Bola.com, Bandung - Gelandang Persib Bandung, Dedi Kusnandar merupakan satu di antara pemain produk asli Jawa Barat. Pemain kelahiran Sumedang, 23 Juli 1991 ini mengawali karirnya di SSB UNI Bandung.
Setelah menimba ilmu di SSB UNI, Dedi pun melanjutkan jejaknya di tim Persib Junior pada tahun 2005-2008. Selama itu, Dedi beberapa kali meraih prestasi seperti juara Haornas dan juara Piala Suratin.
Baca Juga
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Advertisement
Setelah di Persib junior, pemain yang akrab disapa Dado ini hijrah ke Pelita Jaya U-21 dari 2008 hingga 2010. Bersama Pelita Jaya, kemampuan Dado pun semakin terasah. Bahkan ia menjadi pemain terbaik di Liga Super Indonesia U-21 pada musim 2009.
Satu musim kemudian, Dado pun ditarik ke tim Pelita Jaya senior hingga musim 2012, kemudian ke Arema Indonesia lalu hijrah ke Persebaya Surabaya.
Pada musim 2015 Dado pun kembali ke Persib Bandung. Sayangnya, pada musim ini hanya bisa tampil selama 76 menit dalam dua kali tampil lantaran kompetisi Indonesia terhenti akibat konflik PSSI dengan pemerintah.
Dado pun terpaksa merantau untuk melanjutkan karirnya. Pada tahun 2016, ia hijrah ke klub Sabah FA, Malaysia. Bersama Sabah FA, Dado melesakkan 3 gol setelah tampil 21 kali.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kembali ke Persib
Menjelang persiapan musim 2017, Dado memutuskan kembali ke Persib Bandung. Padahal, saat itu Dado mendapat tawaran dari tujuh klub, dua di antaranya klub asal Malaysia.
"Klub asal Malaysia itu salah satunya masih Sabah FA, yang menyodorkan kontrak lagi. Satu lagi klub Malaysia yang bermain di Liga Super Malaysia, tapi saya memilih ke Persib," ujar Dado kala itu.
Pertimbangan kembali ke Persib, lanjut Dado karena ingin kembali ke Tanah Air, apalagi sebelum bertolak ke Sabah FA, sudah berjanji musim depan kembali lagi ke Persib. Walaupun dua klub asal negeri Jiran itu menyodorkan nilai kontrak yang sangat menggiurkan.
"Saya tidak melihat materi, memang dua klub asal Malaysia itu lumayan besar nilai kontraknya, tapi saya tetap memilih Persib karena ikatan emosional saya dengan pa Haji Umuh (Manajer) sudah seperti anak ke bapak sendiri," ucap Dado.
Sejak saat itu, Dado pun menjadi pemain andalan Persib hingga saat ini, meski beberapa kali mengalami cedera yang membuatnya harus istirahat cukup lama.
Selama memperkuat Persib (2017-2020), pemain yang selalu bernomor punggung 11 ini belum pernah mencetak gol. Meski demikian, kemampuan Dado sebagai pengatur serangan cukup diandalkan para pelatih Persib.
Advertisement
Statistik Dedi Kusnandar
Pada musim 2017, Dado bermain 1.591 menit dalam 24 kali tampil, musim 2018 bermain selama 1.897 menit dalam kali tampil, musim 2019 bermain selama 1.047 menit dalam 18 kali tampil, dan musim 2020 baru bermain selama 82 menit dalam tiga kali tampil lantaran kompetisi terhenti akibat mewabahnya virus corona.