Bola.com, Surabaya - Gelandang Persebaya Surabaya, Makan Konate, sudah terbiasa menjalani bulan ramadan di Indonesia. Maklum, dia sudah berkarier di 2012. Musim lalu, dia berpuasa di Malang saat masih berseragam Arema FC.
Tapi, ramadan tahun ini berbeda buat pemain berpaspor Mali itu. Pemain berusia 28 tahun tersebut tetap berada di Surabaya di tengah pandemi virus corona. Konate tak bisa pulang ke Mali lantaran negaranya sedang lockdown.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Ramadan pertamanya di Surabaya jadi terasa kurang menyenangkan karena anak istrinya berada di Mali. Bahkan, Konate juga jadi satu-satunya pemain asing yang bertahan di Surabaya mengingat rekan-rekannya sesama pemain asing pulang ke negara masing-masing.
“Saat masih di Malang, saya ditemani istri dan anak. Sekarang sendirian. Kalau tidak ada COVID-19, pasti istri dan anak saya sudah ada di Surabaya sekarang. Setiap hari pasti video call dengan mereka,” kata peraih gelar pemain terbaik ISL 2014 tersebut.
Pemain bernomor punggung 10 itu juga terpaksa menyiapkan segala kebutuhannya sendirian. Dia punya menu buka dan sahur favorit yang disantapnya untuk berpuasa.
“Biasanya kalau buka pakai kurma, susu, roti bakar, sama sup ayam. Buahnya apel saja sudah cukup,’’ kata Makan Konate.
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rindu
Makan Konate mulai merindukan keberadaan tiga pemain asing Persebaya lainnya. Mereka adalah Aryn Williams (Australia), David da Silva (Brasil), dan Mahmoud Eid (Swedia/Palestina). Mereka biasanya tinggal di apartemen yang sama dan sering berkumpul.
“Saya rindu sama Da Silva, Aryn, dan Mahmoud. Karena biasanya kami sering bersama-sama. Kami sering main game bareng. Makan juga sering bersama-sama. Karena itu saya sering komunikasi dengan mereka,” tutur mantan pemain Persib Bandung itu.
Konate tetap berusaha menjalani kegiatan rutinnya dengan normal selama berada di Surabaya. Sebelum berbuka puasa, dia punya agenda wajib berolahraga untuk menjaga kondisi kebugaran.
“Sore, saya joging di tempat parkir mobil, atau kadang latihan di kamar. Kalau sudah capek, ada hiburan lain, biasanya nonton TV,’’ tutupnya.
Advertisement