Bola.com, Jakarta - Wafatnya KH Ahmad Zuhdiannoor alias Guru Zuhdi meninggalkan duka tersendiri bagi Rizky Rizaldi Pora. Winger Barito Putera ini terpukul setelah sosok yang sudah ia anggap orang tua sendiri ini diangkat ke Rahmatullah.
"Jangan ditanya seberapa emosional saya hari ini. Beliau sudah seperti orang tua bagi saya. Apalagi, beliau pula yang menikahkan saya di Masjid Sabilal Muhtadin dulu," kata Rizky Pora, seperti dilansir laman resmi Barito Putera.
Advertisement
"Guru Zuhdi juga sering memberi wejangan kepada kami, para pemain Barito. Jadi, hubungan sangat dekat, dan saya sangat kehilangan atas kepergian beliau," sambungnya.
Sebelumnya, seorang tokoh agama Kalimantan Selatan, KH Ahmad Zuhdiannoor, meninggal dunia pada Sabtu akhir pekan lalu. Almarhum yang akrab disapa Guru Zuhdi ini wafat di RS Medistra Jakarta akibat gagal jantung.
Semasa hidup, selain sebagai tokoh agama, Guru Zuhdi juga sangat lekat dengan dunia sepak bola. Terakhir, almarhum menjabat sebagai ketua dewan penasihat Barito Putera.
Sementara itu, Rizky Pora mengaku sempat tak percaya Guru Zuhdi telah berpulang. Pasalnya, menurut pemain berusia 30 tahun ini, almarhum tak menunjukkan tanda-tanda sedang menderita sakit.
"Jujur, awalnya saya kaget dan sempat tidak percaya karena tidak tahu beliau sakit," tuturnya.
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dirasakan Aditya Harlan
Kepedihan atas wafatnya Guru Zuhdi juga dirasakan Aditya Harlan. Penjaga gawang Barito Putera ini mengaku sangat sedih kehilangan sosok yang ia idolakan.
"Beliau merupakan salah satu ulama yang saya kagumi. Pembawaannya lucu dan bijak dalam tiap penyampaian," kenang Aditya.
"Alhamdulillah bisa kenal dengan beliau dan sering berjumpa secara dekat jika Barito berkunjung ke kediamannya," sambungnya.
Aditya sendiri merupakan salah seorang penggawa Barito Putera yang bisa dibilang sangat dekat dengan almarhum Guru Zuhdi. Kiper berusia 32 tahun ini kerap dicari oleh almarhum.
"Beliau selalu memanggil saya, 'Mana si kiper yang gundul.' Alhamdulillah, beliau masih bisa mengenali saya. Beliau pun sering memberi saya kopi," ungkap kiper asal Jakarta ini.
"Sekarang, beliau sudah dipanggil Allah. Saya hanya bisa mendoakan agar Allah memberikan tempat yang paling indah di sana," tandasnya.
Disadur dari: Bola.net (Dendy Gandakusumah, published 4/5/2020)
Advertisement