Sukses


Kisah Arcan Iurie Bersama Persib, Sempat Melesat dan Terpuruk Kemudian

Bola.com, Bandung - Perjalanan pelatih asal Moldova, Arcan Iurie, di Indonesia tidak lepas dari Persib Bandung. Ia datang menangani Maung Bandung pada musim 2006-2007 setelah sukses membawa Persija Jakarta hingga ke final Divisi Utama Liga Indonesia 2005.

Sebagai pelatih yang baru datang di Indonesia, Iurie boleh dibilang pelatih yang cukup berprestasi walaupun kalah 2-3 dari Persipura Jayapura di laga final Liga Indonesia 2005. Tak hanya itu, saat membawa Persija Jakarta ke final Piala Indonesia, Arcan Iurie harus melihat tim asuhannya kalah 3-4 dari Arema Malang.

Meski gagal membawa juara Persija, manajemen Persib Bandung di bawah kendali Manajer Yossi Irianto saat itu sangat kepincut dengan polesan tangan dingin Arcan Iurie.

Setelah mencapai kesepakatan, Iurie pun resmi menjadi nakhoda Persib pada musim 2006 hingga 2007, dan didampingi legenda-legenda Persib seperti Robby Darwis, Djadjang Nurdjaman, Anwar Sanusi, dan Adeng Hudaya.

Mengawali musim bersama Persib, pelatih kelahiran 15 November 1964 ini sukses meracik skuat Maung Bandung dengan striker mumpuni, seperti Redouane Barkaoui dari Maroko, Zaenal Arif, dan Christian Bekamenga dari Kamerun.

Bahkan Iurie mampu membawa Persib Bandung juara paruh musim. Rasa bangga terpancar dari wajah manajer Yossi Irianto. Ia pun cukup optimistis Persib akan melepas dahaga juara saat itu.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Perombakan Bikin Berantakan

Mengawali persiapan putaran dua musim 2006, Arcan Iurie sedikit merombak kekuatan Persib Bandung dengan mendatangkan pemain asing berposisi gelandang serang asal Rumania, Leo Chitescu.

Kehadiran Chitescu membuat Persib harus melepas satu pemain asing karena melebihi kuota. Iurie pun meminjamkan pemain bertahan asal Kamerun, Nyeck Nyobe ke Persela Lamongan.

Dengan hadirnya Chitescu, harapannya bisa mendongkrak ketajaman Persib yang sedang memimpin klasemen sementara Liga Indonesia 2007.

Sayang kehadiran Chitescu bukan membuat Persib semakin kukuh. Sebaliknya, Zaenal Arif dkk. justru malah terseok-seok. Harapan untuk menjadi juarapun semakin buyar. Terlebih para bobotoh makin menunjukkan kekecewaanya.

Hilangnya Nyeck, yang diplot sebagai bek tengah bersama Patricio Jimenez, justru membuat lini pertahanan tidak setangguh seperti putaran pertama.

Terlebih striker andalannya Christian Bekamenga, yang tampil impresif di putaran pertama mendadak anjlok. Konon kabarnya performa Bekamenga menurun karena rekan senegaranya yang juga teman sekamar sebagai penyebabnya.

Bekamenga sering absen karena harus membela tim nasional U-23 Kamerun. Bahkan menjelang akhir musim dia memutuskan pindah ke Prancis.

Persib pun mengakhiri musim 2006 dengan hasil yang buruk. Maung Bandung berada di peringkat ke-12 wilayah satu, atau persis di atas zona degradasi.

 

3 dari 3 halaman

Mundur dan Digantikan Pandawa Lima

Pada pertengahan putaran dua musim 2007, Arcan Iurie akhirnya memutuskan mundur sebagai arsitek Persib Bandung setelah kalah dari tim tamu Sriwijaya FC 0-1. Iurie langsung menemui manajer Manajer Persib Yossi Irianto dan memutuskan mundur.

Tugasnya pun digantikan para asistennya, Robby Darwis, Djadjang Nurdjaman, Anwar Sanusi (pelatih kiper), Dino Sefrianto (pelatih fisik), dan Adeng Hudaya (Dirtek Persib).

"Ya, Arcan Iurie telah menemui saya setelah Pesib dikalahkan Sriwijaya. Dia mengajukan diri untuk mundur. Kami langsung mengadakan rapat untuk membahas hal itu," kata Yossi kepada awak media di Pendopo Walikota Bandung, Jalan Alun alun Timur, Bandung, Rabu (28/11/2007).

Yossi yang didampingi Walikota Bandung saat itu, Dada Rosada, dan beberapa tokoh masyarakat Bandung akhirnya membentuk tim 5 untuk menggantikan Arcan Iurie Tim 5 ini yakni Robby Darwis, Djadjang Nurdjaman, Anwar Sanusi, Adeng Hudaya, dan Dino Septrianto. Tim ini pun dikenal dengan sebutan Pandawa Lima.

"Kami siap dibebankan sebagai pelatih dan akan berusaha sebaik-baiknya karena pertandingan terdekat tinggal dua hari lagi. Yang pertama kami lakukan mengangkat motivasi para pemain agar bisa bertanding lebih baik," kata Djanur sapaan akrab Djadjang Nurdjaman.

Berada di bawah asuhan tim Pandawa Lima tersebut, Persib pun mengakhiri musim 2007 berada di posisi kelima.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer