Bola.com, Bandung - PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa, pada hari Senin (18/5/2020). RUPS Luar Biasa itu digelar setelah diminta oleh 18 klub peserta Shopee Liga 1 2020.
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar berharap RUPS Luar Biasa akan menuntaskan segala permasalahan di PT LIB, terutama kekisruhan yang terjadi selama ini.
Baca Juga
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Tak Perlu Panik dan Silau dengan Rekor Bahrain di Piala Teluk 2024
BRI Liga 1: Bertandang ke Markas Semen Padang, Arema FC Berbekal 3 Modal Penting untuk Petik Kemenangan
Hasil Leg 1 Semifinal Piala AFF 2024: Vietnam Ngamuk di Singapura, Drama Gol Injury Time Menang Telak
Advertisement
"Semua harus mengerti dan harus tahu aturan. Jadi jangan menyalahgunakan dan jangan membuat aturan sendiri-sendir. Pengurus LIB harus melihat, membaca dan harus bertindak sesuai aturan organisasi, tidak boleh ada kolusi," tegas Umuh saat dihubungi Minggu (17/5/2020).
Umuh menegaskan, pengurus PT LIB harus diisi oleh orang yang benar-benar profesional dan menguasai sepak bola agar kompetisi Indonesia lebih baik lagi.
"Seorang anak ikut boleh kalau profesional, tapi kalau seorang anak masuk tapi tidak tahu sama sekali dan tidak tahu permasalahan aturan, itu sangat merugikan klub dan semua," kata Umuh.
Umuh menambahkan, pada RUPS Luar Biasa nanti, semua klub pasti akan meminta pertanggungjawaban, apalagi masalah keuangan harus transparan.
"Jadi masalah uang itu harus transparan, dapat dari mana, berapa yang sudah masuk dari sponsor dan berapa nilainya, dari siapa saja, terus kemana keluarnya dan siapa saja yang sudah menerima subsidi. Itu semua harus jelas," tegas mantan manajer Persib Bandung itu.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masalah Subsidi
Umuh juga meminta PT LIB hati-hati mengenai subsidi untuk seluruh klub Liga 1 dan Liga 2.
"Jangan sampai saat ditanyakan, jawabannya tidak pasti. Jangan dijadikan kesempatan, aturan ditabrak, saya tidak mau ada uang dipakai bancakan," kata Umuh.
"Kalau tidak transparan sangat berbahaya, siapapun yang jadi petingginya harus bersama-sama dan kompak ke arah yang positif. Jangan mencari hidup di sepak bola atau mencari keuntungan pribadi. Hati-hati," tegas Umuh lagi.
Umuh belum tahu apakah Persib sudah menerima subsidi dari PT LIB atau belum.Â
"Nanti saat RUPS pasti diberi lembaran rincian sudah berapa yang diterima. Yang penting di RUPS nanti transparan, kalau ada kesalahan, klub tidak akan memberikan toleransi. Saya tidak menuduh, tapi saya mengingatkan saja," ucap Umuh.
Advertisement