Bola.com, Surabaya - Striker Persebaya Surabaya, Patrich Wanggai, merupakan penikmat kopi. Selama ini, minuman yang cukup banyak digemari oleh warga dunia itu telah menjadi bagian dari hidupnya.
“Bisa dibilang saya ini salah satu pencinta kopi, saya bisa minum satu sampai dua gelas kopi per hari,” ungkap pemain kelahiran Nabire, Papua, tersebut.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Patrich merasa kopi bisa mengubah suasana hatinya menjadi lebih baik. Contohnya, setelah menjalani rutinitas berlatih bersama klub, dia bisa membuat suasana lebih santai dengan meminum kopi.
“Minum kopi biasanya saat sore atau malam. Kalau kata anak sekarang, saya jadi anak indie, yang suka kopi dan menikmati senja,” tuturnya.
Kegemaran Patrich Wanggai meminium kopi ini bukan baru-baru ini. Dia juga mulai mengenal berbagai jenis sajian kopi yang biasanya disuguhkan di kedia. Caramel Macchiato merupakan salah satu yang paling disukainya.
“Saya suka kopi hitam. Biasanya yang enak dari Indonesia, seperti kopi Gayo (Aceh), ada juga kopi dari Papua. Saya juga suka kopi campuran seperti Caramel Macchiato,” imbuh mantan striker Persib Bandung itu.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Meracik Kopi
Dalam situasi pandemi COVID-19 ini, Patrich Wanggai banyak menikmati waktu di rumah sambil meneguk kopi buatannya sendiri. Setidaknya itu terjadi selama dua bulan terakhir, sejak kompetisi Shopee Liga 1 2020 diumumkan dihentikan sementara mulai Maret.
Sayangnya, ada yang kurang dari apa yang dilakukannya itu. Kopi biasanya menjadi medium berbincang dengan orang lain. Nah, kali ini Patrich tidak bisa menyeruput kopi sambil mengobrol dengan teman-temannya.
“Minum kopi memang nikmat, tapi kopi memang paling mantap kalau diminum bersama teman-teman,” imbuhnya.
Pemain berusia 31 tahun itu belum terpikir untuk membuka kedai kopi meski sangat menggandrungi dan bisa meracik kopi sendiri. Dia masih ingin belajar lagi mengenai seluk beluk kopi.
“Kalau sekarang belum terpikir untuk buka kedai, karena pengetahuan saya tentang kopi masih belum banyak. Tapi, tidak tahu juga kalau nanti ada yang mengajak,” ungkap pemain bernomor punggun 27 di Persebaya itu.
Advertisement