Bola.com, Malang - Malang Raya bakal menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada 17 Mei demi memutus penyebaran virus corona. Artinya, akses masuk menuju Malang Raya bakal diperiksa ketat. Hanya warga setempat yang bisa masuk dan para petugas medis atau pemberi bantuan sembakO.
Pemain sayap PSS Sleman, Jefri Kurniawan yang tinggal di Lawang, Kabupaten Malang, merespons kebijakan pemerintah itu.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
“Kalau saya setuju saja ada PSBB. Cuma, seperti kemarin sempat dicoba pembatasan wilayah masih kurang efektif. Di sekitar kompleks saya, masih banyak yang keluar masuk dari luar kota. Kalau Kabupaten Malang, memang agak susah menerapkan PSBB karena pintu masuknya banyak. Beda dengan Kota Malang yang wilayahnya lebih kecil,” kata Jefri.
Alumni Akademi Arema ini berharap masyarakat harus lebih disiplin menjalankan imbauan pemerintah. Bila masyarakat disiplin, penyebaran virus corona terhenti sehingga situasi di Indonesia bisa lebih cepat normal kembali.
Di Korea Selatan, sepak bola sudah bergulir lagi. Kemudian sebentar lagi di Jerman. Jefri melihat budaya disiplin masyarakat Indonesia sangat jauh tertinggal dari kedua negara itu. Itu yang membuat Indonesia bisa lebih lama mengatasi virus.
“Kalau di Indonesia, semakin dilarang itu akan dilakukan. Jadi beda kebudayaannya. Tentu saya harap virus corona juga cepat selesai. Di komplek saya, kalau malam juga mulai dijaga warga. Tujuannya juga antisipasi tindakan kriminalitas yang lumayan tinggi saat ini,” jelas mantan pemain Arema FC ini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rindu Suasana Ramadhan saat Kompetisi
Setelah dua bulan kompetisi Liga 1 terhenti, Jefri mulai bosan. Baru kali ini dia merasakan kompetisi yang belum jelas kelanjutannya. Padahal, liga baru dimulai tiga pertandingan. Pemain 29 tahun ini mengaku merindukan beberapa hal yang biasanya terjadi saat kompetisi berjalan di bulan Ramadhan.
“Waktu terhenti 2-3 minggu mungkin belum terlalu rindu atmosfer kompetisi. Tapi setelah masuk satu bulan sampai sekarang, kangen sekali merasakan atmosfer pertandingan,” jelas mantan pemain Borneo FC ini.
Selain itu, ada satu hal lagi yang dirindukan Jefri saat Ramadhan, yakni menjalani laga tandang. Biasanya,, satu tim melakukan sahur dan buka bersama. Kebersamaan seperti itu yang tidak didapatkannya sekarang.
Advertisement