Bola.com, Jakarta Stigma Premier League sebagai kompetisi paling bergengsi di dunia membuat pemain yang tampil dianggap memiliki kualitas tinggi. Namun pada kenyataannya, hal itu tak bisa dijadikan acuan jika bermain di Indonesia. Persib Bandung membuah heboh publik setelah merekrut Carlton Cole pada 2017.
Maklum, Carlton Cole merupakan pemain Inggris yang sudah pernah berkarier di Chelsea, Wolverhampton Wanderers, Charlton Athletic, hingga West Ham United. Namun, karier gemilang yang diidamkan Carlton Cole di Indonesia tak berjalan sesuai rencana. Kurang dari lima bulan dari kedatangannya ke Indonesia, kontrak Carlton Cole diputus Persib.
Baca Juga
Advertisement
Penyebabnya adalah karena performa Carlton Cole tak bagus-bagus amat dan hanya bermain sebanyak lima kali bersama Persib. Carlton Cole juga tak mampu mencetak gol di Indonesia. Tak lama setelah itu, Carlton Cole pun langsung mengumumkan pensiun dari sepak bola. Dalam kalimat perpisahan pensiun, Carlton Cole tak menyebutkan nama Persib Bandung sebagai klub profesional terakhir yang dibelanya.
Berbekal pengalaman pernah tampil di Premier League, para pemain Inggris dianggap bisa menjadi solusi permainan klub di Indonesia. Tawaran gaji tinggi akhirnya membuat mereka bersedia tampil di kompetisi antah berantah seperti Indonesia. Dengan biaya tinggi yang sudah dikeluarkan, wajar bila klub Indonesia berharap lebih kepada pemain eks Premier League tersebut. Akan tetapi, banyak yang tidak sesuai dengan keinginan.
Pelatih Inggris yang pernah menukangi Persiba Balikpapan, Persipura Jayapura, dan PSMS Medan, Peter Butler, menyebut sepak bola Indonesia memang tak cocok buat pemain asal Britania Raya. Penyebabnya adalah finansial klub Indonesia tak sesuai dengan standar gaji pemain Inggris. Kemudian mayoritas pemain Inggris malas belajar bahasa lain.
Kompetisi sepak bola Indonesia sedari dulu menjadi alternatif karier para pesepak bola dunia di pengujung usia. Tak terkecuali dengan pemain-pemain asal Inggris. Selain Carlton Cole berikut tiga pemain asal inggris yang gagal bersinar di Indonesia.