Bola.com, Surabaya - Striker Persebaya Surabaya, David da Silva, kini sedang berada di negara asalnya, Brasil, setelah terdampak pandemi Covid-19. Meski jauh dari Surabaya, pemain berusia 30 tahun itu terus berusaha mendekatkan dirinya dengan Persebaya.
Satu upaya yang dilakukannya adalah menghafal anthem Persebaya Surabaya, Song for Pride, yang biasa dinyanyikan saat tim tersebut selesai bertanding di stadion. Sang istri, Fanny Pacanaro, mengunggah video David yang menghafal lagu itu.
Baca Juga
Advertisement
Pemain bernomor punggung 7 itu mengaku sangat merindukan situasi pertandingan dengan dukungan dari Bonek, suporter Persebaya. Maklum, sudah sebulan lebih seluruh pesepak bola dunia tidak bertanding karena hampir semua kompetisi dihentikan.
“Atmosfer stadion saat menyanyikan Song for Pride itu luar biasa, terbaik buat saya. Saya bisa merasakan passion semua orang dari lagu itu,” ungkap David.
Namun, striker Persebaya Surabaya itu menghadapi kendala untuk bisa menghafal keseluruhan lagu. Dia masih belum lancar berbahasa Indonesia. Alhasil, beberapa kata gagal dilafalkan secara tepat sesuai dengan kaidahnya.
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kata-Kata yang Sulit Dilafalkan
Satu kata yang paling mencolok sulit dilafalkan oleh David adalah “dengan”. Dia kerap membacanya sebagai “degan”. Beberapa kali mencobanya dia juga kesulitan untuk menyebutkan secara tepat.
“Beberapa kata, saya sulit melafalkan, tapi saya akan bisa melakukannya,” tekad mantan penyerang Pohang Steelers, klub Korea Selatan, tersebut.
Apa yang terjadi terhadap David bukanlah hal baru. Bagi penutur bahasa Portugis seperti David, huruf “ng” memang kerap salah ucap. Bahkan, banyak pemain asal Brasil lainnya yang juga sering salah melafalkan kata yang melibatkan dua huruf tersebut.
Terlepas dari hal itu, David telah menunjukkan upayanya untuk bisa mengobati kerinduan pada Persebaya dan Surabaya. Dalam situasi seperti ini, dia harus melakukan sesuatu meski harus tetap berada di rumah.
“Setiap hari saya berlatih mandiri di rumah. Dalam kondisi seperti saat ini, yang terbaik adalah diam di rumah. Kami akan nyanyi bersama, jadi saya harus menyanyi dengan sempurna,” tutur pemain yang telah menyumbang 39 gol untuk Persebaya Surabaya itu.
Advertisement