sembilan. Mereka adalah Kaharuddin Jamal yang membawa Juku Eja meraih trofi juara Perserikatan 1992 dan Miro Baldo Bento di Liga Indonesia 1999-2000.
Yang menarik, meski tak mencetak gol di laga final, Kaharuddin dan Bento sama-sama jadi bintang PSM Makassar di semifinal. Kaharuddin mencetak satu dari dua gol PSM ke gawang Persib Bandung. Satu gol lainnya dicetak Alimuddin Usman yang juga pernah memakai jersey nomor 9 di PSM. Sedang Bento meloloskan Juku Eja ke partai puncak lewat gol tunggalnya ke gawang Persija.
Â
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Striker Asing
Setelah era Bento, PSM Makassar lebih banyak mengandalkan striker asing bernomor 9 untuk menggedor lini belakang lawan. Nama Oscar Aravena yang paling menonjol. Meski hanya memperkuat PSM pada Liga Indonesia 2003, penyerang asal Chile ini membuat rekor yang sampai ini tak bisa disamai oleh penerusnya di Juku Eja.
Hanya dalam semusim, Oscar mencetak 31 gol buat klub kebangaan Kota Daeng itu. Sayang pencapaian personal Oscar tak dibarengi prestasi tim. Pada akhir kompetisi, PSM kalah bersaing dengan Persik Kediri yang meraih trofi juara yang memakai sistem kompetisi penuh itu.
Pada musim berikutnya, PSM diperkuat sejumlah nama bernomor 9, di antaranya Aldo Baretto, Osvaldo Moreno (Paraguay), dan Cristian Carrasco (Chile), tapi pencapaian mereka terbilang datar.
Pada era Liga 1 tak lebih baik, seperti yang dialami Pouya Hosseini. Striker asal Iran ini hanya tampil bersama PSM di Piala Presiden 2017 sebelum diganti Reinaldo Elias, penyerang berpaspor Australia berdarah Brasil.
Reinaldo juga hanya satu putaran bersama PSM di Liga 1 2017. Semusim kemudian, Bruce Djite mencoba peruntungan di PSM dengan memakai nomor 9. Tapi, eks Suwon FC ini gagal tampil maksimal karena terkendala cedera. Ia pun didepak pada pengunjung putaran pertama Liga 1 2018.
Nasib serupa dialami Eero Markkanen yang memilih nomor 9 di PSM. Eks striker Real Madrid B dan Timnas Finlandia malah jadi penghangat bangku cadangan PSM. Selama memperkuat PSM pada putaran pertama Liga 1 2019, ia hanya tampil tujuh kali dengan koleksi satu gol. Namun, ia meninggalkan PSM dengan persembahan trofi juara Piala Indonesia.
Â
Advertisement
Daftar Pemakai Jersey Nomor Punggung 9 di PSM
- 1. Ramang (1947-1968)
- 2. Anwar Ramang (1969-1979)
- 3. Dullah Rahim (1974-1979, 1989-1990)
- 4. Surul Lengu (1981-1987)
- 5. Alimuddin Usman (1983-1992)
- 6. Rahman Usman (1994-2000)
- 7. Kaharuddin Jamal (1991-1995)
- 8. Pacho Rubio (1998)
- 9. Miro Baldo Bento (1999-2002)
- 10. Oscar Aravena (2003)
- 11. Claudio Loncon (2004)
- 12. Etougou Marc Orland (2004)
- 13. German Parillo (2004)
- 14. Osvaldo Moreno (2005, 2010)
- 15. Alessandro Crespo (2006)
- 16. Aldo Baretto (2006-2008)
- 17. Cristian Carrasco(2009-2010)
- 18. Richard Knopper (2011)
- 19. Ilija Spasojevic (2011-2013)
- 20. Roman Chmelo (Des 2013-Feb 2014)
- 21. Kenji Adachihara (2014/pramusim)
- 22. Vucicevic Nemanja🇷 (2015)
- 23. Zulvin Zamrun (2016-2017)
- 24. Pouya Hosseini (2017)
- 25. Reinaldo Da Costa (2017)
- 26. Bruce Djite (2018)
- 27. Eero Markkanen (2019)
- 28. Giancarlo Rodrigues (2020-sekarang)
Â