Sukses


Kiprah Eko Purjianto, Murid Indra Sjafri yang Berdedikasi Tinggi di Bali United

Bola.com, Jakarta - Kota Semarang tidak hanya menghasilkan pemain sepak bola hebat dan banyak dikenang di negeri ini seperti Ribut Waidi, Tugiyo, dan Muhammad Ridwan.

Kota Lunpia juga kerap menghasilkan pelatih-pelatih yang berkualitas. Sebut saja Sartono Anwar dan Edy Paryono, dua menjadi pelatih asli Semarang yang sukses memberikan gelar juara untuk PSIS Semarang.

Nama lain yang tidak bisa dilupakan begitu saja adalah Eko Purjianto. Pada era 1990-an dan awal dekade 2000, Eko cukup mentereng di klub maupun Primavera.

Eko Purjianto juga menemukan potensinya sebagai seorang pelatih. Pria kelahiran Semarang, 1 Februari 1976, saat ini mengemban tugas sebagai asisten pelatih Bali United dan bakal menjadi juru taktik hebat pada masa mendatang.

Bola.com merangkum kiprah sosok Eko Purjianto yang tidak hanya garang sewaktu masih aktif sebagai pemain. Namun juga meniti karier kepelatihan yang terus naik daun.

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Jebolan Program PSSI Primavera Baretti

Eko Purjianto adalah satu di antara jebolan program PSSI Primavera Baretti pada tahun 1995 hingga 1996. Ia digembleng lewat kompetisi di Italia bersamaUston Nawawi, Charis Yulianto, Ellie Aiboy, Nova Arianto, Kurniawan Dwi Yulianto, sampai Imran Nahumarury.

Dengan predikat jebolan tim Primavera, kariernya sebagai pemain nasional pun melejit. Dengan berseragam sejumlah klub besar tanah air. Kiprah cemerlangnya didapat ketika berseragam Pelita Jaya yang kemudian menjadi Pelita Solo.

Eko Purjianto begitu tangguh di barisan belakang. Ia disebut sebagai palang pintu pertahanan yang tangguh saat berduet dengan Olinga Atangana di Pelita Solo pada medio 2000 hingga 2002.

Ia kemudian berganti-ganti klub di PSPS Pekanbaru, Persema Malang, dan terakhir di Persitara Jakarta Utara. Bermain di PSIS Semarang merupakan momen istimewa lain bagi Eko, karena bisa membela tim tanah kelahirannya dalam kurun waktu tahun 2003-2005.

Ia juga menjadi langganan Timnas Indonesia pada 1999 sampai 2001. Eko Purjianto melanjutkan karier sebagai pelatih setelah gantung sepatu

Eko mengawali karier kepelatihan dengan menjabat sebagai asisten pelatih PSIS Semarang dengan modal lisensi C AFC dan B Nasional. Eko menemani Bonggo Pribadi dan Firmandoyo pada 2010-2013.

3 dari 5 halaman

Duet Maut Indra Sjafri

Karier kepelatihannya naik drastis setelah ditunjuk menjadi asisten Pelatih Indra Sjafri untuk membantu menangani Timnas U-19 pada tahun 2014. Kesamaan visi menyatukan Eko Purjianto dan coach Indra Sjafri.

Eko dikenal sangat dekat dengan pelatih Indra Sjafri, Eko mengikuti kemana Indra Sjafri berlabuh.

Pertemuan pertama Eko dengan Indra Sjafri adalah pada saat Indra Sjafri menjadi mentor kursus lisensi C AFC tahun 2012. Di Timnas Indonesia U-19, Eko membantu IndraSjafri mengantarkan Evan Dimas dkk. meraih juara Piala AFF U-19 2013.

Eko juga mendampingi Indra ketika tim Garuda Muda menjalani kualifikasi Piala Asia U-19 hingga putaran final.

4 dari 5 halaman

Setia di Bali United

Eko Purjianto meniti karier di klub profesional pada tahun 2015. Ia masuk jajaran tim pelatih Bali United yang dikepalai Indra Sjafri.

Kemudian, Eko menemani Widodo Cahyono Putro di kursi kepelatihan Bali United tahun 2017. Saat itu, Bali United hampir saja menjadi juara Liga.

Musim 2018, Bali United ikut kembali berpacu merebut gelar juara Liga 1, meski pada akhirnya gelar juara diraih Persija Jakarta. Hingga akhirnya momen yang ditunggu-tunggu datang pada musim 2019.

Ia membantu Stefano Cugurra atau Teco mengantarkan Bali United merebut juara Shopee Liga 1 2019. Bali United perkasa dengan terus memimpin klasemen sejak awal musim. Kemampuan dan dedikasi Eko membuat manajemen Bali United tetap mempertahankannya hingga musim 2020.

5 dari 5 halaman

Incar Lisensi AFC Pro

Pria berusia 44 tahun tersebut antusias mengejar kemampuan melatih. Eko mulai berpikir bisa melangkah jauh dengan menjadi pelatih kepala.

Kabarnya, Eko siap mengambil lisensi kepelatihan AFC Pro. Lisensi itu diharapkan menjadi bekalnya pada masa depan.

Di Indonesia, baru ada 20 pelatih yang mengantongi lisensi AFC Pro. Dari daftar itu, tak semuanya tahun ini menjadi pelatih klub Liga 1. Artinya, dengan mengantongi lisensi AFC Pro, tak menjadi jaminan klub langsung tertarik.

Terlebih, kompetisi antarklub di level Asia telah memberlakukan lisensi AFC Pro untuk pelatih kepala. Jika ingin naik pangkat menjadi pelatih kepala, modal lisensi kepelatihan tinggi wajib dimiliki.

Belum lama ini, Eko naik pangkat menjadi pelatih kepala di ajang Piala AFC 2020. Pasalnya, Stefano Cugurra terganjal lisensi, membuat Eko A AFC menjadi penggantinya sementara.

Video Populer

Foto Populer