Bola.com, Blitar - PSBK Blitar mempertanyakan komitmen PSSI terhadap pembinaan sepak bola kelompok umur. Pasalnya, hingga sekarang, mereka belum menerima uang hadiah dan subsidi Piala Soeratin U-17 2020 yang seharusnya mereka dapatkan.
Bukan hanya uang hadiah dan pembinaan alias subsidi, PSBK juga belum menerima trofi serta sertifikat. Padahal kompetisi tersebut sudah selesai pada dua pekan terakhir Februari lalu.
Baca Juga
Advertisement
Tim berjulukan Laskar Muda itu berhasil menjuarai putaran nasional Piala Soeratin U-17 setelah di final mengalahkan wakil Sumsel pada 22 Februari 2020. Dalam pertandingan yang berlangsung pada 22 Februari 2020 itu, mereka menang dengan skor 1-0.
"Kami selaku manajemen bingung setiap kali ada pemain kami menanyakan uang hadiah. Lebih bingung lagi, karena mereka juga belum terima sertifikat. Padahal ini penting bagi mereka untuk mencari pekerjaan yang bisa ditempuh lewat jalur prestasi, seperti TNI atau Polri," kata Yudi Meira, manajer PSBK Peta.
Mengenai uang hadiah dan subsidi, Yudi mengaku sudah dimintai nomor rekening oleh PSSI. Namun, sampai sekarang uang itu tak kunjung dikirim.
Yudi sangat menyayangkan lambatnya apresiasi yang seharusnya diberikan PSSI terhadap prestasi timnya. Apalagi pada masa pembinaan seperti ini.
"Terutama bagi tim U-17, karena ini masa peralihan dari junior ke senior. Setelah masuk level senior, mereka harus menunggu lagi untuk bisa mengukir prestasi seperti ini," keluh Yudi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
U-15
Tak hanya untuk PSBK Peta U-17, subsidi bagi PSBK Peta U-15 yang tampil di Piala Soeratin U-15 juga belum dikucurkan sampai sekarang. Beberapa kali Yudi menanyakan ke PSSI perihal tersebut, namun hingga kini tak kunjung ada kepastian.
PSBK Peta U-15 gagal mengikuti langkah seniornya yang tampil sebagai juara. Mereka terhenti di babak 8 besar putaran nasional setelah kalah dari wakil Banten.
"Sampai sekarang kami belum dapat informasi kapan uang hadiah dan subsidi itu cair, dan berapa besarannya," terang Yudi.
Yudi merasa kasihan pada tim-tim asal luar Jawa seperti halnya Sumatera dan Kalimantan yang datang jauh-jauh ke Magelang dan Malang. Mereka telah mengeluarkan biaya besar untuk transportasi, akomodasi, dan konsumsi selama bermain di Jawa.
"Kasihan teman-teman yang luar Jawa. Mereka sudah keluar biasa besar, tapi PSSI tidak kunjung memberikan apa yang menjadi haknya," sesal Yudi
Advertisement