Bola.com, Bandung - Persib Bandung cukup sering menggunakan jasa pelatih asing, meski kenyataannya belum ada satupun dari arsitel asing mampu membawa tim Maung Bandung ini meraih juara.
Dari dua gelar Persib sejak era Liga Indonesia dan ISL, hanya pelatih lokal yang mampu memberikan gelar. Mereka adalah Indra Thohir pada Liga Indonesia 1994-1995 dan Djadjang Nurdjaman pada ISL 2014.
Baca Juga
Advertisement
Persib tak berjodoh dengan pelatih asing, terutama yang berasal dari Eropa Timur.
Sejak era Liga Indonesia, ada lima pelatih Eropa Timur yang berjibaku menghadapi persaingan keras bersama Persib dan tuntutan tinggi dari suporter. Mereka pun memilih mundur dengan berbagai alasan.Â
Kelima pelatih asal Eropa Timur itu di Persib Bandung adalah Arcan Iurie Anatolievichi asal Moldova, Drago Mamic asal Kroasia, Darko Janackovic dan Jovo Cuckovic asal Serbia, Dejan Antonic asal Serbia, dan Miljan Radovic asal Montenegro.
Seperti apa sepak terjang mereka? Simak rangkuman Bola.com berikut ini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Arcan Iurie
Pelatih kelahiran Moldova, 15 November 1964 ini pertama datang ke Indonesia pada 2005. Iurie lalu membawa Persija Jakarta ke final Liga Indonesia dan Copa Indonesia.
Berkat pencapaian itu, manajemen Persib Bandung tertarik untuk merekrut Iurie. Pada 2006, Persib resmi mendatangkan Iurie. Namun, pada musim pertamanya di Bandung, Iurie gagal mengerek prestasi Persib.
Malah, Persib berada di peringkat ke-12 dari 14 kontestan Liga Indonesia 2006.
Tahun 2007, Iurie tetap dipercaya menjadi pelatih Maung Bandung. Ia pun membawa Persib juara paruh musim. Akan tetapi, pada putaran kedua, Persib kembali melorot.
Pada pertengahan putaran kedua, Iurie mengundurkan diri kemudian digantikan oleh Djajang Nurdjaman dan Robby Darwis.
Arcan Iurie menemui Manajer Persib saat itu, Yossi Irianto, dan memutuskan mundur pada Selasa (27/11/2007) malam, setelah timnya kalah dari Sriwijaya FC.
Advertisement
2. Daniel Darko Janackovic
Daniel Darko Janackovic adalah pelatih berdarah Serbia yang berpaspor Prancis. Ia menukangi Persib Bandung pada 2010. Namun, pelatih yang baru berkarier di Indonesia itu hanya seumur jagung bersama Maung Bandung.
Ia hanya memimpin latihan Persib selama dua bulan. Saat kompetisi dimulai Persib justru dilatih asisten yang dibawanya, Jovo Cuckovic.
Di bawah polesan Cuckovic, pencapaian Persib pun tidak memuaskan sehingga manajemen kembali merekrut asing baru untuk persiapan musim 2011-2012.
Â
Drago Mamic
Pelatih kelahiran Valjevo, Serbia 9 Februari 1954 berkebangsaan Kroasia ini bergabung dengan Persib Bandung pada musim 2011-2012.
Persib tertarik dengan Mamic setelah melihat racikannya di Timnas Myanmar dan beberapa tim lainnya di Asia.
Namun, Mamic memilih mundur pada 28 Maret 2012 setelah mendapat banyak tekanan. Ia membawa Persib di posisi ketujuh pada putaran pertama.
Sementara, target manajemen adalah peringkat kelima. Posisi Mamic pun akhirnya diisi oleh asisten pelatih Persib, Robby Darwis.
Advertisement
4. Dejan Antonic
Pelatih kelahiran Beograd, Serbia 22 Januari 1969 ini resmi direkrut Persib Bandung pada musim 2016. Dejan punya beban besar karena Persib menjuarai ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.
Eks pelatih Kitchee Hongkong ini menggantikan Djadjang Nurdjaman yang disekolahkan manajemen Persib ke Akademi Inter Milan.
Dejan yang memiliki lisensi kepelatihan UEFA Pro ini resmi menjadi arsitek Maung Bandung pada 20 Januari 2016, untuk persiapan ajang Indonesia Super Competition (ISC) 2016.
Dejan juga tidak lama di Persib. Setelah beberapa hasil minor dan tekanan tinggi dari bobotoh, Dejan akhirnya mundur.
5. Miljan Radovic
Pelatih kelahiran Niksic, Montenegro, 18 Oktober 1975 ini memang belum berpengalaman sebagai pelatih di Liga Indonesia. Ia hanya merasakan atmosfer sepak bola Indonesia saat menjadi pemain Persib.
Berbekal pengalaman sebagai mantan pemain, manajemen pun dengan mudahnya memberikan kepercayaan kepada Radovic untuk menjadi juru taktik Persib pada musim 2019.
Racikan Radovic ternyata tidak memuaskan. Pada babak penyisihan grup Piala Presideh 2019, Persib terpuruk.
Melihat awal yang kurang memuaskan, manajemen pun mulai digoyang bobotoh. Saat Radovic izin cuti 15 hari guna melengkapi lisensi UEFA Pro di negaranya, manajemen menolaknya.
Alasan penolakan manajemen lantaran Persib sedang persiapan menuju kompetisi Liga 1 2019 dan Piala Indonesia.
Persib akhirnya mengumumkan Radovic resmi mundur pada 3 April 2019 dan sebagai gantinya manajemen menunjuk Robert Alberts.
Advertisement